TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Polri Tegas, Pecat Dua Personel Yang Lakukan Pemerasan

Reporter: Farhan
Editor: Redaksi
Jumat, 03 Januari 2025 | 12:50 WIB
Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Simanjuntak (kiri). Foto: Ist
Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Simanjuntak (kiri). Foto: Ist

JAKARTA - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memutuskan memberi sanksi etik berat kepada Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Donald Simanjuntak, karena terlibat dalam kasus pemerasan di acara Djakarta Warehouse Project (DWP). Netizen mengapresiasi langkah cepat dan sanksi tegas Polri dalam kasus tersebut.

 

Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, sanksi yang diberikan kepada Donald Simanjuntak merupakan bentuk komitmen instansinya, dalam menindak para personel yang melakukan pelanggaran etik dan aturan. Sanksi Pemberhentian Dengan Tidak Hormat (PDTH) karena terlibat dalam pemerasan di acara DWP juga dijatuhkan kepada AKP Yudhy Triananta Syaeful, anak buah Donald.

 

Menurut Trunoyudo, sanksi PDTH kepada dua personelnya yang terlibat pada aksi pemerasan di DWP, diberikan melalui sidang etika di Divisi Propam Polri pada Rabu (1/1/2025). Sidang tersebut dilakukan selama 12 jam.

 

“Terhadap dua terduga, masing-masing dua terduga pelanggar telah diberikan putusan Majelis Komisi Sidang Kode Etik Profesi berupa PDTH,” ujarnya di Jakarta, Kamis (2/1/2025).

 

Lebih lanjut, Trunoyudo memastikan, seluruh proses dan jalannya sidang etika kepada Donald dilakukan secraa professional, serta diawasi oleh Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), selaku pengawas eksternal Polri. Pelibatan pengawas eksternal dalam sidang etika, merupakan bentuk keseriusan dan transparansi Polri.

 

“Ini komitmen keseriusan Polri, menindak tegas, secara proporsional, dan prosedural. Selain itu, ini merupakan wujud dari sikap responsive dan transparansi kepada masyarakat,” imbuhnya.

 

Tetpisah, anggota Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, mengapresiasi keterbukaan dan pelibatan Kompolnas dalam sidang etik kasus pemerasan di acara DWP. Dia berharap, semua anggota kepolisian belajar dari peristiwa yang diungkap secara terang benderang. “Ini tidak boleh terulang kembali,” tegas mantan anggota Komnas HAM itu.

 

Lebih lanjut, Anam mengatakan, pihaknya akan member rekomendasi, agar kasus pemerasan yang mencoreng nama baik institusi Polri, tidak terulang. Khususnya, kepada para Dirnarkoba di Polda se-Indonesia.

 

“Kita semua tidak setuju, narkoba ada di Indonesia. Tapi, kita juga butuh polisi yang profesional, yang menjalankan kewenangannya dengan baik, transparan, dan tanggung jawab. Kasus ini menjadi pembelajaran kita semua,” tandasnya.

Di media sosial X, netizen mengapresiasi langkah Polri, karena telah menjatuhkan sanksi paling berat kepada personelnya. Mereka juga berharap, kasus serupa tidak terulang.

 

“Nah, inilah pentingnya menjaga integritas profesi sebagai pejabat. Sebab, dibelakang itu semua, ada kredibilitas lembaga yang ikut serta dan harus dijaga. Apalagi, kasus ini sampai memalukan negara dimata negara lain. Salut atas upaya bersih-bersih pak @ListyoSigitP dan @DivHumas_Polri,” tulis akun @Ekososbudhamkam.

 

Salut. Intinya, harus dipecat dulu untuk menghindari adanya relasi kuasa. Setelah dipecat, dia bisa disidang dan diberi hukuman sebagai warga sipil,” timpal akun @TaklimH18275.

 

Senada, akun @WahyudiR272125 juga mendukung dan sikap tegas Polri dalam menertibkan anggotanya. “Tuh kan dipecat. Memang hidup di atas terus? Makanya, tetap jujur dan berintegritas. Bila sudah jadi aparat janganlah arogan, apalagi sombong. Dukung langkah tegas Polri!,” tegasnya.

 

“Sanksi etik yang layak dapat jempol. Ini bisa jadi warning buat polisi yang berpangkat rendah sampai tinggi. Di tahun 2025 ini, banyak EO akan mengadakan konser entertainment di JKT. Pemerintah terutama Polri, memang wajib berbenah. Kasus DWP harus jadi pelajaran, jangan sampai terulang lagi. Ingat, mendapat kepercayaan untuk mendatangkan turis luar itu susah,” tutur akun @ichsanarif1.

 

Sementara itu, akun @SaifulA1207443 berpendapat, sanksi tegas yang dijatuhkan Polri kepada anggotanya, membuktikan komitmen Polri dalam melayani masyarakat. “Keren banget, tuh. Pecat anggota yang langgar aturan. Aku yakin, masih banyak Polisi yang baik dan jujur, yang layak mengisi posisi orang yang dipecat,” ujar akun @SaifulA1207443.

Komentar:
ePaper Edisi 30 April 2025
Berita Populer
03
Joan Garcia Kiper Pilihan MU

Olahraga | 15 jam yang lalu

08
Laga NBA 2024-2025

Olahraga | 1 hari yang lalu

09
Andra Soni Mulai Ngantor Di BLK Melati Mas

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit