TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Angka Stunting Tangsel Turun Drastis, Terendah se-Banten

Benyamin Harap Kolaborasi & Sinergi Terus Ditingkatkan

Laporan: Sudin Antoro
Senin, 30 Januari 2023 | 07:15 WIB
Ketua DPC Demokrat Kota Tangsel Julham Firdaus melantik pengurus ranting Demokrat, untuk pengurus tingkat kelurahan, Sabtu (28/1).
Ketua DPC Demokrat Kota Tangsel Julham Firdaus melantik pengurus ranting Demokrat, untuk pengurus tingkat kelurahan, Sabtu (28/1).

CIPUTAT-Angka stunting di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) turun drastis. Dari semula 19,9 persen, turun menjadi 9 persen. Berdasarkan data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, Kota Tangsel sukses menjadi daerah dengan angka stunting terendah se-Provinsi Banten. 
 Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie amat senang dengan capaian ini. Dia mengapresiasi seluruh pihak atas kerja keras dalam menekan angka prevalensi stunting.
Ia menekankan kepada seluruh perangkat daerah agar tidak cepat puas atas hasil ini. Baginya, keberhasilan ini justru menjadi pemacu semangat untuk terus menurunkan bahkan menghilangkan kasus stunting di Tangsel.
 “Alhamdulillah angka stunting kita turun, ini berkat kerja keras semua pihak. Tetapi, kita tidak boleh berpuas diri. Permasalahan stunting masih jadi Pekerjaan Rumah (PR) kita bersama,” kata Benyamin Davnie.
 Tak hanya itu, Benyamin menegaskan, kolaborasi dan sinergi harus terus ditingkatkan di seluruh perangkat daerah dan bersama masyarakat. Termasuk kembali melaksanakan langkah nyata untuk menekan dan menurunkan angka stunting.
 “Mulai dari identifikasi kembali sebaran stunting dan ketersediaan program dan kendalanya, Menyusun rencana kegiatan untuk meningkatkan pelaksanaan integrasi intervensi stunting, rembuk stunting, hingga review kinerja pelaksanaan program dan kegiatan terkait penurunan stunting selama satu tahun terakhir,” ungkapnya.
 Belum lagi, soal kepastian hukum bagi kelurahan untuk menjalankan peran dan kewenangan serta memastikan tersedianya dan berfungsinya kader yang membantu pemerintah dalam kaitannya intervensi gizi terintegrasi.
 “Dan jangan lupakan soal pengukuran pertumbuhan dan perkembangan anak balita dan publikasi angka stunting,” tuturnya.
 Bukan hanya itu saja, pelaksanaan pendampingan terhadap keluarga berisiko stunting, pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri, dan melaksanakan program Ngider Sehat untuk mendekatkan upaya promotif, preventif, dan kuratif kepada masyarakat.
 “Masalah stunting ini menjadi masalah serius bagi kita, dan menjadi investasi SDM menyongsong Indonesia Emas tahun 2045 oleh karenanya langkah-langkah yang kami lakukan juga harus optimal dan terukur,” ucapnya.
 Langkah-langkah yang jelas tersebutlah, kata Benyamin, jadi andalan pemerintah Kota Tangerang Selatan untuk terus menurunkan angka prevalensi stunting. 

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo