TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Penertiban Lahan BMKG Berdampak Terhadap Penyewa Lapak

Reporter: AY
Editor: Ari Supriadi
Minggu, 25 Mei 2025 | 17:09 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

PONDOK AREN - Penertiban lahan milik BMKG di Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan berdampak terhadap para penyewanya.

Diketahui, ada lapak hewan kurban dan pedagang pecel lele yang berdiri di lahan tersebut.

 

Penanggung jawab lapak hewan kurban, Ina Wahyuningsih mengaku tidak mengetahui bahwa lahan yang disewa Rp 22 juta bakal menjadi masalah. 

Saat mencari lapak, dirinya sempat menanyakan terhadap anggota hingga ketua ormas soal kepemilikan lahan itu.

“Jadi dulu saya memang biasa dagang di wilayah sini puluhan tahun, sempat pindah lagi dijadikan lapangan bola.

 

Kemudian tidak ada lapak. Kebetulan saya kenal orang ormas sini, saya lihat ini ada lahan kosong, saya tanya mereka bang Jamal, Sekjen GRIB,” kata Ina, Minggu (25/5/2025).

 

Setelah menjalin komunikasi, awalnya pihak pengurus ormas meminta Rp 25 juta namun setelah dinego berhasil menjadi Rp 22 juta.

 

“Saya tanya bisa tidak pakai lahan ini, dan kita janjian ketua setuju. Sempat saya tanya aman atau tidak ini punya siapa, dia bilang milik ahli waris diminta ormasnya untuk nunggu. Nego harga, akhirnya ketua Yani mengajukan include aja RT/RW semuanya dia yang mau urus, Rp 25 juta setelah nego deal Rp 22 juta,” sebutnya.

 

"Saya lunasin setelah sapi turun, saya DP berkali-kali ngasih uangnya, Ngga tunai langsung. Itu langsung ke ketua Yani uangnya transfer atas nama Yani Tuayana," akunya.

 

Ketika operasi itu berlangsung, dirinya pun sempat memohon agar diberikan waktu sampai hari H Idul Adha. Pasalnya, dia membutuhkan biaya besar apabila ratusan sapi langsung dikeluarkan semuanya.

Hal serupa turut dirasakan pedagang kaki lima bernama Darmaji. Pria yang berjualan pecel lele itu mengaku sudah menyewa lapak untuk berjualan selama lima bulan. Biaya per bulannya dipatok Rp 3 juta oleh kelompok ormas tersebut.

 

“Sewa lapak bulanan, saya berarti sudah dari Januari, Februari, Maret April, Mei. Per bulan Rp 3,5 juta,” pungkasnya.

 

Pantauan di lokasi pada, Minggu (25/5/2025) nampak bangunan yang diperuntukkan sebagai markas ormas itu telah rata dengan tanah. Di dalam lahan hanya ada tanah kosong dan ratusan hewan kurban yang diberi waktu berjualan hingga selesai Idul Adha.

 

Sementara, lapak semi permanen di depan lahan yang berada di pinggir jalan sudah dihancurkan termasuk lapak penjual pecel lele.

 

Sejumlah pekerja terlihat tengah memasang kawat berduri diatas tembok dan pagar pintu masuk lahan. Sejumlah petugas sekuriti nampak berjaga di lokasi.(***)

Komentar:
ePaper Edisi 26 Mei 2025
Berita Populer
01
Ramlie Calon Kuat Pengganti Airin

TangselCity | 2 hari yang lalu

05
Pelajar SMP Bunuh Diri Lompat di Mal Jaksel

Nasional | 2 hari yang lalu

06
E-HUB Finance Resmi Diluncurkan di Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

10
2 Lokasi SIM Keliling Tangsel Sabtu 24 Mei 2025

TangselCity | 1 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit