TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Balas Dendam Jannik Sinner Berbuah Manis Di Final Wimbledon 2025

Reporter & Editor : AY
Selasa, 15 Juli 2025 | 06:47 WIB
Pemain tenis papan atas Jannik Sinner (kiri) dan Carlos Alcaraz (kanan). Foto : Ist
Pemain tenis papan atas Jannik Sinner (kiri) dan Carlos Alcaraz (kanan). Foto : Ist

INGGRIS  - Jannik Sinner akhirnya bisa membalaskan dendamnya kepada Carlos Alcaraz. Momennya terjadi pada final Wimbledon 2025, London, Senin (14/7/2025).

 

Sinner menaklukkan Alcaraz di lapangan Centre Court 4-6, 6-4, 6-4, 6-4. Ini merupakan ke­menangan Sinner yang pertama kali dalam head-to-head dengan Alcaraz di ajang ATP Tour.

 

Sebelumnya, Sinner lima kali kalah dari Alcaraz. Terakhir, di final turnamen Roland Garros, Paris bulan lalu.

 

Kemenangan Sinner ini seka­ligus mengandaskan upaya Al­caraz mempertahankan gelar juara Wimbledon.

 

Sinner merupakan petenis Ita­lia pertama yang berjaya di Lon­don. Dengan nada merendah, petenis 23 tahun ini mengang­gap kalah dan menang dalam pertandingan turnamen besar bukanlah hal utama. Yang lebih penting, menurutnya, adalah me­mahami kesalahan dan berusaha memperbaikinya.

 

Itulah yang kami lakukan. Kami mencoba menerima keka­lahan dan terus bekerja. Inilah salah satu alasan saya bisa me­megang trofi ini,” ujarnya.

 

Pemain peringkat satu ATP itu merasa bersyukur atas dukungan tim dan keluarganya serta dikelilingi orang-orang hebat. “Me­megang trofi ini sangat berarti,” katanya sambil tersenyum.

 

Di seberang net, Carlos Al­caraz mengakui keunggulan Sin­ner. Pemain Spanyol berusia 22 tahun itu gagal mempertahankan gelar Wimbledon sekaligus mengincar rekor sebagai petenis kedua setelah Bjorn Borg yang menjuarai Roland Garros dan Wimbledon secara beruntun dalam dua tahun.

 

“Sulit untuk kalah, apalagi di final. Tapi pertama-tama, saya harus memberi selamat kepada Jannik,” kata Alcaraz, yang kini memiliki dua gelar Grand Slam.

 

Trofi ini sangat pantas un­tuknya setelah dua minggu ber­main tenis luar biasa. Saya senang bisa membangun hubungan baik di luar lapangan sekaligus rivali­tas sengit di dalam lapangan. Ini membuat saya terus berkembang.”

 

Perjalanan Sinner di Wimbledon sempat diwarnai ketidakpastian. Ia harus menjalani pemeriksaan MRI setelah mengalami masalah siku saat melawan Grigor Dimitrov di babak keempat.

 

Namun, ia bisa tampil perkasa mengandaskan Ben Shelton dan Novak Djokovic tanpa kehilangan set sebelum masuk final.

 

“Saya bangga dengan segala usaha tim dan keluarga,” ungkap Alcaraz.

 

“Awal musim saya sempat kesulitan, tapi kebahagiaan dan semangat saya kembali berkat mereka. Perjalanan ini masih panjang.”

 

Dengan meraih gelar ke-20 sepanjang kariernya, Sinner semakin mengukuhkan diri se­bagai pemimpin generasi baru tenis dunia.

 

Rivalitasnya dengan Alcaraz diprediksi akan terus menghadirkan tontonan spektakuler di tahun-tahun mendatang.

 

Sebagai diketahui, Sinner dan Alcaraz adalah pasangan fina­lis Roland Garros-Wimbledon dalam satu musim, selain Roger Federer vs Rafael Nadal (2006- 2008).

 

Dengan menjadi juara Wim­bledon, Sinner kini hanya butuh satu gelar lagi untuk melengkapi koleksi Grand Slam-nya. Ting­gal Roland Garros yang belum diraihnya.

 

Kemenangan di Wimbledon ini juga memperlebar jaraknya di puncak ranking ATP dari Alcaraz. Sinner unggul 3.430 poin.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit