Tak Beli Armada Baru Di 2026, Anggaran Damkar Fokus Gaji PPPK
SERPONG-Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) memastikan tidak akan melakukan belanja modal secara signifikan pada tahun anggaran 2026. Keputusan tersebut diambil karena keterbatasan alokasi anggaran yang lebih difokuskan untuk pemenuhan gaji dan tunjangan pegawai.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangsel, Ahmad Dohiri mengatakan, bahwa pada 2026 seluruh anggaran prioritas dialokasikan untuk kebutuhan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) serta belanja operasional yang sifatnya wajib.
Ia menegaskan, tidak ada pengadaan besar untuk peralatan maupun armada baru. “Karena memang alokasinya terbatas, jadi semua di anggaran kita alokasikan untuk gaji dan tunjangan PPPK,” katanya.
Pria akrab disapa Adam itu menjelaskan, bahwa meskipun tidak ada belanja modal besar, tetap ada pengadaan alat dengan nilai yang tidak sampai Rp 200 juta. Pengadaan tersebut bersifat pendukung operasional sehari-hari.
“Belanja modal ada Rp 155 juta yang terdiri sensor 3, senter 3, pom (Alat Pemadam Api Berat) beserta liquidnya, serta baju TK untuk petugas,” jelas Adam.
Ia mengatakan, bahwa alasan utama tidak memperbanyak pengadaan mobil pemadam adalah karena kondisi anggaran yang terbatas. Pihaknya harus mengutamakan pembayaran gaji pegawai, kebutuhan pokok, serta pengeluaran rutin yang wajib dipenuhi setiap bulan. “Jadi kita mendahulukan dulu untuk gaji pegawai dan kebutuhan pokok lah,” lanjutnya.
Adam mencontohkan, sejumlah kebutuhan wajib tersebut, mulai dari pembayaran gaji pegawai dan tunjangan PPPK selama 12 bulan, biaya listrik, hingga Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi seluruh unit pemadam. Selain itu, biaya perawatan kendaraan operasional juga menjadi prioritas karena sebagian besar armada Damkar Tangsel sudah berusia tua.
“Hal tersebut itu yang urgent. BBM dan perawatan. Sebab mobil pemadam kita sudah tua-tua, jadi mesti harus ada alokasi perawatan,” kata Adam menegaskan.
Ia menambahkan, bahwa kebutuhan makan dan minum petugas pemadam juga menjadi perhatian penting. Saat ini penyediaan konsumsi dilakukan dua kali sehari, namun baru dapat terakomodasi untuk 10 bulan anggaran. Pada perubahan APBD 2026, pihaknya akan kembali mengajukan tambahan agar kebutuhan tersebut dapat dipenuhi selama satu tahun penuh.
Adam mengungkapkan, bahwa Damkar Tangsel saat ini memiliki total 16 unit mobil pemadam, dengan satu unit berstatus nonaktif dan satu unit mobil bronto yang sedang menjalani perbaikan karena mengalami gangguan sistem. Ia berharap perbaikan tersebut dapat selesai dan armada kembali beroperasi dalam waktu dekat.
Mobil pemadam yang tidak aktif tersebut rencananya akan dimodifikasi menjadi kendaraan edukasi untuk anak tingkat TK. Upaya ini dilakukan agar unit yang tidak lagi layak pakai tetap dapat difungsikan untuk kegiatan pembelajaran dan sosialisasi kebakaran.
Untuk armada aktif, sebanyak 14 unit telah ditempatkan di tujuh pos pemadam yang tersebar di setiap kecamatan. Meskipun demikian, Kecamatan Setu masih belum memiliki pos damkar sendiri. Saat ini wilayah tersebut masih mendapatkan backup layanan dari Pos Sektor 6.
“Walaupun yang belum itu Kecamatan Setu, meskipun wilayah Setu sudah di-backup oleh pos sektor enam,” pungkasnya.
Pos Banten | 23 jam yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
TangselCity | 11 jam yang lalu


