TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Hadapi Obesitas dan Kesehatan dengan Bariatrik

Reporter: Irawan
Editor: Redaksi
Selasa, 06 Mei 2025 | 13:55 WIB
dr. Handy Wing bersama salah satu pasien bariatrik saat menjelaskan tentang prosedur bariatrik. Foto : Ist
dr. Handy Wing bersama salah satu pasien bariatrik saat menjelaskan tentang prosedur bariatrik. Foto : Ist

SERPONG - Obesitas bukan lagi sekadar masalah penampilan, melainkan kondisi medis kronis yang dapat memicu berbagai penyakit serius, mulai dari diabetes tipe 2, penyakit jantung, hingga beberapa jenis kanker. 

 

Di Indonesia, obesitas menjadi salah satu masalah kesehatan umum yang semakin meningkat. Selain dengan berolahraga dan defisit kalori untuk mengurangi berat badan, saat ini juga ada prosedur medis untuk mengatasi obesitas, yaitu prosedur bariatrik.  

 

Berikut penjelasan dari dr. Handy Wing, Sp. B, Subsp. BD (K), FBMS, FICS, FInaCS

Konsultan Bedah Digestif Eka Hospital BSD tentang prosedur bariatrik.

 

Apa Itu bariatrik? 

 

Bariatrik, atau operasi penurunan berat badan, adalah serangkaian prosedur bedah yang dilakukan pada sistem pencernaan untuk membantu seseorang dengan obesitas ekstrem menurunkan berat badan. Prosedur ini bekerja dengan membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung oleh lambung, mengurangi penyerapan kalori dan nutrisi, atau kombinasi keduanya. Beberapa jenis operasi bariatrik yang umum dilakukan meliputi:

 

●Pengecilan lambung (sleeve gastrectomy): Sebagian besar lambung diangkat, menyisakan bentuk tabung atau "lengan" yang lebih kecil. Ini membatasi jumlah makanan yang dapat ditampung dan juga mengurangi produksi hormon ghrelin yang memicu rasa lapar.

 

●Bypass lambung Roux-en-Y (Roux-en-Y gastric bypass): Lambung dibagi menjadi kantong kecil dan langsung dihubungkan ke bagian tengah usus kecil. Ini membatasi asupan makanan dan mengurangi penyerapan kalori.

 

●Pemasangan balon lambung (gastric balloon): Sebuah balon silikon yang dikembangkan dengan cairan dimasukkan ke dalam lambung melalui endoskopi. Balon ini mengisi sebagian ruang di lambung, memberikan rasa kenyang lebih cepat. Prosedur ini bersifat sementara.

Manfaat prosedur bariatrik

Manfaat bariatrik bukan hanya untuk penurunan berat badan. 

 

Penelitian menunjukkan bahwa prosedur ini dapat secara signifikan memperbaiki atau bahkan mengatasi berbagai kondisi kesehatan terkait obesitas, di antaranya:

 

●Diabetes Tipe 2: Banyak pasien mengalami perbaikan kontrol gula darah yang signifikan, bahkan hingga tidak lagi memerlukan pengobatan.

 

●Penyakit jantung: Risiko penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kadar kolesterol tinggi dapat menurun drastis.

 

●Sleep apnea: Gangguan tidur akibat obesitas seringkali membaik atau hilang setelah operasi bariatrik.

 

●Nyeri sendi: Penurunan berat badan mengurangi tekanan pada sendi, meredakan nyeri dan meningkatkan mobilitas.

 

●Kesuburan: Pada wanita dengan obesitas, operasi bariatrik dapat meningkatkan kesuburan.

 

●Kualitas hidup: Secara keseluruhan, pasien yang menjalani bariatrik sering melaporkan peningkatan kualitas hidup, kepercayaan diri, dan kesehatan mental.

 

Siapa yang memenuhi syarat untuk bariatrik?

 

Tidak semua orang dengan kelebihan berat badan adalah kandidat yang tepat untuk operasi bariatrik. Biasanya, dokter akan mempertimbangkan beberapa faktor, termasuk:

 

●Indeks Massa Tubuh (IMT): Umumnya, kandidat memiliki IMT 40 atau lebih, atau IMT 35 atau lebih dengan kondisi kesehatan terkait obesitas.

 

●Riwayat upaya penurunan berat badan: Telah mencoba berbagai metode penurunan berat badan non-bedah tanpa hasil yang signifikan.

 

●Kondisi kesehatan secara umum: Cukup sehat untuk menjalani operasi dan pemulihan.

 

●Komitmen: Bersedia untuk melakukan perubahan gaya hidup jangka panjang setelah operasi, termasuk mengikuti diet dan berolahraga secara teratur.

 

●Evaluasi psikologis: Memiliki pemahaman yang baik tentang prosedur, risiko, dan perubahan gaya hidup yang diperlukan. 

Salah satu pasien bariatrik Prasasti Hikmah menjelaskan tentang proses dirinya yang menjalani prosedur bariatrik, dengan berat badan awal 106 kg, ia harus menghadapi berbagai masalah kesehatan serius, seperti diabetes, kadar gula darah tidak stabil, kolesterol tinggi, serta asam urat. Setelah berbagai metode diet yang dicoba tidak membuahkan hasil, ia akhirnya memutuskan untuk menjalani prosedur bariatrik bersama dr. Handy Wing, Sp. B, Subsp. BD (K), konsultan bedah digestif di Eka Hospital BSD. 

“Awalnya saya takut dan ragu. Tapi setelah konsultasi dengan dr. Handy, saya merasa lebih tenang. Proses operasinya sangat cepat, seperti tidur sebentar lalu bangun dan semuanya sudah selesai,” ujar Prasasti memberikan testimoninya saat dijumpai pada Senin (5/5).

 

Pentingnya konsultasi dengan dokter

Operasi bariatrik memerlukan pertimbangan matang. Konsultasi dengan dokter spesialis bedah bariatrik sangat penting untuk memahami prosedur, risiko, manfaat, dan persiapan yang diperlukan. Dokter akan melakukan evaluasi menyeluruh dan membantu pasien menentukan apakah bariatrik adalah pilihan yang tepat untuk kondisi mereka.

 

Bariatrik bisa menjadi harapan bagi mereka yang berjuang dengan obesitas ekstrem dan berbagai masalah kesehatan terkait. Namun, penting untuk diingat bahwa bariatrik bukanlah solusi instan dan memerlukan komitmen jangka panjang terhadap perubahan gaya hidup. Dengan konsultasi yang tepat dan dukungan tim medis yang kompeten, bariatrik dapat menjadi bagian penting dari perjalanan menuju kesehatan yang optimal.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit