Karnaval Budaya Akan Digelar Di CFD Sudirman-Thamrin Pekan Ini

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan menggelar karnaval budaya pada Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD) di Jalan Sudirman- Thamrin, Jakarta Pusat, (31/8/2025). Penyelenggara telah menyiapkan kejutan untuk menghibur penonton.
Karnaval budaya itu akan digelar untuk merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-80.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno menjelaskan, kegiatan ini berbeda dengan peringatan 17 Agustus yang digelar Pemerintah Pusat. Karena, Pemprov DKI juga memiliki agenda dalam merayakan kemerdekaan Indonesia.
Jadi, di Jakarta ada dua acara. Yang tanggal 17 Agustus, digelar Pemerintah Pusat. Yang kegiatan Pemprov, kami jadwalkan tanggal 31 Agustus,” ujarnya, di Balaikota Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Meskipun acara utama Pemprov DKI jatuh pada 31 Agustus, lanjut Rano, Pemprov berperan aktif dalam mendukung perayaan yang digelar Pemerintah Pusat pada 17 Agustus lalu.
Acara yang akan digelar di CFD, mengusung tema “Jakarta Dalam Warna”, sebagai bentuk perayaan keragaman budaya yang ada di Jakarta.
Konsep budaya dalam acara ini, tidak hanya menampilkan budaya Betawi. Melainkan, mencerminkan keberagaman budaya warga Jakarta. “Makanya, temanya Jakarta Dalam Warna,” ucap aktor kondang ini.
Ketika ditanya mengenai detail acara, seperti tarian dan pertunjukan lainnya, Rano memilih untuk memberikan kejutan kepada masyarakat. “Ini surprise,” elaknya.
Sebagai informasi, karnaval budaya adalah perayaan yang menampilkan kekayaan seni, tradisi, dan identitas suatu daerah melalui pertunjukan di ruang publik. Acara ini biasanya dilakukan dalam bentuk arak-arakan, atau pawai besar yang melibatkan masyarakat dari berbagai lapisan.
Dengan kemeriahan busana, musik, tari, hingga atraksi khas daerah, karnaval budaya menjadi sarana untuk menunjukkan keberagaman sekaligus mempererat persatuan.
Kegiatan karnaval budaya tidak hanya terbatas pada hiburan, tetapi juga memiliki nilai historis. Banyak karnaval digelar untuk memperingati momen penting seperti hari kemerdekaan, hari jadi kota, atau perayaan keagamaan.
Dengan begitu, karnaval tidak sekadar pesta jalanan, melainkan juga bentuk pelestarian sejarah dan identitas bangsa yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Dalam karnaval budaya, peserta biasanya mengenakan kostum unik yang menggambarkan karakter tradisional, tokoh legenda, atau simbol kebanggaan lokal.
Warna-warni kostum yang mencolok mencerminkan kreativitas serta semangat masyarakat dalam menjaga budayanya. Tidak jarang, pembuatan kostum ini melibatkan pengrajin lokal yang sekaligus mendorong perputaran ekonomi kreatif.
Selain kostum, elemen musik dan tari menjadi daya tarik utama karnaval budaya. Alunan gamelan, tabuhan gendang, atau instrumen modern yang dipadukan dengan gerak tari tradisional menciptakan suasana meriah dan menghibur.
Karnaval budaya juga menjadi ruang interaksi sosial yang memperkuat kohesi masyarakat. Warga lintas usia, suku, dan agama dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini dengan rasa kebersamaan. Penonton dan peserta sama-sama merasa menjadi bagian dari sebuah perayaan besar yang mengangkat identitas bersama.
Dalam karnaval budaya, penonton dapat menikmati langsung kekayaan seni pertunjukan yang mungkin jarang mereka saksikan dalam keseharian.
Dari sisi ekonomi, karnaval budaya biasanya mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Kehadiran wisatawan memberikan dampak positif bagi pelaku usaha sektor kuliner, hingga jasa transportasi. Dengan demikian, karnaval tidak hanya melestarikan budaya, tapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal.
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 7 jam yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu