Dua Ganda Indonesia Tembus Semifinal BWF World Tour Super 1000 China Open 2025

CHINA - Dua pasangan ganda Indonesia tembus semifinal BWF World Tour Super 1000 China Open 2025. Pasangan Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu dan Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri menjaga asa Merah Putih tetap menyala di Changzhou.
Jafar/Felisha di sektor ganda campuran tampil menggigit saat menghadapi pasangan unggulan ketiga asal Hong Kong, Tang Chun Man/Tse Ying Suet, Jumat (25/7/2025) di Olympic Sports Center Gymnasium. Bermain tiga gim dalam laga berdurasi 67 menit, mereka menang 21-13, 18-21, 21-17.
Kemenangan ini terasa makin penting karena menjadi satu-satunya wakil yang tersisa di sektor ganda campuran. Lantaran pasangan Rehan Naufal Kusharjanto/Gloria Emanuelle Widjaja tersingkir di laga sebelumnya.
Felisha merasa puas dengan performa mereka karena lawan yang dihadapi bukan pasangan sembarangan. “Puji Tuhan, bersyukur hari ini kami bisa menang lagi. Senang sekali karena ini yang kami inginkan dan perjuangkan,” ungkap Felisha usai laga.
Di gim pertama, Jafar/Felisha tampil agresif dan dominan. Mereka mampu merebut lima poin beruntun menjelang interval dan terus menjaga momentum hingga menutup gim dengan kemenangan telak.
Namun gim kedua berubah drastis. Pasangan Hong Kong mulai mempercepat tempo dan mengubah pola permainan. Jafar/Felisha sempat kehilangan kendali dan kalah tipis 18-21.
Di gim kedua mereka mempercepat tempo dan kami kurang bisa mengantisipasi. Tapi dari situ kami banyak belajar,” ujar Felisha.
Masuk ke gim penentu, Jafar/Felisha kembali pada pola awal yang menekankan kontrol permainan dan ketenangan. Meski sempat kehilangan beberapa poin akibat kesalahan sendiri, mereka berhasil menjaga keunggulan usai interval.
“Di gim ketiga kami kembali seperti gim pertama, bisa menurunkan bola dan membatasi serangan lawan. Setelah interval kami tinggal menjaga keunggulan poin,” tutur Jafar.
Selanjutnya, mereka akan menghadapi tantangan berat di semifinal melawan pasangan unggulan kedua asal China, Jiang Zhenbang/Wei Yaxin. Meski berat, Felisha menegaskan akan tampil tanpa beban. “Sudah di semifinal, tidak ada yang harus ditakutkan, harus berani,” ujarnya.
Straight Game
Sementara dari sektor ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri juga tampil solid saat menghadapi wakil Korea Selatan Kim Won Ho/Seo Seung Jae. Tanpa perlu bermain tiga gim, Fajar/Fikri menang straight game 21-19, 21-14.
Gim pertama berlangsung ketat sejak awal. Kedua pasangan saling kejar-mengejar poin, terutama di penghujung gim. Namun Fajar/Fikri tampil lebih tenang di poin kritis dan berhasil mengamankan kemenangan 21-19.
Memasuki gim kedua, pasangan gado-gado Pelatnas Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Cipayung ini langsung tancap gas. Mereka unggul jauh 11-3 di interval dan memperlebar jarak menjadi 15-5. Serangan bertubi-tubi dari Fajar/Fikri membuat lawan kewalahan.
Pasangan asal Korea sempat mencoba bangkit dan menggagalkan empat match point, tapi akhirnya pukulan Fikri yang tak mampu dikembalikan lawan menutup laga 21-14.
Selanjutnya, Fajar/Fikri akan menantang pemenang dari laga Kang Min Hyuk/Ki Dong Ju kontra Liang Wei Keng/Wang Chang.
Sayangnya, di tengah performa cemerlang sektor ganda, tunggal putri Indonesia justru kembali terhenti. Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan wakil tuan rumah Han Yue dengan skor 19-21, 18-21.
Kekalahan ini memperpanjang rekor buruk sektor tunggal putri Indonesia yang belum mampu menembus semifinal turnamen level Super 1000 dalam beberapa tahun terakhir.
Gregoria sempat memberikan perlawanan sengit, tapi gagal mempertahankan momentum pada poin-poin penting. Di saat yang sama, Han Yue tampil stabil dan minim kesalahan.
Kekecewaan juga datang dari pasangan ganda campuran lainnya, Rehan/Gloria, yang tersingkir dari unggulan pertama Feng Yan Zhe/Huang Dong Ping.
Pelatih ganda campuran, Vita Marissa, menilai masih banyak hal yang harus dibenahi oleh Rehan/Gloria. “Kalau mau bicara top 1-5 dunia, memang harus paket lengkap. Tidak boleh setengah-setengah,” ujar Vita.
Ia menyoroti performa Gloria yang terlihat ragu dan Rehan yang masih emosional di lapangan. Kendati begitu, Vita tetap memberi dukungan dan berharap mereka bisa bangkit di Macau Open pekan depan.
“Awalnya kita lihat mereka bagus, tapi mempertahankan performa itu jauh lebih sulit,” tandasnya.
Opini | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 19 jam yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pendidikan | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu