Pasca Insiden Air India Kemenhub Perketat Lagi Pengawasan Penerbangan

JAKARTA - Tragedi jatuhnya pesawat Air India di Ahmedabad, India, yang menewaskan 260 orang, menjadi alarm serius dunia penerbangan internasional. Menyikapi insiden tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperketat pengawasan maskapai asing, terutama Boeing 787 Dreamliner di Indonesia.
Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Sokhib Al Rohman menegaskan, pihaknya akan meningkatkan pengawasan terhadap maskapai asing, terutama yang mengoperasikan pesawat Boeing 787-8 Dreamliner. Pengawasan dilakukan melalui ramp inspection, sebagai langkah kehati-hatian untuk menjamin keselamatan penerbangan, baik rute domestik maupun internasional.
Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub akan terus melakukan pengawasan rutin terhadap seluruh maskapai, termasuk maskapai penerbangan reguler asing yang beroperasi dari dan ke Indonesia,” ujar Rohman di Jakarta, Sabtu (14/6/2025).
Rohman memastikan, saat ini tidak ada satu pun maskapai nasional yang mengoperasikan pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner seperti yang digunakan maskapai Air India. Jenis pesawat tersebut hanya dioperasikan oleh 24 maskapai asing yang melayani rute internasional dari dan ke Indonesia.
Ia juga menyampaikan belasungkawa atas insiden tragis yang menimpa maskapai Air India. “Kami turut berduka cita dan mendoakan yang terbaik bagi seluruh kru dan penumpang yang menjadi korban dalam musibah kecelakaan Boeing 787-8 Dreamliner di India,” ujar Rohman.
Anggota Komisi V DPR Sudjatmiko mengatakan, insiden yang menimpa Air India menjadi peringatan keras bagi Indonesia, bahwa sistem pengawasan dan kelaikan pesawat harus benar-benar diperhatikan dan diperketat.
Legislator PKB asal Dapil Jabar VI itu menekankan pentingnya setiap maskapai penerbangan menjamin kelaikan teknis pesawat serta memperketat pemeriksaan rutin sebagai langkah preventif menghindari kecelakaan.
Jadi langkah preventif saya kira harus lebih ditekankan. Setiap maskapai harus bertanggung jawab memastikan pesawatnya laik terbang dan aman bagi penumpang,” tegasnya.
Miko juga mendesak Kemenhub meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak guna memastikan standar keselamatan penerbangan nasional tidak hanya memenuhi regulasi internasional, tetapi juga berjalan efektif di lapangan.
Untuk diketahui, jumlah korban tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 mencapai 260 jiwa. Pesawat yang mengangkut 242 orang itu dijadwalkan terbang dari Ahmedabad menuju London. Namun, mengalami kecelakaan tragis di Bandara Ahmedabad, India, Kamis siang (12/6/2025).
Kami berharap Kemenhub segera mengambil langkah nyata untuk memastikan setiap penerbangan di Indonesia aman dan terpercaya bagi seluruh masyarakat,” pungkasnya.
Untuk diketahui, jumlah korban tewas dalam insiden jatuhnya pesawat Air India dengan nomor penerbangan AI171 mencapai 260 jiwa. Pesawat yang mengangkut 242 orang itu dijadwalkan terbang dari Ahmedabad menuju London. Namun, mengalami kecelakaan tragis di Bandara Ahmedabad, India, Kamis siang (12/6/2025).
Pesawat naas tersebut menghantam bangunan kampus perguruan tinggi kedokteran yang saat itu tengah dipenuhi puluhan mahasiswa. Sehingga menambah jumlah korban jiwa. Tragedi ini disebut-sebut sebagai kecelakaan penerbangan paling mematikan di India sejak 1996. Bahkan termasuk salah satu yang paling mengerikan dalam sejarah penerbangan negara tersebut.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 17 jam yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Kesehatan | 2 hari yang lalu