Bravo, Barcelona Raih Gelar LaLiga Ke-28

SPANYOL - Barca tampil perkasa dengan pendekatan kekeluargaan. Meski didera masalah finansial dan terancam Madrid yang merekrut Kylian Mbappe.
Barcelona sukses mengamankan gelar LaLiga 2024/2025 setelah menang 2-0 atas Espanyol, dinihari kemarin. Berkat gol Yamine Lamal dan Fermin Lopez, Barca tak bisa dikejar Real Madrid di sisa dua pekan.
“Yang menentukan musim ini adalah keluarga yang kami bangun. Semua bekerja dengan gairah dan tahu peran mereka penting,” kata pelatih Hansi Flick. “Atmosfer ruang ganti. Saya belum pernah merasakan hal seperti ini. Semua saling menjaga satu sama lain, dan itu sangat unik,” tandas eks pelatih Bayern Munchen itu.
Ini musim perdana Flick di Los Cules. Sebelum meraih gelar LaLiga, dia sudah membawa Barca meraih Piala Raja dan Super Spanyol.
Sementara Presiden Barca Joan Laporta, memberikan pujian setinggi langit untuk Yamal. Wonderkid berusia 17 tahun itu disebut sudah menyamai jejak sang legenda Lionel Messi.
Lamine adalah pemain jenius. Ia adalah bagian dari kelompok pemain yang brilian,” kata Laporta.
Hari ini, itu terbukti sekali. Dia membuka skor, menggerakkan tim dan memperhatikan setiap pertandingan,” tambahnya.
Musim ini, Yamal total telah mencetak 8 gol dan 15 assist dari 33 pertandingan. Menandai titel ke-28 dalam sejarah klub. Meski begitu, rekor juara LaLiga masih dipegang Madrid dengan 36 titel.
Tetap saja, musim ini sangat mengejutkan. Setahun lalu, Madrid menjuarai LaLiga dan Liga Champions. Los Blancos juga merekrut Kylian Mbappe, untuk memperkuat tim. Hal yang bikin Laporta sempat keder. “Sebagai seorang cules, ini bukan kabar baik,” cetusnya.
Awal musim 2024/2025 juga serba tidak pasti dari sisi finansial. Laporta menjanjikan tidak ada lagi kekacauan pendaftaran seperti musim-musim sebelumnya. Namun Dani Olmo, satu-satunya rekrutan utama, tetap harus absen di laga-laga awal karena masalah keterbatasan gaji.
Untungnya, Flick langsung mengambil hati para suporter dengan cepat, dengan pendekatannya yang tenang dan menghormati budaya lokal. “Dia seperti seorang sersan. Tapi sangat baik interaksi dengan pemain,” ujar gelandang Pedri.
Bukan hanya mengandalkan para bocil ajaib, Flick juga mengambil resiko taktikal. Garis pertahanan dibuat tinggi. Kerap kali dibobol, namun Barca selalu unggul atas lawan di babak kedua. “Ini adalah tim yang memiliki irama musik. Mereka selalu menari, bercanda. Meski sangat muda, punya kepercayaan diri dan tidak memiliki rasa takut,” tutup Laporta.
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Ekonomi Bisnis | 1 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Nasional | 20 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu