TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Jokowi Biasanya Semakin Diancam Semakin Nekat

Laporan: AY
Kamis, 05 Januari 2023 | 10:05 WIB
Presiden Jokowi. (Foto : Setpres)
Presiden Jokowi. (Foto : Setpres)

JAKARTA - Isu kocok ulang kursi menteri atau reshuffle kabinet Jokowi - Ma’ruf Amin kian berhembus kencang. Bahkan, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto sudah bertandang ke Istana Negara. Kabar kaburnya Menteri asal Partai NasDem bakal jadi sasaran tembak kocok ulang pembantu presiden ini.

Presiden Jokowi juga telah memberi sinyal terkait kemungkinan reshuffle kabinet ini. Namun, belum merinci kapan waktunya dan siapa menteri yang akan didepak dari kabinet.

Politikhariini mengunggah foto Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama dengan Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) NasDem, Effendi Choirie. NasDem disebutkan tidak akan tinggal diam bila reshuffle kabinet untuk menyingkirkan NasDem benar terjadi.

Publik sudah tahu, kita sudah tahu. Jika memang itu terjadi, saya ingin katakan lihat dan tunggu langkah-langkah kita berikutnya,” ancam Gus Choi.

“Perombakan kabinet masih menjadi topik yang sangat panas,” kata Politikhariini.

Menurut @sedulurjanji5, semakin diancam, Presiden Jokowi biasanya akan semakin nekat. Kata dia, lihat saja NasDem akan merasakannya.

“Wah, sudah berani main ancam mereka ya. Tunggu saja apa akibatnya,” saut @KarelA74.

Akun @AirinDatanglagi mengatakan, bila NasDem sudah mulai mengancam, berarti mereka sadar betul bahwa ada kader mereka yang ditendang dari kabi­net Jokowi. Kata @Cryptoluv_1, reaksi Partai NasDem pasti akan menerima den­gan lapang dada bila benar di-reshuffle.

“Karena itu merupakan hak prerogatif presiden untuk reshuffle,” kata @Cryptoluv_1. “Dengan mengancam dan menyandera, sudah bentuk ungkapan tidak menghargai persahabatan dalam kabinet Jokowi,” kata @RanduWatangan.

Akun @ubay_uyab_ menuding Partai NasDem oportunis. Pasalnya, mereka mau main di dua kaki, tapi tidak berani menjadi oposisi dan malah mau ancam-ancam Presiden. Selayaknya, kata @Lucyfer62, Partai NasDem tahu diri.

Bila mau menjadi oposisi jangan setengah-setengah dan gentle supaya punya karakter yang bagus,” kata @Lucyfer62.

Menurut @Isumanara, bila Partai NasDem mau beroposisi, lebih baik ke luar dari koalisi Jokowi. Dengan begitu, kata dia, Presiden Jokowi bisa segera memecat menteri dari NasDem.

“Nasdem sepertinya lagi berlomba-lomba menunjukkan loyalitasnya, walau­pun harus dengan statemen ancaman seperti ini,” tukas @Pabra_id kader.

Akun @pirlopapumboi menyindir Partai NasDem yang katanya tanpa ma­har, tapi ketika hendak di-reshuffle malah mau makar sama Pemerintah Jokowi. Kata @Fairus_Karomi, sekarang sudah saatnya bersih-bersih gerbong kabinet Jokowi di pemerintahan.

“Sapu bersih menteri dari NasDem karena menjadi penumpang gelap,” tu­kas @Fairus_Karomi.

Menurut @sartim_siswanto, reshuffle menteri dari Partai NasDem sudah tepat karena bikin ulah dan resah sebelum Pemilu 2024. Menurut @Simanjuntak, Partai NasDem tidak ada etika karena bikin koalisi perubahan, tapi menterinya ada di dalam kabinet.

“Lucu nggak seh,” kata @Simanjuntak.

Akun @wonobro_86 mengingatkan, ancam mengancam yang dilontarkan para oknum politisi itu tidak baik. Kata dia, legowo dan sadar justru menunjukan watak kesatria seorang politisi.

“Masyarakat sudah tahu mana orang baik dengan tulus dan mana orang sok baik tapi rakus kekuasaan,” ujarnya.

Sementara, @Agil_fermansyah tidak setuju adanya reshuffle menteri dari Partai NasDem. Dia menilai, sangat mengganjal sekali mengapa harus menteri-menteri dari Partai NasDem yang di-reshuffle.

“Apakah sebelumnya ada langkah controlling terhadap kinerja menteri sehingga harus di-reshuffle,” kata @ Agil_fermansyah.

“Reshuffle bagi menteri asal NasDem malah bagus efeknya bagi partai itu, karena bisa terkesan dizolimi,” kata @ tgiwongyahooco2. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo