TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

NDRC Indonesia Jadi Pilar Penting Ekosistem Sepakbola Nasional

Reporter: Farhan
Editor: AY
Kamis, 07 Agustus 2025 | 06:12 WIB
Ketum PSSI Erick Thohir. Foto : Ist
Ketum PSSI Erick Thohir. Foto : Ist

JAKARTA - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menegaskan, Indonesia patut berbangga dengan keberadaan National Dispute Resolution Chamber (NDRC) Indonesia.

 

Lembaga penyelesaian sengketa ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari ekosistem sepak bola nasional.

 

Sejak mendapat pengakuan resmi dari FIFA pada 2023, NDRC Indonesia, yang merupakan satu dari hanya lima NDRC di dunia, telah berperan sebagai wadah penyelesaian sengketa antara pesepakbola dan klub profesional di Tanah Air.

 

Dalam dua tahun terakhir, lebih dari 200 kasus berhasil ditangani, mayoritas terkait tunggakan gaji pemain oleh klub.

 

Sebagai badan arbitrase yang berada di bawah naungan PSSI, NDRC Indonesia berwenang menyelesaikan konflik antara klub dan pemain, pelatih, antar klub, hingga dengan sekolah sepak bola.

 

"Kita patut bangga dengan diakuinya NDRC Indonesia, di dunia baru ada lima. Dan di Asia kita adalah satu-satunya. NDRC akan mendorong transparansi, check and balance. Berharap setiap putusan NDRC wajib dipatuhi baik oleh klub atau pemain demi keberlanjutan ekosistem sepak bola nasional. Kami siap mengawal agar iklim sepak bola kita makin sehat dan profesional," ujar Erick Thohir, Rabu (6/8/2025), di Jakarta.

 

Ketua NDRC Indonesia, Togi Pangaribuan, memaparkan bahwa proses pembentukan NDRC telah dimulai sejak 2019. Setelah melalui berbagai tahapan, pengakuan FIFA akhirnya diperoleh pada 2023. Selama masa operasionalnya, NDRC sudah menangani lebih dari 200 sengketa, mayoritas terkait gaji yang belum dibayarkan oleh klub.

 

"NDRC Indonesia adalah forum netral, tidak semata membela pemain tetapi juga membela klub. Karena tidak hanya klub yang nakal tetapi ada juga pemain yang nakal. Kita akan terus melakukan sosialisasi NDRC Indonesia kepada stakeholder sepak bola Indonesia," jelas Togi.

 

Ia menambahkan, sebelum kehadiran NDRC, penyelesaian sengketa antara pemain dan klub berlangsung secara tidak terstruktur. "Sebelum ada NDRC Indonesia, penyelesaian sengketa pemain sepak bola dan klub sepak bola diselesaikan secara sporadis. Ada yang lapor ke pengadilan negeri, ada juga ke pengadilan industrial," imbuhnya.

 

Direktur Utama I.League, Ferry Paulus, turut mengapresiasi peran strategis NDRC Indonesia. Ia menyebut lembaga ini sebagai pilar penting dalam mewujudkan industri sepak bola yang profesional, adil, dan bertanggung jawab. "NDRC strategis, hak pemain. Ini langkah positif dan bagus, industri sepak bola Indonesia pasti akan lebih baik," ujarnya.

 

Hal senada disampaikan Wakil Presiden Asosiasi Pesepak Bola Profesional Indonesia (APPI), Achmad Juprianto. Ia menilai kehadiran NDRC memberikan kepastian hukum bagi pemain.

 

"Apresiasi dengan keseriusan PSSI terhadap NDRC, dengan diakuinya NDRC, pemain punya kepastian hukum. NDRC Indonesia terobosan besar, demi kepastian hukum pemain," ungkapnya.

 

Ia pun mengingatkan pentingnya komunikasi antara pemain dan klub sebelum membawa persoalan ke NDRC.

 

"Jika ada sengketa, pemain dan klub tidak langsung ke NDRC Indonesia, tetapi bicarakan dulu baik-baik dengan klub. Kalau mentok baru ke NDRC Indonesia. Sebelum adanya NDRC, agak sulit, kita kerja berdasarkan kontrak, dengan klub di lokasi klub. Kini lebih simple, hanya laporan ke NDRC. Stakeholder hormati semua keputusan NDRC," pungkasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit