MBG di SD Ciputat Timur Dibagikan Dalam Bentuk Mentah, Isinya Beras, Baby Fish & Telur Puyuh

CIPUTAT TIMUR - Pemberian Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Ciputat Timur, Tangerang Selatan (Tangsel) jadi sorotan. Pasalnya paket makanan diberikan bukan dalam bentuk makanan siap santap, melainkan berupa bahan makanan mentah. 

 

Pemberian MBG dalam bentuk bahan makanan mentah, salah satunya terjadi di SDN 2 Cempaka Putih, Ciputat Timur. Kejadian ini pun viral di media sosial. 

 

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangsel, Deden Deni langsung mendatangi sekaligus meminta klarifikasi dari pihak sekolah, Rabu (19/6). 

 

"Terkait kunjungan ke SDN 02 tadi, secara umum kami hanya memastikan saja pelaksanaan kegiatan berjalan sesuai dengan yang telah direncanakan oleh pemerintah, serta menanyakan alasan di balik distribusi bantuan yang dilakukan saat ini," ujar Deden saat dijumpai di kawasan Serpong. 

 

Berdasarkan penjelasan pihak sekolah, alasan di balik pemberian MBG dalam bentuk bahan makanan mentah disebabkan karena sudah memasuki waktu liburan sekolah. 

 

"Ternyata memang alasannya karena kegiatan pembelajaran efektif di sekolah sudah selesai, menjelang libur akhir semester. Ujian pun sudah berakhir, sehingga proses pembelajaran sudah tidak seintens sebelumnya. Oleh karena itu, bantuan yang diberikan untuk beberapa hari ke depan berupa paket makanan mentah," ungkap Deden. 

 

Paket bahan makanan mentah ini dirapel, diberikan sesuai dengan jumlah kebutuhan selama lima hari sekaligus.

 

"Isinya beras, kacang kriwil, jeruk, pisang, apel malang, susu, baby nila krispi, dan telur puyuh," papar Deden. 

 

Deden menyatakan, terkait persoalan ini Pemkot Tangsel menyerahkan sepenuhnya kepada Badan Gizi Nasional (BGN).

 

Kendati demikian, Deden memastikan, pemberian makanan dalam bentuk bahan mentah hanya terjadi di wilayah Ciputat Timur yang disalurkan dari salah satu Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Sedangkan sisanya, dipastikan masih berjalan normal.

 

"Untuk cakupan keseluruhan, saat ini jumlah sekolah yang dilayani di wilayah Tangerang Selatan mencapai 49 sekolah. Sedangkan jumlah dapur yang melayani ada sekitar 9 dapur melayani sekitar 22.000 siswa yang tersebar di 7 kecamatan. Ada beberapa kecamatan yang memiliki dua dapur, seperti Serpong dan Ciputat Timur (Ciptim), serta kemungkinan di Pamulang," kata Deden. 

 

Sementara itu saat dikonfirmasi, Kepala SPPG Yasmit Ciputat Timur, A. Basiro membenarkan terkait pemberian MBG dalam bentuk bahan mentah. 

Melalui sambungan telepon, Basiro mengatakan bahwa keputusan pemberian MBG dalam bentuk bahan makanan mentah ini sudah melalui persetujuan pihak sekolah. Kendati demikian, ia tetap mengakui kesalahannya. 

 

"Ya benar. Mungkin memang ada kesalahan juga dari saya. Betul, kebijakan dari saya, soalnya ada permintaan dari sekolah juga mangil anak-anak yang sudah libur. Kebanyakan wali murid yang datang ke sekolah untuk mengambil paketnya," kata Basiro saat dihubungi. 

 

Beberapa jenis bahan makanan yang disalurkan itu, diakuinya, diberikan dalam jumlah yang sudah disesuaikan untuk lima hari.  

 

"Beras untuk lima hari, telur puyuh rebus untuk satu hari, baby nila crispy untuk lima hari, kacang kriwil untuk empat hari, jeruk manis untuk dua hari, pisang ambon lumut untuk dua hari, apel malang untuk satu hari, dan susu UHT untuk satu hari," paparnya.

 

Setelah kabar ini viral, kini sudah ada keputusan dari BGN. Pemberian MBG tidak boleh dalam bentuk kering atau mentah lagi.  

 

"Mmang sudah final nih dari pembicaraan BGN, sudah menyatakan langsung bahwasanya tidak boleh kasih makanan kering. Saat ini sudah final ke depanya setelah ini tidak ada lagi," ungkapnya. 

 

Ia menyebut, pemberian paket bahan makanan ini diberikan ke sejumlah sekolah yang menjadi tanggungjawab penyalurannya. 

 

Ia membeberkan, SPPG yang memiliki dapur di kawasan Kelurahan Cempaka Putih ini menyalurkan ke sebanyak 18 sekolah.

 

"Totalnya 4.075 (siswa). Kalau untuk (siswa) PAUD sampai 3 SD itu Rp8 ribu, kalau untuk yang dewasa 4 SD sampai 3 SMA itu Rp10 ribu," paparnya.