Viral Perselisihan Penumpang Soal Kursi di Bus TransJakarta
JAKARTA – PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) angkat bicara terkait beredarnya video keributan antarpenumpang di dalam armada bus TransJakarta yang ramai diperbincangkan di media sosial.
Dalam video tersebut, tampak seorang penumpang perempuan muda terlibat adu mulut dengan seorang ibu.
Perselisihan dipicu permintaan untuk memberikan kursi yang sedang didudukinya, namun ditolak karena kursi tersebut bukan termasuk kursi prioritas.
Unggahan yang dibagikan akun Instagram @hani.rajagukguk menyebutkan bahwa penumpang muda itu menolak berpindah tempat lantaran sedang mengalami sakit kepala.
Penolakan tersebut justru berujung pada ucapan bernada kasar yang memicu ketegangan di dalam bus.
Menanggapi kejadian tersebut, TransJakarta menegaskan pentingnya pemahaman bersama mengenai aturan penggunaan fasilitas di dalam bus, termasuk perbedaan antara kursi prioritas dan kursi umum. Perusahaan juga menyampaikan rasa prihatin serta permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang dialami pelanggan.
“Kami menyesalkan kejadian tersebut dan menyampaikan permohonan maaf kepada pelanggan. TransJakarta merupakan ruang publik yang digunakan bersama, sehingga kenyamanan dan rasa aman harus dijaga oleh semua pihak,” ujar Direktur Utama PT TransJakarta, Welfizon Yuza, Selasa (23/12/2025).
Ia menjelaskan bahwa kursi prioritas memang diperuntukkan bagi lansia, ibu hamil, penyandang disabilitas, serta orang tua yang membawa anak atau balita. Sementara itu, kursi di luar kategori tersebut merupakan kursi umum yang dapat digunakan oleh siapa pun.
Meski demikian, TransJakarta tetap mengimbau seluruh pelanggan untuk mengedepankan empati dan toleransi, terutama apabila ada penumpang lain yang sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Ke depan, TransJakarta akan meningkatkan peran petugas di lapangan agar lebih aktif memberikan edukasi sekaligus membantu menengahi apabila terjadi kesalahpahaman antarpenumpang.
“Kami akan menginstruksikan petugas agar sigap memberikan penjelasan serta membantu menciptakan suasana perjalanan yang kondusif,” kata Welfizon.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan layanan, TransJakarta juga mengingatkan pelanggan bahwa keluhan atau laporan dapat disampaikan melalui berbagai kanal resmi, mulai dari petugas di halte, Call Center 1500-102, hingga pesan langsung melalui media sosial resmi TransJakarta.
“Kami mengajak seluruh pelanggan untuk bersama-sama membangun budaya menggunakan transportasi publik yang tertib dan saling menghargai. Setiap masukan sangat berarti bagi kami,” pungkasnya.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
NATARU | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Olahraga | 1 hari yang lalu
Olahraga | 8 jam yang lalu


