TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Warga Jakarta Masih Banyak Tak Punya Rumah

Pembangunan Rusun MBR Mesti Diperbanyak

Reporter: Farhan
Editor: AY
Minggu, 11 Mei 2025 | 10:27 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat metesmikan Rusun Jagakarsa. Foto : Ist
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung saat metesmikan Rusun Jagakarsa. Foto : Ist

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta perlu menggencarkan pembangunan rumah susun (rusun). Terutama, untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).

 

Menurut Anggota DPRD DKI Jakarta Bun Joi Phiau, warga Jakarta masih mengalami kekurangan tempat tinggal. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) 2021, lanjut dia, 1.862.440 keluarga di Jakarta belum punya rumah.

 

Pada saat yang sama, jumlah unit rusun hanya 33.830. Itu artinya, masih kurang 1.828.610 unit rusun.

 

“Menimbang semakin besarnya permintaan masyarakat di Jakarta terhadap tempat tinggal dan terus berkurangnya lahan kosong bisa dipakai, maka pembangunan rusun harus menjadi prioritas,” kata Bun, Sabtu (10/5/2025).

 

Bukan cuma melontarkan saran, dia juga mengapresiasi langkah Pemprov DKI yang su­dah membangun dan berencana merevitalisasi beberapa rusun.

 

Seperti yang sudah dibangun di Jagakarsa, dan akan didirikan di Rorotan. Kemudian, merevitalisasi Rusun Marunda,” ujarnya.

 

Namun, menurut dia, pembangunan dan revitalisasi ini masih meninggalkan beberapa catatan yang harus dijawab Pemprov DKI dalam bentuk solusi agar masyarakat yang tinggal di rusun merasa nyaman.

 

Bun berharap, lebih banyak rusun yang dapat dibangun dekat dengan pusat-pusat kegiatan ekonomi, seperti yang dilakukan di Jagakarsa.

 

Sebab, selama ini lokasi pem­bangunan rusun jauh dari pusat-pusat perekonomian tempat warga Jakarta bekerja.

 

“Keadaan ini menyulitkan, karena warga harus menghabis­kan banyak waktu di jalan, seka­lipun sudah tersedia transportasi umum,” jelasnya.

 

Anggota Komisi D DPRD DKI ini juga menekankan per­lunya Pemprov memprioritas­kan pembangunan rusun-rusun untuk MBR.

 

“Untuk membantu mereka mencari tempat tinggal di tengah-tengah kurang baiknya kondisi perekonomian,” ucapnya.

 

Berkaitan dengan itu, dia menyarankan rusun-rusun ini juga membuka lapak usaha di lantai-lantai bawahnya yang bisa dimanfaatkan warga untuk ber­dagang, sehingga dapat meng­gerakkan roda perekonomian.

 

Bun juga meminta agar aplikasi Sirukim yang digunakan warga untuk mendaftar sebagai penghuni rusun, dioptimalisasi, agar peng­gunaannya tidak menyulitkan.

 

Gubernur DKI Jakarta Pra­mono Anung berkomitmen menghadirkan hunian yang layak, nyaman, dan terjangkau bagi masyarakat.

 

Hal tersebut kembali ditegas­kan Pramono saat meresmikan Rusun Jagakarsa, Jakarta Sela­tan, pada Kamis (8/5/2025).

 

“Total ada 723 unit hunian. Dari jumlah tersebut, tiga unit untuk penyandang disabilitas dan 720 unit untuk masyarakat umum,” kata Pramono.

 

Pramono menekankan pentingnya transparansi dalam proses penempatan warga dan memasti­kan tidak ada praktik percaloan.

 

Untuk mengetahui langsung proses pendaftaran dan alokasi unit, dia mengaku langsung menanyakan kepada beberapa penghuni baru mengenai cara mereka memperoleh hunian.

 

“Apakah dalam memperoleh ini ada orang-orang yang me­nawarkan untuk bisa menda­patkan itu. Alhamdulillah dari yang saya tanyakan, betul-betul mereka mendapatkan dari aplikasi Sirukim,” tegasnya.

 

Meski demikian, Pramono juga menyampaikan bahwa masih terdapat keluhan masyarakat terkait kinerja aplikasi Sirukim. Karena itu, dia minta Sirukim diperbaiki.

 

Bismillah, nanti 2 minggu lagi mudah-mudahan aplikasi ini lebih terbuka, lebih transparan dan lebih baik, lebih cepat merespons masyarakat,” ujarnya.

 

Pramono menambahkan, sistem verifikasi akan dipercepat, sehing­ga hasil kelayakan dapat diketahui dalam waktu dua minggu.

 

“Kalau memang tidak me­menuhi syarat, maka dalam waktu dua minggu bisa diketa­hui,” ucapnya.

 

Pramono menambahkan, Pemprov DKI memprioritaskan pembangunan rusun sebagai upaya penyediaan hunian layak dan terjangkau bagi warga.

 

Pemerintah DKI akan melan­jutkan untuk membangun rumah susun. Karena ini bagian dari tanggung jawab kami untuk menyediakan rumah yang layak huni,” katanya.

 

Dia membeberkan, pembangunan rusun berikutnya di wilayah Rorotan, serta revitalisasi Rusun Marunda.

 

Pramono menyoroti pentingnya kualitas bangunan dan fasilitas pendukung demi kenya­manan penghuni. Seperti masjid, klinik kesehatan, perpustakaan dan sebagainya.

 

Selain itu, keberadaan jalan tol baru, disebut Pramono seba­gai nilai tambah bagi penghuni rusun, karena meningkatkan konektivitas.

 

Jadi, aktivitas mereka men­jadi lebih mudah. Apalagi trans­portasi, infrastruktur, konektivi­tas ke selatan kami rencanakan untuk diperbaiki secara lebih rapi, lebih detail,” ucapnya.

 

Sebagai informasi, Rusun Jagakarsa terdiri atas tiga menara, dengan total 723 unit hunian.

 

Rusun ini dilengkapi berbagai fasilitas penunjang, seperti stan usaha, sarana olahraga, taman bermain, masjid, klinik kesehatan, perpustakaan, coworking space, daycare, hingga ruang duka.

 

Biaya sewa per bulan, sesuai Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2024, berkisar antara Rp 865.000 hingga Rp 1,8 juta per unit. Belum termasuk biaya air dan listrik.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit