TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Wapres Gibran Happy, Banyak Anak Muda Peduli Lingkungan

Reporter & Editor : AY
Jumat, 25 Juli 2025 | 08:08 WIB
Wapres Gibran dalam acara Green Impact Festival 2025, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Foto : RMKamis (24//7/2025). Foto : RM
Wapres Gibran dalam acara Green Impact Festival 2025, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Foto : RMKamis (24//7/2025). Foto : RM

JAKARTA - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka memastikan komitmen Pemerintah untuk meningkatkan penggunaan energi hijau. Namun, dalam pelaksanaannya akan dilakukan secara bertahap dan hati-hati. Tidak grusa-grusu. Agar tidak terjadi greenflation atau inflasi hijau.

 

Hal itu disampaikan Gibran dalam acara Green Impact Festival 2025, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Kamis (24//7/2025). Acara ini diinisiasi Rakyat Merdeka bersama Society of Renewable Energy (SRE). Acara dihadiri sekitar 1.500 siswa dan mahasiswa penggiat sustainability dan digital dari berbagai kampus ternama.

 

Gibran, yang memakai kemeja krem, tampil santai, tapi energik. Memilih tak bicara di atas podium, Gibran luwes berinteraksi sembari memaparkan slide yang ditampilkannya. 

 

"Saya sudah menyiapkan beberapa slide. Saya akan paparkan santai saja ya. Nggak usah pakai podium," tuturnya.

 

Isi paparannya bernas. Kata putra sulung Presiden ke-7 RI Jokowi ini, semua pihak tahu banyak negara besar di dunia saat ini terdampak perubahan iklim karena pemanasan global. Seperti bencana kekeringan ekstrem, banjir, kenaikan air laut, dan dampak lanjutannya, gagal panen. Bagi Gibran, ini tantangan semua orang yang ada di depan mata. "Kita harus segera bertindak," ujarnya.

 

Untungnya, meski dunia diguncang Covid-19, resesi global, konflik geopolitik, perang dagang, hingga perang tarif, Indonesia tetap tangguh. Pertumbuhan ekonomi tetap stabil di angka 4,7-4,8 persen, dan inflasi terkendali di angka 1,8 persen (year-on-year).

 

PR Indonesia ke depan selanjutnya, sambung Gibran, bagaimana keluar dari middle income trap dengan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri. Dia menegaskan, pesan Presiden Prabowo Subianto amat jelas, jalankan visi, misi, dan program dengan mengedepankan aspek lingkungan, sosial, dan keberlanjutan.

 

Gibran lalu menyinggung soal greenflation yang sempat ramai saat debat Pilpres 2024. Kata dia, saat itu banyak yang bingung, ada yang meremehkan, bahkan ada yang bilang isu ini tidak penting. 

 

Padahal, kata Gibran, greenflation adalah isu yang sangat penting. "Greenflation, carbon capture, dan carbon storage adalah tantangan besar ke depan," sambungnya.

 

Gibran menerangkan, negara-negara besar mengalami inflasi besar karena transisi energi hijau yang terlalu gegabah. Hal ini harus menjadi pelajaran bagi Indonesia. Jangan sampai masyarakat, apalagi industri kecil, menjadi korban kenaikan harga gara-gara grusa-grusu dalam menerapkan energi hijau. Jangan sampai pula ada demo karena harga BBM, gas, dan listrik naik. "Indonesia tidak ingin seperti itu," imbuhnya.

 

Dia menegaskan, Indonesia memang tak boleh lagi ketergantungan dengan energi fosil. Sebaliknya, harus mulai melakukan transisi ke energi hijau. "Namun, harus tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian," ingatnya.

 

Dipaparkan Gibran, saat ini, Indonesia secara bertahap melakukan transisi ke energi hijau. Dari sisi bahan bakar, sudah mencapai B35, B40. Presiden Prabowo menargetkan, segera mencapai B50.

 

"Bioavtur, bioetanol, biodiesel, semua juga tengah dikembangkan. Potensi bioenergi, juga sangat besar, mencapai 57 gigawatt," terangnya.

 

Saat ini, Pemerintah juga sedang mengejar pembangunan energi hijau di Ibu Kota Nusantara (IKN). Misalnya, di IKN, ada persemaian dengan kapasitas 15 juta bibit per tahun. Di Jawa Barat, kapasitasnya juga hampir sama. Jika ditotal, seluruh Indonesia punya kapasitas persemaian hingga 83 juta bibit per tahun.

 

Gibran juga sempat menyinggung banyak hoaks soal IKN. Katanya, bangun Istana di tengah hutan dengan membabat pohon. Padahal aslinya, IKN dibangun di hutan produksi eukaliptus yang memang dipanen tiap 6 hingga 7 tahun. "Ini akan dikembalikan sebagai hutan dengan pohon endemik asli Kalimantan seperti ulin, meranti, dan tengkawang," sambungnya.

 

Soal kebakaran hutan, Wapres menerangkan, sudah berkurang drastis hingga 85 persen dibandingkan 10 tahun lalu. Meski diakui, tetap ada titik-titik rawan. Indonesia juga tercatat punya hutan mangrove terbesar di dunia, yang penyerapan karbondioksidanya lima kali lebih besar dari hutan tropis. 

 

Kemudian, kata Gibran, ekosistem kendaraan listrik juga semakin masif. Lewat Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 79 Tahun 2023, jumlah kendaraan listrik meningkat. Sekarang pilihannya juga makin beragam, dari yang murah sampai yang mahal.

 

Sejurus kemudian, Gibran bertanya kepada audiens, siapa yang ke lokasi acara memakai kendaraan umum? Sejumlah anak muda ngacung. Gibran lantas memujinya.

 

"Bagus, anak muda pakai transportasi umum. Saya apresiasi juga Gubernur Jakarta Pramono Anung yang akan menambah bus transjakarta listrik," tuturnya.

 

Kemudian, Gibran berbincang dengan dua pemenang dalam sustainability competition atau NECSC 2025 (National Energy, Climate and Sustainability Competition). Yakni pemenang kategori digital ambassador, siswa SMA bernama Aisyah Aulia Anisa dan Mahasiswa ITB Alena Ratu Lestari.

 

Gibran bertanya, apa yang telah dilakukannya sehingga memenangi kompetisi ini. Keduanya serupa, memberi edukasi lewat konten-kontennya tentang kepedulian terhadap lingkungan lewat hal-hal kecil. Seperti memilah sampah, hingga bawa tumbler sendiri.

 

"Bagus kamu, masih SMA lho. Saya sangat bahagia, terima kasih kepada anak muda, sudah bawa tumbler, belanja pakai tas sendiri, mengurangi sedotan plastik, dan banyak yang naik Transjakarta," pujinya.

 

Gibran juga bahagia, semakin banyak komunitas anak muda yang memberi contoh baik agar peduli lingkungan, seperti Pandawara dan SRE yang sudah menyebar di 51 kampus.

 

"Saya titip, teman-teman semua, khususnya anak-anak muda, punya energi dan kepedulian besar terhadap lingkungan. Pak Presiden memberi ruang yang sangat luas untuk anak muda berkreasi dan berinovasi," tuturnya.

 

Gibran pun meminta, karya tulis ilmiah dari kompetisi ini dikirim kepadanya. Dia berjanji akan mempelajari dan bisa saja dapat dikolaborasikan dengan Pemerintah.

 

"Sekarang waktunya transisi hijau. Agar nikmat alam makin terasa. Anak muda, bukan waktunya galau. Tapi bergerak maju, membangun bangsa," ujar Gibran, menutup orasinya dengan pantun.

 

Sebelum orasi, video tayangan rangkaian kegiatan Green Impact Festival 2025 disajikan. Gibran menyaksikan pemberian penghargaan kepada anak-anak muda yang menjadi pemenang dalam NECSC 2025, lomba penulisan artikel ilmiah tentang keberlanjutan, di tingkat SMA dan universitas serta pemenang creative video mengenai sustainability living.

 

Kegiatan Green Impact

Dalam pidatonya, CEO Rakyat Merdeka dan Pendiri Green Impact Kiki Iswara Darmayana menyatakan, selama enam tahun terakhir, Rakyat Merdeka telah melakukan pembinaan generasi muda dengan cukup intens. Membesarkan komunitas Society of Renewable Energy (SRE) sejak tahun 2019.

 

"Organisasi ini dulunya kelompok kecil di ITB. Gerakan ini ternyata disambut antusias dan berkembang ke universitas dan PTN lainnya yaitu di UI, ITS, UGM, UNS dan terus membesar hingga saat ini ada di 51 kampus negeri maupun swasta terbaik di seluruh Indonesia. Member teregisternya mencapai 4 ribuan mahasiswa pertahunnya," papar Kiki.

 

Organisasi ini, lanjutnya, telah banyak melakukan aksi-aksi nyata. Memberdayakan masyarakat, membangun listrik ramah lingkungan ke desa-desa kecil, mendukung ketahanan energi, seperti yang dicita-citakan Pemerintah. 

 

Kerja-kerja anak muda ini telah diceritakan hingga ke kancah global. Tahun lalu, Founder SRE, Zagy Yakana Berian, diberi kesempatan berbicara di Majelis Umum PBB New York memaparkan gerakan ini, serta mendapatkan penghargaan dari berbagai institusi," paparnya.

 

Kegiatan Green Impact Festival, kata Kiki, berlangsung sejak pagi hari, bertema Pembangunan Berkelanjutan di Era Disrupsi dan AI. Hadir untuk memotivasi anak-anak muda yaitu Menko Pangan Zulkifli Hasan, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, pejabat dari Kementerian BUMN, Kementerian Ekonomi Kreatif, Danantara, serta sejumlah pimpinan BUMN dan perusahaan swasta.

 

Pihaknya juga meliterasi masyarakat dengan mengadakan kompetisi penulisan artikel ilmiah rutin. Tahun ini masuk penyelenggaraan ketiga dan antusiasmenya selalu tinggi. Kompetisi kali ini diikuti 550-an karya ilmiah dan video kreatif yang dikirim oleh mahasiwa dan siswa SMA dari seluruh Indonesia. Mereka menulis dan membuat video tentang ketahanan energi, ekonomi kreatif di desa berbasis lingkungan, pertanian perikanan hijau, penanganan polusi udara serta konservasi hutan. 

 

Ada 14 karya terbaik yang diumumkan pemenangnya untuk mendapatkan penghargaan. Selain itu, telah juga dilaksanakan penandatanganan naskah kerja sama antara anak-anak muda Indonesia dengan anak-anak muda dari Uni Emirat Arab. Dari Indonesia diwakili Zagy Berian dan Gamma Thahir, dari UEA hadir Ali Al Shimmari. Kerja sama adalah kemitraan strategis dalam pengembangan energi baru, inovasi pertanian, internet desa, pengembangan data centre dan AI.

 

Ditegaskannya, sebagai pembina gerakan SRE dan pendiri Green Impact, Rakyat Merdeka terus mengarahkan anak-anak muda melakukan gerakan yang bermanfaat untuk masyarakat. Baik melalui kolaborasi CSR dengan berbagai institusi, maupun melalui penerimaan hibah.

 

Kata Kiki, bisnis modelnya di desa-desa, sangat cocok dengan program nasional melalui Koperasi Desa Merah Putih. Salah satu contohnya adalah yang sudah dibangun di Pati, Jawa Tengah. Listrik hijau yang dibangun berhasil membantu irigasi petani dan menghidupkan ekonomi masyarakat, yang bisnis modelnya melalui koperasi desa. 

 

"Kehadiran Bapak Wapres pada hari ini adalah kehormatan bagi kami. Karenanya, kami memohon Bapak Wapres bisa memberikan dukungan, arahan dan motivasi agar kami selalu bersemangat membina anak-anak muda, dan ikut mendorong terus berkarya, bermanfaat untuk masyarakat Indonesia," ujarnya.

 

Diungkapkannya, Green Impact Festival bukan sekadar tempat berkumpulnya anak muda, berjejaring, sharing ide dan gagasan, tapi juga menjadi bagian dari kerja kita yang nyata, kontribusi konkret untuk tercapainya Asta Cita. 

 

"Pembangunan berkelanjutan adalah kerja bersama lintas generasi. Dan membutuhkan visi, keberanian dan kesinambungan. Kami siap kolaborasi," pungkasnya.

Komentar:
RSUD
ePaper Edisi 24 Juli 2025
Berita Populer
01
Penasihat Komisaris

Opini | 1 hari yang lalu

04
Presiden Prabowo Luncurkan Logo HUT Ke-80 RI

Nasional | 2 hari yang lalu

05
06
Ujian Nasional Diganti TKA

Nasional | 2 hari yang lalu

07
Jalur Kereta Api Lebak Bakal Ditata

Pos Banten | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit