TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Tak Ingin Jadi Cawapres

Prabowo Pasang Harga Mati

Laporan: AY
Minggu, 08 Januari 2023 | 08:25 WIB
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. (Ist)
Ketum Gerindra Prabowo Subianto. (Ist)

JAKARTA - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memastikan kembali akan bertarung di Pilpres 2024. Prabowo bahkan sudah pasang harga mati. Eks Danjen Kopassus itu, hanya akan maju sebagai calon presiden, tak mau menjadi cawapres.

Penegasan itu disampaikan Prabowo usai meresmikan Kantor Badan Pemenangan Pemilu dan Kantor Badan Pemenangan Presiden Partai Gerindra, di kawasan Slipi, Jakarta, kemarin.

Peresmian kantor tersebut sebagai simbol bahwa Prabowo bersama Partai Gerindra sudah siap menghadapi Pemilu 2024, baik untuk legislatif maupun presiden.

Awalnya, Menteri Pertahanan ini menyinggung saran dari beberapa lembaga survei agar dirinya legowo menjadi cawapres Ganjar Pranowo.

Mengingat dalam beberapa survei terakhir, elektabilitas Prabowo sudah tertinggal jauh oleh Gubernur Jawa Tengah itu. Bahkan, di beberapa survei, posisi Prabowo sudah disalip Anies Baswedan yang berada di satu tingkat di bawah Ganjar.

Menanggapi saran itu, Prabowo bergeming. Eks Pangkostrad itu menegaskan diamanahkan Gerindra untuk maju di 2024 sebagai capres, bukan cawapres.

"Sudah jelas kan ini Badan Pemenangan Presiden, bukan Badan Pemenangan Wakil Presiden,” kata Prabowo.

Meskipun surveinya belakangan melorot, Prabowo tidak gusar. Dia yakin, untuk menang di Pilpres 2024, peluang selalu terbuka. Selama rakyat menghendaki, apa pun hasil survei saat ini, dia optimis dengan hasil yang akan dicapainya.

"Biar rakyat yang menentukan ya, bukan lembaga survei. Lembaga survei kan bisa dibayar,” sindirnya.

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani juga menegaskan, pencapresan Prabowo adalah harga mati. Artinya, capres yang akan diusung oleh Gerindra di 2024 hanya Prabowo, bukan yang lain. Jika ada yang mengklaim sebagai capres Gerindra selain Prabowo, Muzani menyebut itu ilegal.

"Prabowo adalah capres tunggal, berkali-kali Pak Dasco itu mengatakan tunggal. Tunggal itu artinya satu, hanya satu namanya Prabowo Subianto. Tak ada calon lain dari Gerindra," terang Muzani, di lokasi yang sama.

"Biar rakyat yang menentukan ya, bukan lembaga survei. Lembaga survei kan bisa dibayar,” sindirnya.

Sekjen Gerindra, Ahmad Muzani juga menegaskan, pencapresan Prabowo adalah harga mati. Artinya, capres yang akan diusung oleh Gerindra di 2024 hanya Prabowo, bukan yang lain.

Jika ada yang mengklaim sebagai capres Gerindra selain Prabowo, Muzani menyebut itu ilegal.

"Prabowo adalah capres tunggal, berkali-kali Pak Dasco itu mengatakan tunggal. Tunggal itu artinya satu, hanya satu namanya Prabowo Subianto. Tak ada calon lain dari Gerindra," terang Muzani, di lokasi yang sama.

Ada dua hal mengapa Prabowo harus capres bukan cawapres. Pertama, Prabowo punya pemilih militan. Dengan adanya foto Prabowo di kertas suara, maka pemilih militan ini akan ikut memilih Gerindra.

Sehingga, kalau akhirnya Prabowo kalah lagi di Pilpres 2024, tapi Gerindra masih tetap berkibar. Minimal masuk dalam 3 besar di Pemilu Legislatif.

"Sebaliknya, jika Prabowo tidak maju dalam kontestasi, maka potensi kekalahan Pilpres akan diikuti dengan kekalahan Pemilu. Sebab, faktor pemilih Gerindra didominasi karena adanya Prabowo," tutur dia.

Kedua, jika tokoh lain yang dimajukan, maka peluang Gerindra memenangi Pemilu 2024 cukup kecil.

"Gerakan golput di tingkat pemilih Gerindra bisa meningkat. Untuk itu, mengusung kembali Prabowo bukan soal menang Pilpres semata, tetapi mengejar ketertinggalan dengan PDIP di Pemilu," pungkas dia. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo