TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi - Pimpinan Lembaga Negara Duduk Bareng Bahas Krisis Global

Oleh: MF/AY
Sabtu, 13 Agustus 2022 | 14:03 WIB
Pertemuan Presiden Jokowi bersama Pimpinan Lembaga Negara di Istana Negara. (Dok. Setpres)
Pertemuan Presiden Jokowi bersama Pimpinan Lembaga Negara di Istana Negara. (Dok. Setpres)

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan dengan para pimpinan lembaga negara di Istana Negara, Jakarta. 

Pimpinan lembaga negara yang hadir adalah Ketua MPR, Bambang Soesatyo, Ketua DPR, Puan Maharani, Ketua DPD, La Nyalla Mattalitti, Ketua BPK, Isma Yatun, Ketua MK, Anwar Usman, Ketua KY, Mukti Fajar Nur Dewata, serta Ketua MA, M Syarifuddin

Dalam pertemuan itu, Presiden menyampaikan, bahwa pertemuan tersebut membahas tentang krisis global yang sedang terjadi di beberapa negara di dunia, mulai dari krisis pangan, krisis energi, hingga krisis keuangan.

“Kita berbagi, sharing mengenai hal-hal yang berkaitan dengan domestik kita, baik yang berkaitan dengan pangan, yang berkaitan dengan energi, dan juga yang berkaitan dengan keuangan,” ujar Presiden, , Jumat (12/8).

Selain itu, Jokowi menuturkan bahwa pertemuan tersebut juga membahas tentang subsidi Pemerintah dalam rangka mengantisipasi kenaikan harga energi. Presiden menyebut, saat ini Indonesia telah memberikan jumlah subsidi yang cukup besar dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

“Cari negara yang subsidinya sampai Rp 502 triliun karena kita harus menahan harga Pertalite, gas, listrik, termasuk Pertamax, gede sekali. Tapi apakah angka Rp 502 triliun ini masih terus kuat bisa kita pertahankan?,” tuturnya.

Presiden pun meminta jajarannya untuk terus waspada apabila APBN tidak lagi kuat untuk memberikan subsidi bahan bakar minyak (BBM) secara terus menerus sehingga terjadi kenaikan harga di masyarakat. Bahkan menurut Presiden, saat ini kenaikan harga BBM sudah terjadi di banyak negara di dunia.

“Ya kalau bisa ya alhamdulillah, artinya rakyat tidak terbebani. Tapi kalau memang APBN tidak kuat bagaimana? Kan negara lain harga BBM-nya sudah Rp 17 ribu hingga Rp 18 ribu, sudah naik dua kali lipat semuanya. Ya memang harga ekonominya seperti itu,” ucap Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden turut menyampaikan informasi terkait kondisi perekonomian nasional saat ini, termasuk anggaran dan pendapatan negara.

“Tadi kami menyampaikan kepada beliau-beliau mengenai fakta-fakta itu, angka-angka itu. Kalau kita masih ada income negara dari komoditi, dari komoditas itu masih baik ya kita jalani, tapi kalau enggak?” ujar Presiden. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo