4 Kali Pertemuan Barca Selalu Menang, Real Madrid Kibarkan Bendera Putih

SPANYOL - Barcelona pecahkan rekor baru El Clasico. Dari empat pertandingan musim ini, Barca berondong Madrid dengan 16 gol. Capaian ini melewati rekor 13 gol pada musim 2011/2012 dan 1929/1930.
Barcelona menghajar Real Madrid 4-3 di Estadi Olimpic Lluis Companys, Minggu malam lalu. Madrid sempat unggul 2-0 lewat Kylian Mbappe, namun dibalas lewat rentetan gol Eric Garcia, Lamine Yamal, dan brace Raphinha. Skor 4-2 bertahan hingga jeda.
Di babak kedua, Madrid bisa mengurangi malu menjadi 4-3. Hasil itu membuat Barcelona mantap di puncak klasemen Liga Spanyol dengan 82 poin. Raksasa Catalan kembali unggul 7 poin atas Madrid. Dengan menyisakan tiga laga lagi, anak asuh Hansi Flick hanya butuh satu kemenangan untuk mengunci gelar juara.
Apapun itu, Barcelona sukses bikin Madrid mengibarkan bendera putih pada musim ini. Dari 4 kali El Clasico, Los Cules menyapu bersih dengan 2 kemenangan di LaLiga, 1 di Final Copa del Rey, dan Final Piala Super Spanyol.
Hebatnya lagi, Barcelona meremukkan sang rival abadi dengan total 16 gol. Cuma bisa dibalas 7 gol oleh Madrid. Alhasil, Blaugrana sukses memecahkan rekor sebagai tim pertama yang mampu mencetak 16 gol ke gawang Madrid selama semusim. Melewati rekor 13 gol yang dibuat Barcelona pada 2011/2012 dan Espanyol pada 1929/1930. Secara keseluruhan, Madrid masih unggul 106 kemenangan, berbanding 104 milik Barcelona dari 261 kali duel.
Kekalahan terakhir juga bak kado perpisahan menyakitkan buat Carlo Ancelotti. Posisinya segera digantikan Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen.
Semua orang dapat membuat penilaian apapun. Kami harus mengakhiri musim dengan baik dan mencoba memenangkan tiga pertandingan tersisa,” kata Ancelotti.
Manajer Madrid terhebat itu ngeles takluk karena kehilangan 5 bek karena cedera. Yakni David Alaba, Antonio Ruediger, Eder Militao, Dani Carvajal dan Ferland Mendy.
“Dalam pertandingan tingkat tinggi melawan lawan-lawan top, Anda harus berada di puncak permainan. Kami bermain baik dalam serangan, tapi lini pertahanan kepayahan sekali,” tutur Don Carlo.
Sementara itu, pelatih Barca Hansi Flick kembali memuji armadanya. “Mentalitas tim luar biasa. Mereka memiliki kekuatan untuk bangkit dari ketertinggalan 2-0, bahkan setelah kekalahan di Milan,” kata dia.
Kekalahan dari Milan yang dimaksudnya, adalah kegagalan Lamine Yamal dkk lolos ke final Liga Champions karena dikalahkan Inter Milan.
Flick tetap merendah meski menjadi penguasa El Clasico. “Ketika tiba di sebuah klub, Anda selalu memiliki tujuan. Terutama di Barca, di mana Anda harus selalu memenangkan gelar. Pekerjaan belum selesai. Kami perlu lebih konsisten dalam bertahan, tapi dengan pertandingan setiap tiga hari, sangat sulit untuk berlatih,” beber eks pelatih Bayern Munchen itu.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
TangselCity | 20 jam yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu