Survei Indikator: Warga Jakarta Puas Kerja Pram-Rano

JAKARTA - Program transportasi gratis yang digagas Gubernur Jakarta Pramono Anung ternyata jadi kebijakan paling “nendang” di mata warga. Hal itu diketahui dari hasil survei Indikator Politik Indonesia terbaru yang bertajuk: Evaluasi Publik atas Kinerja 100 Hari Gubernur-Gubernur Di Jawa.

 

Ini saya kira prestasi paling bagus ya di antara program yang lain,” ujar Direktur Eksekutif Indikator, Burhanuddin Muhtadi, dalam konferensi pers, Rabu (28/5).

 

Menurut Indikator, 69,9 persen warga Jakarta mengetahui adanya program ini, salah satu program dengan tingkat eksposur paling tinggi selama 100 hari pertama kepemimpinan Pramono Anung. Dari total warga yang mengetahui program tersebut, sebanyak 88,1 persen menyatakan puas.

 

Seperti diketahui, program yang mulai berlaku bulan April 2025 lalu itu merupakan bagian dari program andalan 100 hari Pramono Anung bersama Wakilnya Rano Karno. Mas Pram, sapaan Gubernur Jakarta, menggratiskan biaya layanan di berbagai moda transportasi, mulai dari Transjakarta, MRT hingga LRT bagi 15 golongan warga. Seperti ASN, TNI/Polri, pensiunan, veteran karyawan swasta dengan upah UMP, penyandang disabilitas, lansia, hingga marbot.

 

Program lain seperti pengendalian banjir dan perpanjangan jam layanan perpustakaan yang juga banyak diapresiasi warga, tingkat kepuasan dan eksposur programnya juga masih di bawah program transportasi gratis. 

 

Sementara program job fair yang relatif baru, misalnya, hanya diketahui 52,7 persen warga. Meskipun mayoritas dari yang tahu, yakni 55,8 persen percaya pada efektivitasnya dalam menekan angka pengangguran.

 

Secara umum, tingkat kepuasan warga Jakarta terhadap kinerja Pramono Anung berada di angka 62 persen, imbang dengan Wakil Gubernurnya, Rano Karno. Keduanya dinilai konsisten dan saling melengkapi dalam memimpin Ibu Kota. 

 

Meskipun demikian, tingkat kepuasan terhadap Pramono masih kalah dibandingkan dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang mencapai 95 persen. Hanya saja, wakilnya, yakni Erwan Setiawan  tidak bisa mengimbangi. Tingkat kepuasan publik terhadap Wakil Gubernur Jabar hanya di angka 61 persen.

 

Survei ini dilakukan oleh Indikator Politik Indonesia pada 12–19 Mei 2025 melalui wawancara tatap muka. Di Jakarta, survei melibatkan 500 responden yang dipilih secara acak dengan margin of error ±4,5 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

 

Responden diminta menjawab pertanyaan tentang kepuasan terhadap program-program pemerintah provinsi dan menyebutkan apakah mereka mengetahui atau tidak terhadap sejumlah program unggulan selama 100 hari kepemimpinan para Gubernur dan Wakil Gubernur di Jawa.