Awasi Ketat Program MBG, Pemkot Tangsel Tekankan Penerapan SOP Higienis

CIPUTAT – Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) bersama Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia memperketat pengawasan terhadap pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Salah satu fokus utama dalam pemantauan ini adalah penerapan Standar Operasional Prosedur (SOP) Higienis di dapur umum penyedia makanan bagi peserta program.
Kegiatan rapat koordinasi dan pemantauan pelaksanaan SPPG berlangsung di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel, Senin (13/10). Rapat ini dihadiri oleh jajaran pemerintah daerah, tim pemantauan dari Sekretariat Negara, serta para pengelola Sentra Penyedia Pangan Gizi (SPPG).
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tangsel, Bambang Noertjahjo, menilai kegiatan ini penting untuk memberikan gambaran langsung bagi pemerintah pusat dalam melakukan evaluasi pelaksanaan program MBG di daerah.
“Tujuannya sangat baik karena Setneg ingin mendapatkan gambaran langsung dari daerah untuk dijadikan bahan evaluasi di tingkat nasional,” ujarnya.
Bambang menekankan pentingnya keterbukaan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan program.
“Saya berharap semua komponen betul-betul membuka diri. Kalau ada kendala, sampaikan. Kalau ada usulan solusi juga disampaikan,” katanya.
Ia menegaskan bahwa penerapan SOP higienis menjadi hal yang sangat penting.
“Salah satu yang paling utama adalah bagaimana SOP higienis dijalankan hingga nantinya bisa menjadi bentuk sertifikat higienis dari dapur umum atau dapur SPPG. Ini saya harapkan betul-betul dijalankan,” tegasnya.
Menurut Bambang, pelaksanaan program MBG harus dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan rasa kepedulian.
“Jangan hanya melihat soal dapurnya saja. Semua yang terlibat harus men-treatment program ini layaknya memberi makan anak atau keluarga sendiri. Jadi tentu harus sangat hati-hati,” ujarnya.
Bambang menambahkan, Pemkot Tangsel menargetkan pelaksanaan program MBG bisa berjalan maksimal.
“Targetnya sekitar 75, dan kami berharap bisa mendekati 100 persen. Kalau semua pihak menjaga komitmen dan keterbukaan, insyaallah program ini bisa berjalan lebih baik,” pungkasnya.
Dari pihak Kementerian Sekretariat Negara, Ricky Wulan Noviyanthi, Analis Kebijakan Ahli Muda pada Deputi Bidang Pangan, Infrastruktur, dan Pembangunan Kewilayahan, menyampaikan bahwa pengawasan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah pusat dalam memastikan keberhasilan program prioritas nasional.
“Kita semua berupaya agar MBG ini berjalan lebih baik, pengelolaannya lebih baik, dan semua stakeholder siap menjalankan tugas serta tanggung jawabnya sesuai kewenangan masing-masing,” ujarnya.
Menurutnya, Kementerian Sekretariat Negara memiliki peran penting dalam memastikan kebijakan di lapangan berjalan sebagaimana mestinya.
“Kami hanya memastikan kebijakan ini terus dikawal agar implementasinya menjadi lebih baik,” tambah Ricky.
Sementara itu, Ridha Ayu, Kepala SPPG Pondok Aren, menjelaskan bahwa pihaknya secara rutin melakukan evaluasi dan pembinaan untuk menjaga mutu makanan serta kebersihan dapur.
“Setiap hari Kamis kami di SPPG rutin mengadakan rapat bersama ahli gizi untuk mengevaluasi menu dan pelaksanaan program,” ungkapnya.
Ridha menuturkan, evaluasi dilakukan dengan melihat jumlah limbah makanan untuk mengetahui menu yang kurang diminati anak-anak.
“Kami melihat menu apa yang paling banyak tersisa. Tapi kami tetap berkomitmen mempertahankan menu lokal agar anak-anak mengenal makanan khas Indonesia,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa menu makanan dalam program MBG disusun berdasarkan prinsip ‘Isi Piringku’, yang mengutamakan makanan utama bergizi lengkap.
“Menu ringan seperti biskuit tidak diperbolehkan karena bukan makanan utama bergizi. Sayur juga wajib ada dalam setiap menu sebagai bagian dari gizi seimbang,” jelasnya.
Saat ini, SPPG Pondok Aren membawahi 14 sekolah dengan total 3.905 siswa.
“Kami terus berupaya menjaga standar higienis dan melakukan edukasi gizi agar anak-anak tidak hanya kenyang, tapi juga sehat,” tutup Ridha.
Melalui kegiatan ini, Pemkot Tangsel menegaskan komitmennya untuk menjaga kualitas dan kebersihan dalam pelaksanaan program MBG.
Dengan penerapan SOP higienis yang ketat dan kerja sama semua pihak, diharapkan program ini mampu berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi peserta didik di Tangerang Selatan.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu