TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

45 Hari Disandera Teroris Papua

Pilot Susi Air Sakit

Laporan: AY
Sabtu, 25 Maret 2023 | 09:15 WIB
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens (jaket hitam biru) diantara para KKB pimpinan Egianus Kogoya. (Ist)
Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens (jaket hitam biru) diantara para KKB pimpinan Egianus Kogoya. (Ist)

PAPUA - Penyanderaan pilot Susi Air, Kapten Philip Mark Mehrtens oleh teroris Papua sudah masuk hari ke-45. Pilot berkewarganegaraan Selandia Baru itu dipastikan masih hidup, tapi kondisinya sedang sakit.

Hal itu disampaikan Kapolres Nduga, AKBP Rio Alexander Panelewen di Papua, kemarin. Dia mengatakan, posisi Kapten Philip yang disandera Kelompok Krimi­nal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya terakhir terpantau berada di Distrik Kuyawage, Kabupaten Lanny Jaya.­

Meski begitu, Kapten Philip kerap diajak berpindah-pindah tempat. Tidak jarang, kelompok ini harus melintasi hutan di pedalaman Papua dengan ketinggian lebih dari 3.000 meter di atas permukaan laut (MDPL).

Dengan medan yang ekstrim dan kadar oksigen yang tipis tersebut akan berdampak pada kesehatan Kapten Philip. Apalagi pihak keluarga menyampaikan Kapten Philip punya riwayat asma.

“Saya berkeyakinan kondisi pilot masih hidup, dan ada informasi yang kami terima bahwa pilot sedang sakit,” ungkap Rio

Sementara, Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius Fakhiri mengatakan, lokasi persembunyian Egianus Kogoya tidak akan berada jauh dari Kuyawage, Kabupaten Nduga dan Lanny Jaya. Sebab, daerah itu merupakan tempat kelahiran orang tua Egianus Kogoya.

"Egianus tidak mungkin keluar jauh dari kampung-kampung yang selama ini menjadi penyuplai bahan makanan untuk dirinya dan anggota," katanya.

Mathius juga mengatakan, upaya pencarian masih terus dilakukan oleh tim gabungan Polri-TNI, maupun pendekatan persuasif yang dilakukan Bupati Nduga.

"Upaya pembebasan sandera masih terus dilakukan, ter­masuk oleh tim dikirim Penjabat (Pj) Bupati Nduga," katanya

Menurutnya, upaya penyelamatan harus dilakukan dengan cara persuasif dan mengutamakan keselamatan sang pilot. Sebab jika dilakukan terburu-bu­ru, dapat berdampak pada keselamatan sandera maupun tim penyelamat.

Ia pun mengatakan, tim negosiasi pembebasan Kapten Philip sempat menjalin komunikasi dengan Egianus Kogoya. Kelompok tersebut meminta pertukaran sandera dengan senjata dan uang.

Permintaan Egianus Kogoya tersebut, kata Mathius, sulit untuk dipenuhi, terutama terkait senjata api dan amunisi. Menurutnya, jika tuntutan disetujui akan memperburuk situasi

"Namun kami tahu psikis kelompok ini yang juga afiliasinya kepada kelompok politik yang suka memanfaatkan semua isu ini untuk politik mer­eka sendiri yang akan dijual keluar," katanya.

Karena itu tim negosiasi akan berkomunikasi ulang dengan Egianus agar Kapten Philip dapat segera dilepaskan dalam keadaan sehat. Mathius juga menyatakan, aparat keamanan tidak bisa membiarkan situasi penyan­deraan Kapten Philip berlarut-larut karena kasus ini sudah menjadi atensi dari dunia internasional.

Tim Gabungan Operasi Damai Cartenz juga telah melakukan operasi penegakan hukum di tiga lokasi berbeda. Hasilnya, puluhan barang bukti jejak Egianus Kogoya berhasil diamankan, mulai dari senjata api, kamera, serta alat komunikasi.

Wakil Ketua MPR, Syarief Hasan mengatakan, perlunya batas waktu untuk membebaskan Kapten Philip. Ia mengatakan, setelah lebih dari satu bulan penyanderaan berlangsung, belum ada tanda-tanda akan keber­hasilan tim gabungan TNI-Polri.

Saya dengar Polri dan TNI kita sedang bekerja. Tetapi masyarakat juga perlu tahu, kapan hasilnya akan diketahui, karena informasi seperti ini juga perlu dikomunikasikan ke­pada masyarakat," kata politisi Partai Demokrat ini.

Syarief mengatakan, jika upaya pembebasan semakin berlarut akan meresahkan masyarakat. Apala­gi KKB pimpinan Egianus terus melakukan aksi kriminal terhadap masyarakat di wilayahnya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi me­minta langkah pembebasan Kapten Philip dilakukan dengan sangat hati-hati. Jokowi menegaskan keselamatan sandera menjadi prioritas.

“Yang paling penting dengan penuh kehati-hatian agar tetap keselamatan menjadi yang utama,” kata Jokowi saat berkunjung ke Papua, awal pekan ini. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo