TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Men PUPR Akan Bangun Monumen Mengenang Tragedi Kanjuruhan

Laporan: AY
Jumat, 14 Oktober 2022 | 07:52 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (paling depan) dan Menpora Zainudin Amali (jaket biru) pada saat peninjauan Stadion Kanjuruhan. (Ist)
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono (paling depan) dan Menpora Zainudin Amali (jaket biru) pada saat peninjauan Stadion Kanjuruhan. (Ist)

JAWA TIMUR - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan Stadion Kanjuruhan bakal direnovasi pada tahun 2023 mendatang. Basuki juga akan membuat monumen mengenang korban Tragedi Kanjuruhan. 

Dananya menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) sesuai arahan Presiden Joko Widodo.

"Kurang lebih desainnya tiga bulanan, dan seperti di Stadion Manahan Solo. Anggarannya akan menggunakan APBN sesuai arahan Presiden, dan tahun 2023 kita mulai," kata Basuki usai meninjau Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur bersama Menpora Amali, Kamis (13/10). 

"Mudah-mudahan setahun selesai juga nanti kita akan bangun monumen untuk mengingat para korban," tambah Basuki dalam keterangan tertulisnya.

Menteri PUPR segera mendesain ulang stadion Kanjuruhan berdasarkan tujuh rekomendasi hasil audit Tim Evaluasi Teknis Keandalan Stadion Kanjuruhan.

Tiga rekomendasi itu di antaranya berhubungan dengan terjadinya kecelakaan di Stadion Kanjuruhan.

Rekomendasi pertama berkaitan dengan tangga-tangga tribun, terutama untuk tribun ekonomi. Menurut Basuki, di tribun itu biasanya tidak ada tangga langsung ke tempat duduk penonton. Kedua, pintu stadion tidak berjarak dengan anak tangga. Ditambah elevasi tangganya dinilai terlalu curam.

Kemudian rekomendasi ketiga, tidak ada pintu darurat. Pintu yang tersedia hanya pintu service yang tidak bisa diakses oleh penonton di tribun.

Basuki berujar untuk empat rekomendasi lainnya berkaitan dengan penerangan, kamar kecil, perimeter atau batas antara bangunan utama stadion dengan area parkir serta pagar pembatas. 

"Kami harus mendesain lagi untuk merehab total untuk dimanfaatkan lagi dan agar tidak terjadi musibah lagi. Kalau tidak renovasi maka tidak layak, tidak boleh digunakan," jelas Basuki.

"Kemudian minggu ini kami harus selesaikan audit teknis di Stadion Kanjuruhan. Insha Allah hari ini kami sudah selesai melalui Komite Kehandalan Bangunan Gedung. Komite ini diisi oleh para pakar dan profesor, pakar bangunan, pakar struktur, arsitektur, MEP," tambahnya.

Lanjutnya, ada tiga dasar untuk melakukan evaluasi yakni PP No.16 tahun 2021, Permenpora No. 7 tahun 2021 dan FIFA Stadiums Guideline 2021.

"Itu yang digunakan untuk acuan untuk evaluasi stadion ini. Jadi ini juga akan disampaikan kepada TGIPF untuk dibahas, dirangkum yang kemudian dilaporkan kepada Presiden," pungkas Basuki. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo