TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Libur Nataru, Menhub Dan Korlantas Waspadai Titik Rawan Banjir Tol Cipali

Laporan: AY
Sabtu, 24 Desember 2022 | 12:37 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memantau arus lalulintas dari GT Cikatama. (Ist)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat memantau arus lalulintas dari GT Cikatama. (Ist)

JAKARTA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Korlantas Polri meninjau Tol Cipali untuk memastikan kelancaran arus libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dan Dirgakkum Korlantas Polri Brigjen Aan Suhanan melakukan pengamatan wilayah melalui pantauan udara helikopter.

“Kita prediksikan akan ada satu kepadatan yang meningkat. Dari atas terlihat peningkatan sudah terjadi walaupun terlihat belum ada kemacetan yang membuat tersendat. Pihak jasa marga dan Korlantas telah membuat suatu perhitungan bahwa kita kelihatannya harus melakukan rekayasa lalu lintas baik itu contraflow maupun oneway,” ujar Menhub di pos pantau GT Cikatama, Jum’at (23/12).

Selain menyoal kelancaran arus lalu lintas, Menhub juga menyampaikan hasil pengamatan bersama rombongan telah mengidentifikasi soal cuaca dan mengamati dengan detail 3 titik rawan banjir pada ruas tol Cipali yaitu tepatnya di Km 136, Km 151, satu jalan nasional di Subang. 

Tak hanya itu terkait daerah wisata dan bus pariwisata juga menjadi perhatian dan catatan untuk dilakukannya ramp check bus, melakukan law enforcement, hingga satu pengawalan terhadap titik pariwisata.

Sementara, Brigjen Aan mengatakan, telah menyiapkan alternatif tindakan rekayasa lalu lintas guna menyambut tingginya animo masyarakat melakukan perjalanan Nataru kali ini.

Rekayasa lalu lintas akan dilakukan berdasarkan indikator dari teman-teman Jasa Marga maupun Ditjen Hubungan Darat.

“Kita lakukan contraflow nanti di ruas jalan tol maupun arteri berdasarkan pada angka -angka (traffic counting) yang diberikan. Seperti di Jalur Jakarta-Cikampek ada titik krusial di Km 48 sampai Km 66 ini kita sudah diberikan indikasi kapan harus melakukan contraflow,” kata Brigjen Aan.

Lebih detail Aan menerangkan, pemberlakuan contraflow ketika angka (traffic counting) kendaraan di jalan tol mencapai 5.800 kendaraan per 1 jam harus melakukan contraflow dari Km 47 sampai Km 70.

Kenaikan sampai 6.200 kendaraan per jam akan ada penambahan 1 lajur contraflow dari Km 47 sampai Km 70 dan contraflow 1 lajur dari Km 72 sampai Km 106 tol Cipali.

Apabila terus meningkat menurut dari Jasa Marga sampai 8.000 kendaraan per jam, alternatif terakhir melakukan oneway Km 47 sampai Km 70 dilanjutkan Km 72 sampai Km 188 Cipali.

“Tentu oneway ini akan ada dampak terutama arteri atau jalan nasional. Namun kita juga sudah mengelola baik di Pantura maupun di jalur tengah,” sambung Aan.

Terkait antisipasi titik rawan banjir, Brigjen Aan menyampaikan perlu pengelolaan arus lalu lintas yang tepat dan cermat untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan stagnasi pada titik tersebut.

Aan menegaskan sudah menyiapkan pola-pola untuk antisipasi kalau terjadi banjir di Km 136 maupun Km 151 baik jalur A maupun B. rm id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo