TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Pidato Berapi-api Dukung Palestina

Prabowo Panen Tepuk Tangan Di Sidang PBB

Reporter: AY
Editor: AY selected
Rabu, 24 September 2025 | 10:00 WIB
Presiden Prabowo saat pidato di Sidang Umum PBB ke 80 di New York. Foto : Ist
Presiden Prabowo saat pidato di Sidang Umum PBB ke 80 di New York. Foto : Ist

NEW YORK - Presiden Prabowo Subianto tampil memukau saat pidato di Sidang Majelis Umum ke-80 PBB, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025). Dengan pidato berapi-api, Prabowo panen tepuk tangan dari delegasi peserta sidang. Dalam pidatonya, berkali-kali Prabowo serukan perdamaian dan mendukung tercapainya prinsip Solusi Dua Negara (Two-State Solution) antara Israel dan Palestina.

 

Prabowo tiba di ruang sidang pukul 19.52 WIB. Mengenakan setelan jas biru gelap, dasi biru, peci, dan pin merah putih, Prabowo melangkah tenang menuju area yang telah dipenuhi para delegasi dari berbagai negara anggota. 

 

Sesaat setelah memasuki ruangan, Prabowo menempati kursi yang diperuntukkan bagi delegasi Indonesia di sisi kanan dari arah panggung. Prabowo didampingi sejumlah pejabat negara, antara lain Menteri Luar Negeri Sugiono, Duta Besar RI untuk AS Dwisuryo Indroyono Soesilo, Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Perkasa Roeslani, dan Menteri Hak Asasi Manusia Natalius Pigai. 

 

Turut hadir Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, putra sulung Prabowo Didit Hediprasetyo, dan Wakil Tetap RI untuk PBB di New York Umar Hadi. 

 

Prabowo menyampaikan pidato pada sesi ketiga setelah Presiden Brazil Luiz Lula Da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Sebelum berpidato, ruang sidang sempat tidak tertib. Para delegasi banyak yang berdiri dan berjalan-jalan. 

 

Pemicunya karena pidato Trump yang makan waktu hingga 1 jam. Kemungkinan, para delegasi bosan mendengar pidato Trump hingga harus keluar ruang sidang untuk beristirahat sejenak. 

 

Untuk menenangkan suasana, seorang perempuan berulang kali membunyikan lonceng. Dia berjalan ke kanan dan kiri, coba menertibkan ruangan. Moderator melalui speaker berkali-kali menenangkan delegasi. Butuh waktu 7 menit untuk membuat suasana kembali tertib. Barulah moderator mempersilakan Prabowo untuk maju ke podium menyampaikan pidato. 

 

Gemuruh tepuk tangan saat nama Prabowo disebut. Sejumlah delegasi yang sebelumnya keluar saat Trump berpidato, kembali memasuki ruangan. Semua mata tertuju pada panggung besar, tempat Prabowo berdiri. 

 

Mengawali pidatonya, Prabowo menyapa sejumlah petinggi di PBB seperti Sekjen Antonio Gutteres dan Presiden Majelis Umum PBB Annalena Baerbock dilanjutkan dengan penghormatan kepada seluruh delegasi yang hadir. Nada bicaranya teratur dengan intonasi yang berubah-ubah. Tangan kanannya, tak henti-hentinya naik turun mengikuti irama pidato. 

 

Pada menit-menit awal, Prabowo menyinggung tentang sejarah penjajahan. Termasuk pengalaman panjang Indonesia sebagai bangsa yang pernah dijajah. Prabowo bilang, tidak enak hidup sebagai negara yang dijajah. Tidak mendapatkan keadilan, dihina, dimiskinkan, dan tidak mendapatkan kesempatan yang setara. 

 

“Tapi kami juga tahu kekuatan solidaritas dalam perjuangan kami untuk meraih kemerdekaan, dalam melawan kelaparan, penyakit, dan kemiskinan,” ujar Prabowo. 

 

Eks Danjen Kopassus itu kemudian menyinggung peran PBB. Berbeda dengan Trump, Prabowo justru memuji tentang kehadiran dan peran PBB. Menurutnya, PBB berperan besar dalam melawan ketidakadilan, melahirkan perdamaian, dan menciptakan keamanan di dunia. 

 

PBB ada untuk menolak doktrin yang kuat melakukan apa yang mereka bisa. PBB ada untuk menolaknya. Kekuatan bukanlah kebenaran. Hanya kebenaranlah yang benar,” tegasnya. 

 

Puncak perhatian hadirin saat Prabowo menyinggung tentang Palestina. Prabowo menekankan bahwa perjuangan Palestina bukan sekadar isu regional, melainkan persoalan kemanusiaan dan prinsip dasar hak negara berdaulat.

 

Dunia, kata Prabowo, harus memiliki Palestina yang merdeka, tapi kita juga harus mengakui, menghormati, menjamin keselamatan dan keamanan Israel. “Hanya dengan demikianlah kita dapat memiliki perdamaian sejati, kedamaian sejati, dan tidak ada lagi kebencian, dan tidak ada lagi kecurigaan,” tegas Prabowo, sembari menunjukkan wajah serius.

 

Mendengar seruan Prabowo, sejumlah delegasi tampak mengangguk dan memberikan tepuk tangan meriah. Tidak kurang dari tujuh kali para delegasi kompak memberikan applause kepada Prabowo ketika menyoroti isu kemerdekaan Palestina. 

 

“Satu-satunya solusi adalah solusi dua negara ini. Dua keturunan Abraham harus hidup dalam rekonsiliasi, kedamaian, dan harmoni. Arab, Yahudi, Muslim, Kristen, Hindu, Buddha, semua agama, kita harus hidup sebagai satu keluarga manusia,” lanjutnya, lugas. 

 

Kemudian, Prabowo mengibaratkan Palestina seperti Indonesia di periode kelam penjajahan. Kata Prabowo, penjajahan oleh Belanda dan Jepang membuat rakyat Indonesia menderita. 

 

“Negara saya telah merasakan penderitaan ini selama berabad-abad. Rakyat Indonesia hidup di bawah dominasi kolonial, penindasan dan perbudakan, kami diperlakukan lebih rendah dari anjing di Tanah Air kami sendiri,” kenangnya. 

 

Karena peristiwa ini, Prabowo mafhum betul pentingnya kemerdekaan bagi sebuah negara. Kemerdekaan dalam arti yang sesungguhnya, lahir maupun batin. “Kita tidak akan pernah lupa dan hari ini, kita tidak boleh diam sementara rakyat Palestina dirampas keadilan dan legitimasi yang sama di aula ini,” tekan Prabowo. 

 

Ia pun mengajak negara internasional melihat penderitaan rakyat Palestina yang terpampang jelas di depan mata. Jutaan warga Palestina, diakui Prabowo, menghadapi bahaya dan ancaman setiap harinya. 

 

“Mereka menghadapi kerusakan, bahaya, dan ancaman setiap harinya termasuk saat kita duduk di sini hari ini. Mereka semua menghadapi trauma, sekarat karena kelaparan. Adakah jawaban dari semua ini? Hadirin semua, kita harus beraksi,” seru Prabowo. 

 

Sebelumnya, pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Solusi Dua Negara di Markas PBB, Prabowo kembali menegaskan posisi Indonesia. Kata Prabowo, dunia internasional harus mengedepankan prinsip perdamaian. Jangan ada lagi peperangan. “Kita harus mengakui Palestina sekarang. 

 

Kita harus menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza. Mengakhiri perang harus menjadi prioritas utama kita,” tegas Prabowo, Selasa (23/9/2025) dini hari WIB. 

 

Prabowo prihatin atas krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina. Di mana, ribuan warga sipil menjadi korban, perempuan maupun anak-anak. “Mereka kelaparan dan terbunuh di depan mata kita. Kita sepakat mengutuk segala bentuk kekerasan terhadap warga sipil tak berdosa,” ungkapnya. 

 

Prabowo menyerukan pengakuan segera terhadap negara Palestina dan penghentian tragedi kemanusiaan di Gaza. 

 

“Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina, tetapi Indonesia juga menyatakan akan mengakui Israel setelah terlebih dulu mengakui kemerdekaan dan kenegaraan Palestina. Indonesia akan mendukung semua jaminan bagi keamanan Israel,” janjinya. 

 

Prabowo juga menegaskan komitmen Indonesia dalam mendukung solusi dua negara (two-state solution). Ketua Umum Partai Gerindra itu mendesak dunia internasional segera menghentikan bencana kemanusiaan di Palestina dan mengakhiri peperangan. 

 

“Prancis, Kanada, Australia, Inggris, Portugal dan banyak negara terkemuka lainnya di dunia telah mengambil langkah di sisi sejarah yang benar. Pengakuan negara Palestina adalah langkah yang benar di sisi sejarah yang benar,” cetus Prabowo.

Komentar:
ePaper Edisi 24 September 2025
Berita Populer
02
Ratusan Wanita Muda Di Pandeglang Jadi Janda

Pos Banten | 2 hari yang lalu

04
Kemudikan Mobil, Anak 15 Tahun Tabrak 3 Motor

TangselCity | 2 hari yang lalu

07
08
Deden Deni Resmi Pimpin PJSI Tangsel

TangselCity | 2 hari yang lalu

GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit