TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Arsenal Penguasa London Utara

Reporter: Farhan
Editor: AY
Selasa, 25 November 2025 | 06:51 WIB
Skuad Arsenal. Foto : Ist
Skuad Arsenal. Foto : Ist

INGGRIS - Eberechi Eze menabur garam di luka pendukung Tottenham. Dia mencatatkan rekor sebagai orang pertama yang mencetak hattrick di Derby London Utara sejak 1978.

 

Arsenal menang telak 4-1 atas Tottenham Hotspur dalam Derby London Utara. Selain memantapkan Arsenal sebagai pemuncak klasemen Liga Inggris, hasil tersebut memastikan Tottenham harus puasa kemenangan di markas Arsenal selama 15 tahun terakhir. 

 

Eberechi Eze tampil menggila dan mengobrak-abrik pertahanan sang rival abadi. Eze mencatatkan namanya di buku sejarah sebagai pemain keempat yang mencetak hattrick di Derby London Utara. Ia menjadi orang pertama yang melakukannya sejak Alan Sunderland pada 1978. 

 

Gelandang berusia 27 tahun itu mencetak gol klinis di menit 41, 46, dan 76. Tiga golnya melengkapi pesta usai Leandro Trossard membuka keran gol lebih dulu di menit 36. 

 

“Kami luar biasa sejak menit pertama. Hari yang tak terlupakan. Anda tidak selalu memenangkan derby dengan skor 4-1,” ujar pelatih Arsenal, Mikel Arteta. 

 

Dominasi Meriam London membuat gol indah jarak jauh Richarlison di menit 55 menjadi sia-sia. Tottenham benar-benar dibuat tak berkutik di Emirates Stadium.

 

Perjalanan Eze di Arsenal sempat dinilai lambat sejak dibeli seharga 60 juta Paun dari Crystal Palace. Namun, laga ini menjadi panggung pembuktian kualitas aslinya. 

 

Ironisnya, Eze sebenarnya sempat menjadi incaran utama Tottenham di musim panas lalu. Namun, ia menolak tawaran tersebut demi berseragam Arsenal. Penampilan gemilangnya malam itu seolah menabur garam di luka pendukung Spurs. Arteta pun mengenang momen saat Eze memilih bergabung. 

 

“Ketika saya meneleponnya di musim panas, saya ingat dia bilang dia ingin bermain untuk kami dan menjadi bagian dari tim ini,” kenang Arteta. 

 

Anda benar-benar bisa merasakan itu. Semoga dia menikmati hari ini,” imbuhnya. 

 

Di kubu lawan, manajer Tottenham Thomas Frank harus menanggung malu. Taktik pragmatisnya gagal total membendung agresivitas tuan rumah. 

 

Frank bahkan harus melontarkan permintaan maaf terbuka kepada fans. Ia mengakui timnya tampil di bawah standar dalam laga sebesar ini. “Saya bertanggung jawab penuh. Tetapi, kami perlu lebih agresif tak peduli apa sistemnya,” ungkapnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit