TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Catatan Teuku Faizasyah

Kumandang Takbir di Hari Raya Idul Fitri Bersama Diaspora Indonesia di Oslo

Oleh: Farhan
Sabtu, 13 April 2024 | 06:18 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

NORWEGIA - Takbir yang dilantunkan menggema dalam ruang aula. Suara takbir diikuti semua yang hadir, lamat-lamat terdengar berulang-ulang. Suasana khidmat sungguh terasa, dan kami yang jauh di perantauan menjadi rindu untuk mudik dan berkumpul bersama keluarga besar, kerabat, dan sejawat di hari yang istimewa ini.
Pada tanggal yang sama dengan di Indonesia, 10 April 2024, saya dan keluarga pertama kali merayakan Hari Raya Idul Fitri bersama diaspora Indonesia di Oslo dan sekitarnya. Udara sejuk di akhir musim dingin memang tidak memungkinkan untuk mengadakan Salat Id di lapangan terbuka. Di sebagian area juga masih terlihat tumpukan es berwarna putih, atau tanah yang masih basah dan berlumpur karena salju baru saja mencair.
Karenanya, KBRI Oslo dibantu Ukhuwah Muslim Indonesia Norwegia (UMINOR) telah sejak jauh-jauh hari menyewa ruang aula guna menampung 400-an orang diaspora yang akan turut merayakan Id bersama. Jumlah diaspora yang relatif besar ini memang sudah tidak memungkinkan untuk tertampung di Gedung KBRI Oslo ataupun di Wisma Indonesia yang kapasitasnya terbatas untuk lebih kurang 100 orang saja.
Pepatah lama, ‟lain padang lain belalang, lain lubuk lain ikannya″ kiranya tepat menggambarkan sisi lain berlebaran di rantau orang, khususnya di belahan bumi sebelah Utara.

Selain perbedaan tempat penyelenggaraan di ruang tertutup karena cuaca, alas kaki dan pakaian pun masih mengenakan boots dan jaket agak tebal. Tidak terlihat para pria memakai sarung dan sandal atau sepatu terbuka.

Waktu penyelenggaraan Salat Id juga tidak dipenggalan awal pagi hari, melainkan diadakan pada jam 10꞉30. Penetapan waktu ini menyesuaikan dengan keunikan rentang waktu jadwal salat di Kawasan Nordic yang terus berubah dari satu musim ke musim lainnya (prayer times for high latitudes).

Namun, di tengah beberapa perbedaan ini, suasana Lebaran ala Indonesia tetap dihadirkan oleh diaspora Indonesia dan keluarga besar KBRI Oslo. Selain kumandang takbir yang dilantunkan saat jelang waktu salat, khutbah oleh Bapak Suyuti tetap disampaikan dalam Bahasa Indonesia. Mereka yang hadir—termasuk warga Norwegia yang mempunyai pasangan orang Indonesia dan juga anak-anak mereka—tetap tertib menyimak khutbah sampai selesai.
Usai Salat Id, panitia mengarahkan agar silaturahmi dapat terlaksana secara baik dan lancar, yaitu dengan cara bersalaman membentuk rantai barisan yang mengular sehingga semua dapat saling menyapa. Riuh rendah suasana bersalaman ini, kadang terdengar gelak tawa dan suara-suara saling menyampaikan permohonan maaf. Suasana yang membuat semakin hangat dan meriahnya ruangan aula siang itu.

Barisan dilanjutkan ke arah ruang makan, tampat meja-meja yang dipenuhi lauk pauk khas Idul Fitri, seperti lontong dan sayur labu isi daging, sambal goreng hati dan kentang, rendang daging, juga balado telur. Kue-kue istimewa seperti kastengels, kue kering keju, dan berbagai kue bolu tampak terhidang membangkitkan selera. Hadirin walau sudah tak sabar ingin mencicipi hidangan, tetap tertib berbaris menanti gilirannya. Di sela-sela antrean pun diisi dengan gelak canda dan percakapan yang riuh rendah.
Sungguh kemeriahan sederhana yang menggambarkan suasana guyub yang dirasakan semua diaspora Indonesia baik Muslim dan yang non-Muslim yang juga bergabung di saat silaturahmi. Mereka berbagi kegembiraan dengan saudara-saudara mereka di perantauan di hari yang istimewa ini.

Saya mensyukuri bahwa suasana persaudaraan di perantauan ini sejalan dengan esensi pesan yang saya sampaikan dalam sambutan Id, yakni agar diaspora Indonesia terus merajut persaudaraan, membangun solidaritas sosial dan hubungan harmonis antar umat manusia.
Berkumpulnya 400-an diaspora Indonesia untuk beribadah dan berbagi kegembiraan bersama pada hari Hari Raya Idul Fitri itu, menjadi pengalaman yang sungguh mengesankan bagi saya dan keluarga saat berlebaran untuk pertama kalinya di Norwegia.


Teuku Faizasyah
Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Norwegia dan Islandia

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo