TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Dindik dan IPSI Lestarikan Budaya Lewat Pencak Silat

Gelar C-MORE Championship 2025 Merebutkan Piala Walikota

Reporter & Editor : Irma Permata Sari
Jumat, 18 Juli 2025 | 11:49 WIB
Festival pencak silat C-MORE Championship 2025 dalam rangka memperebutkan Piala Walikota Tangsel, yang diselenggarakan di Plaza Puspemkot, Tangsel, Ciputat, Jum'at (18/7/2025). (tangselpos.id/irm)
Festival pencak silat C-MORE Championship 2025 dalam rangka memperebutkan Piala Walikota Tangsel, yang diselenggarakan di Plaza Puspemkot, Tangsel, Ciputat, Jum'at (18/7/2025). (tangselpos.id/irm)

CIPUTAT - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Tangsel menggelar festival pencak silat C-MORE Championship 2025 dalam rangka memperebutkan Piala Walikota Tangsel, yang diselenggarakan di Plaza Puspemkot, Tangsel, Ciputat,Jumat (18/7).

 

Kegiatan festival pencak silat ini dalam rangka melestarikan Kebudayaan dan kearifan lokal Indonesia. Dan diikuti sebanyak 100 peserta dari 15 perguruan silat yang ada di Kota Tangsel.

 

Festival C-MORE dibuka oleh Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan, dirinya pun menyampaikan rasa senangnya bisa menyaksikan langsung festival pencak silat C-MORE festival ini.

 

"Saya senang sekali Pemkot Tangsel pada bisa menyaksikan secara langsung C-MORE festival, pencak silat yang diadakan IPSI Tangsel,"ungkap Pilar saat membuka acara festival pencak silat.

 

Perkembangan pencak silat sangat baik di Tangsel, terlebih di Dinas Pendidikan, pencak silat menjadi muatan lokal disekolah.

 

"Kegiatan ini bagus sebagai bentuk menjaga nilai budaya di Tangsel," singkatnya.

 

Ketua IPSI Tangsel, Delima Bungsu, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan C-MORE yang kedua kalinya digelar oleh IPSI, namun menjadi yang pertama kalinya digelar bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan.

 

“Tujuan utama festival ini adalah melestarikan budaya Indonesia, khususnya pencak silat. Karena saat ini semua perguruan berlomba-lomba untuk berprestasi ,maka dengan adanya festival ini kami ingin mengingatkan kembali bahwa dasar dari pencapaian prestasi adalah nilai-nilai tradisi dari setiap perguruan,” ujar Delima.

 

 

Festival yang berlangsung di Plaza Puspemkot Tangsel ini menampilkan lomba dari tiga kategori usia: usia dini, pra remaja, dan remaja. Menariknya, tahun ini peserta didominasi oleh perempuan.

 

“Kita tidak membatasi jenis kelamin, festival ini terbuka untuk pria dan wanita dari berbagai usia. Tapi memang tahun ini lebih banyak perempuan yang ikut. Mungkin karena terinspirasi juga dari saya,” ujar Delima sambil tersenyum.

 

Sistem penilaian dalam festival ini tetap mengacu pada prinsip utama pencak silat tradisi, yakni Wiraga (gerak), Wirama (irama), dan Wirasa (rasa). Penilaian dilakukan oleh dewan juri yang memiliki kompetensi dalam bidang pencak silat tradisional.

 

Delima menegaskan bahwa ajang ini bukanlah seleksi atlet untuk tingkat provinsi atau nasional, namun lebih kepada pelestarian seni dan budaya. Meski begitu, banyak dari peserta yang berasal dari jalur prestasi seperti O2SN tingkat SD dan SMP.

 

“Festival ini adalah kegiatan lokal, jadi tidak langsung ke jenjang nasional. Tapi harapan ke depan, kegiatan pelestarian budaya seperti ini bisa punya jalur jenjang yang lebih tinggi juga, bukan hanya yang sifatnya prestasi semata,” tambahnya.

 

Sebagai bentuk apresiasi, panitia menyediakan piala Wali Kota Tangsel untuk tiga kategori juara umum, yakni untuk usia dini, pra remaja, dan remaja. Selain itu, juga diberikan medali serta uang pembinaan khusus untuk para juara pertama.

 

Festival C-MORE Championship 2025 diharapkan menjadi ajang rutin dan simbol kebangkitan semangat pelestarian budaya silat di Tangerang Selatan. Turut hadir pula perwakilan dari PB IPSI yang memberikan dukungan langsung terhadap pelaksanaan kegiatan tersebut.

 

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel Deden Deni, menekankan bahwa festival ini menjadi wadah penting bagi para siswa dan generasi muda untuk mengenal dan mencintai budaya asli Indonesia.

 

“Kegiatan ini selain sebagai ajang silaturahmi antar perguruan, juga untuk memfasilitasi atlet-atlet pencak silat agar memiliki ruang mengekspresikan kemampuan mereka. Bagi kami, ini bagian dari pelestarian budaya. Harapannya, setelah mengenal pencak silat, mereka bisa mencintainya dan punya tanggung jawab untuk melestarikannya sebagai jati diri bangsa,” ungkap Deden Deni di sela kegiatan.

 

Ia menambahkan, melalui dukungan kegiatan seperti ini, generasi muda tidak hanya dilatih secara fisik dan teknik, tetapi juga ditanamkan nilai-nilai luhur seperti kedisiplinan, rasa hormat, dan cinta tanah air. Hal ini sejalan dengan misi pendidikan karakter yang terus dikembangkan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangsel.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit