Warga Jakarta Masih Banyak Tak Punya Rumah
Pembangunan Rusun MBR Mesti Diperbanyak

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu menggencarkan pembangunan rumah susun (rusun). Terutama, untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Menurut Anggota DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau, warga Jakarta masih mengalami kekurangan tempat tinggal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, lanjut dia, 1.862.440 keluarga di Jakarta belum punya rumah.
Pada saat yang sama, jumlah unit rusun hanya 33.830. Itu artinya, masih kurang 1.828.610 unit rusun.
“Menimbang semakin besarnya permintaan masyarakat di Jakarta terhadap tempat tinggal dan terus berkurangnya lahan kosong bisa dipakai, maka pembangunan rusun harus menjadi prioritas,” kata Bun, Sabtu (10/5/2025).
Bukan cuma melontarkan saran, dia juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang sudah membangun dan berencana merevitalisasi beberapa rusun.
Seperti yang sudah dibangun di Jagakarsa, dan akan didirikan di Rorotan. Kemudian, merevitalisasi Rusun Marunda,” ujarnya.
Namun, menurut dia, pembangunan dan revitalisasi ini masih meninggalkan beberapa catatan yang harus dijawab Pemprov DKI dalam bentuk solusi agar masyarakat yang tinggal di rusun merasa nyaman.
Bun berharap, lebih banyak rusun yang dapat dibangun dekat dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi, seperti yang dilakukan di Jagakarsa.
Sebab, selama ini lokasi pembangunan rusun jauh dari pusat-pusat perekonomian tempat warga Jakarta bekerja.
“Keadaan ini menyulitkan, karena warga harus menghabiskan banyak waktu di jalan, sekalipun sudah tersedia transportasi umum,” jelasnya.
Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga menekankan perlunya Pemprov memprioritaskan pembangunan rusun-rusun untuk MBR.
“Untuk membantu mereka mencari tempat tinggal di tengah-tengah kurang baiknya kondisi perekonomian,” ucapnya.
Berkaitan dengan itu, dia menyarankan rusun-rusun ini juga membuka lapak usaha di lantai-lantai bawahnya yang bisa dimanfaatkan warga untuk berdagang, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian.
Bun juga meminta agar aplikasi Sirukim yang digunakan warga untuk mendaftar sebagai penghuni rusun, dioptimalisasi, agar penggunaannya tidak menyulitkan.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung berkomitmen menghadirkan hunian yang layak, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.
Hal tersebut kembali ditegaskan Pramono saat meresmikan Rusun Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Kamis (8/5/2025).
“Total ada 723 unit hunian. Dari jumlah tersebut, tiga unit untuk penyandang disabilitas dan 720 unit untuk masyarakat umum,” kata Pramono.
Pramono menekankan pentingnya transparansi dalam proses penempatan warga dan memastikan tidak ada praktik percaloan.
Untuk mengetahui langsung proses pendaftaran dan alokasi unit, dia mengaku langsung menanyakan kepada beberapa penghuni baru mengenai cara mereka memperoleh hunian.
“Apakah dalam memperoleh ini ada orang-orang yang menawarkan untuk bisa mendapatkan itu. Alhamdulillah dari yang saya tanyakan, betul-betul mereka mendapatkan dari aplikasi Sirukim,” tegasnya.
Meski demikian, Pramono juga menyampaikan bahwa masih terdapat keluhan masyarakat terkait kinerja aplikasi Sirukim. Karena itu, dia minta Sirukim diperbaiki.
Bismillah, nanti 2 minggu lagi mudah-mudahan aplikasi ini lebih terbuka, lebih transparan dan lebih baik, lebih cepat merespons masyarakat,” ujarnya.
Pramono menambahkan, sistem verifikasi akan dipercepat, sehingga hasil kelayakan dapat diketahui dalam waktu dua minggu.
“Kalau memang tidak memenuhi syarat, maka dalam waktu dua minggu bisa diketahui,” ucapnya.
Pramono menambahkan, Pemprov DKI memprioritaskan pembangunan rusun sebagai upaya penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi warga.
Pemerintah DKI akan melanjutkan untuk membangun rumah susun. Karena ini bagian dari tanggung jawab kami untuk menyediakan rumah yang layak huni,” katanya.
Dia membeberkan, pembangunan rusun berikutnya di wilayah Rorotan, serta revitalisasi Rusun Marunda.
Pramono menyoroti pentingnya kualitas bangunan dan fasilitas pendukung demi kenyamanan penghuni. Seperti masjid, klinik kesehatan, perpustakaan dan sebagainya.
Selain itu, keberadaan jalan tol baru, disebut Pramono sebagai nilai tambah bagi penghuni rusun, karena meningkatkan konektivitas.
Jadi, aktivitas mereka menjadi lebih mudah. Apalagi transportasi, infrastruktur, konektivitas ke selatan kami rencanakan untuk diperbaiki secara lebih rapi, lebih detail,” ucapnya.
Sebagai informasi, Rusun Jagakarsa terdiri atas tiga menara, dengan total 723 unit hunian.
Rusun ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti stan usaha, sarana olahraga, taman bermain, masjid, klinik kesehatan, perpustakaan, coworking space, daycare, hingga ruang duka.
Biaya sewa per bulan, sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024, berkisar antara Rp 865.000 hingga Rp 1,8 juta per unit. Belum termasuk biaya air dan listrik.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 21 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Olahraga | 20 jam yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu