DPRD Minta RSUD Di Jakarta Ditambah, Alkes Canggih Harus Dilengkapi
JAKARTA - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menambah jumlah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan alat kesehatan (alkes) mumpuni untuk menopang kinerja tenaga kesehatan, terutama di daerah padat penduduk. Langkah ini diyakini akan mengerek layanan kesehatan di Ibu Kota.
Sekretaris Komisi E DPRD DKI Justin Adrian mengatakan, pelayanan kesehatan merupakan hak warga negara yang diatur dalam Undang-undang (UUD) 1945. Pasal 28 H ayat (1) UUD 1945 menyebutkan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Sementara itu, Pasal 34 ayat (3) UUD 1945 menyatakan bahwa negara wajib menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang layak.
“Komisi E mendorong agar Dinas Kesehatan segera membangun RSUD karena pelayanan kesehatan sangat dibutuhkan,” kata Justin saat membacakan Rekomendasi dalam Rapat Badan Anggaran (Banggar) Penyampaian Hasil Pembahasan Komisi-Komisi terhadap Rancangan Peraturan Dearah (Raperda) tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025, Jumat (22/11/2024).
Selain itu, Komisi E meminta, Pemprov DKI menyediakan Pusat Pelayanan Masyarakat (Puskesmas) permanen Kelurahan Jatipadang, Jakarta Selatan.
“Karena sampai saat ini tempatnya masih berpindah-pindah,” ujarnya.
Selain kemudahan akses, Justin juga meminta, seluruh pusat kesehatan menyediakan alat kesehatan yang lengkap dan mumpuni. Sehingga pasien bisa ditangani dengan optimal, tanpa harus berpindah-pindah rumah sakit.
“Kami mendorong semua RSUD dilengkapi peralatan medis seperti di RSUD Koja dan Cilincing yang dilengkapi CT Scan dan MRI. Bersamaan dengan itu dilakukan peningkatan kompetensi SDM (sumber daya manusia),” ucapnya.
Dari hasil pembahasan dan pendalaman Raperda APBD tahun 2025, disepakati anggaran proporsi belanja sementara untuk Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta sebesar Rp 10,9 triliun.
Anggota Komisi E Anggi Arando Siregar meminta, Dinkes memenuhi fasilitas pelayanan pada anak yang memiliki riwayat jantung bawaan. Pasalnya, data Kementerian Kesehatan menyebut, sebanyak 12 ribu anak mengalami penyakit jantung bawaan. Penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia.
Menurut Anggi, kelengkapan fasilitas tersebut bisa memenuhi kebutuhan anak-anak yang memiliki riwayat serupa secara optimal. Anggi bercerita, di daerah pemilihan (dapil) dia ada tiga anak yang masuk ke RSUD Koja karena penyakit jantung bawaan. Namun mereka harus dirujuk ke Rumah Sakit Harapan Kita, karena alatnya tidak memadai.
Harapannya, kita harus melakukan tindakan cepat dengan membeli alat-alatnya itu,” ujar Anggi.
Anggi mengakui, biaya memenuhi kebutuhan tersebut mahal. Apalagi, kasus kelainan jantung pada anak kebanyakan dari keluarga kurang mampu. Untuk itu, dia meminta Pemprov DKI Jakarta mem-backup anggaran tersebut.
Terus Benahi Layanan
Pemprov DKI Jakarta melalui Dinkes terus berusaha meningkatkan pelayanan kesehatan melalui upaya-upaya kesehatan yang bermutu, aman, efisien dan terjangkau. Salah satunya dengan melakukan inovasi.
Kepala Dinkes DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengatakan, Inovasi bukan sekadar sebuah pilihan, tetapi merupakan suatu keharusan.
“Dengan perkembangan yang begitu cepat dan kompleksitas tantangan kesehatan masyarakat, kita harus mampu menemukan cara-cara baru yang lebih efektif, efisien dan tepat sasaran” kata Ani.
Ani menuturkan, berdasarkan visi pembangunan jangka panjang Pemprov Daerah Khusus Jakarta 2025-2045, yaitu Jakarta Kota Global Maju, Berdaya Saing, dan Berkelanjutan, Jakarta sebagai sebuah kota yang berkembang pesat membutuhkan sistem kesehatan dan layanan berkualitas tinggi untuk masyarakat.
“Sebagai kota yang mengalami pertumbuhan pesat, Jakarta membutuhkan sistem kesehatan yang tidak hanya mampu mengimbangi laju urbanisasi, tetapi juga menyediakan layanan yang berkualitas tinggi,” ujarnya.
Ani bilang, pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas layanan kesehatan, terutama di RSUD. Sejumlah RSUD sedang gencar menyediakan fasilitas layanan kateterisasi jantung atau yang disebut Cath Lab di sejumlah RSUD.
Cath Lab merupakan pemeriksaan di rumah sakit dengan alat pencitraan diagnostik untuk mendukung kateterisasi jantung. Sedangkan kateterisasi jantung adalah tindakan kardiologi invasif melalui prosedur memasukan tabung tipis khusus (kateter) ke dalam atau di dekat jantung.
Saat ini fasilitas layanan Cath Lab sudah tersedia di RSUD Pasar Minggu Jaksel, RSUD Tarakan Jakarta Pusat, RSUD Pasar Rebo Jakarta Timur, RSUD Cengkareng Jakarta Barat dan RSUD Koja Jakarta Utara.
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 17 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 18 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu