Dindikbud Berikan Pendampingan Psikolog Untuk Siswa F
Diduga Ingin Meloncat dari Lantai 3 SDN Pondok Benda 01

SERPONG, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memberikan pendampingan psikolog untuk siswa berinisial F (11) yang diduga ingin meloncat dari lantai 3 SDN Pondok Benda 01.
Pendampingan ini dilakukan pasca insiden yang menimpa siswa tersebut.
"Kita bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) melalui tim Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) untuk memberikan pendampingan psikolog untuk siswa F tersebut," ungkap Deden, Jumat (26/9).
Deden menjelaskan, pendampingan ini dilakukan untuk melihat kondisi mental dan psikis anak tersebut.
“Kami bersama tim P2TP2A membawa psikolog untuk mendampingi anak yang menjadi korban pada kejadian di SD Pondok Benda Satu. Kami masih terus memantau kondisinya agar ia dapat kembali termotivasi belajar dan tidak mengalami trauma,” ujarnya.
Menurut Deden, siswa yang bersangkutan sebelumnya diistirahatkan di rumah pada Rabu dan Kamis, dan belum kembali bersekolah hingga Jumat (26/9). Tim pendampingan sejak pukul 08.00 WIB sudah melakukan asesmen di sekolah, bertemu dengan guru, wali kelas, serta teman-teman siswa tersebut.
“Berdasarkan keterangan wali kelas, anak tersebut memang cenderung pendiam tetapi sopan,” jelasnya.
Deden juga menegaskan isu mengenai beban pekerjaan rumah (PR) tidak benar. Tugas yang diberikan guru sesuai kemampuan siswa dan guru selalu siap membantu jika ada kesulitan.
“Yang terpenting saat ini adalah memulihkan kondisi psikologis anak. Kami akan terus mengawal sampai anak tersebut benar-benar pulih dan motivasi belajarnya kembali,” tambahnya.
Deden berharap pendampingan psikologis ini dapat berjalan lancar.
“Bismillah, semoga anak dapat kembali belajar dengan baik dan tumbuh dalam lingkungan yang mendukung,” tutup Deden.
Sementara itu, Kepala DP3AP2KB Tangsel, Cahyadi, menyebutkan pihaknya sedang melakukan penjangkauan awal (asesmen) di sekolah sebelum pendampingan psikologis dilakukan secara intensif.
“Atas saran Pak Deden dan pihak sekolah, kita jangkau langsung ke sekolah untuk asesmen dulu. Dari hasil asesmen itu nanti akan kita jadwalkan pendampingan psikolognya,” ungkap Cahyadi.
Ia menambahkan, DP3AP2KB secara rutin melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai perlindungan anak serta kesehatan mental di berbagai satuan pendidikan. Upaya ini juga termasuk penguatan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di sekolah-sekolah.
“Pencegahan menjadi fokus kami. Kami turun langsung ke sekolah, menyesuaikan pendekatan dengan usia anak agar pesan perlindungan anak lebih mudah diterima,” jelasnya.
Kasus ini juga menjadi perhatian terkait kondisi keluarga. Berdasarkan keterangan sementara, siswa tersebut tinggal bersama neneknya karena ibunya bekerja. DP3AP2KB memastikan asesmen akan mencakup lingkungan keluarga untuk menangani masalah secara komprehensif.
Sebelumnya, Seorang siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Benda 01, Kecamatan Pamulang, nyaris terjatuh dari lantai tiga gedung sekolah tersebut. Sejumlah siswa lainnya turut melakukan tindakan pertolongan Video peristiwa tersebut tersebar di media sosial (medsos).
Dalam rekaman video, terlihat seorang siswa berseragam Pramuka gelantungan di jendela ruang kelas yang berada di lantai 3 SDN Pondok Benda 01.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Olahraga | 13 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu