TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Setelah Capreskan Anies

Elektabilitas 3 Parpol Koalisi Malah Turun

Oleh: Farhan
Kamis, 25 Mei 2023 | 08:25 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA -  Anies Baswedan efek masih belum mengalir ke tiga parpol pengusungnya: NasDem, Demokrat dan PKS. Bukannya melonjak, elektabilitas ketiga parpol itu malah anjlok setelah capreskan Anies.

Ini mengacu pada survei nasional Litbang Kompas yang dilakukan pada 29 April-10 Mei 2023. Survei tersebut mengambil sampel berjumlah 1.200 responden yang tersebar di 38 provinsi Indonesia dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Margin of error dari survei ini kurang lebih 2,83 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana sehingga kesalahan di luar pemilihan sampel dimungkinkan.

Hasilnya, tiga parpol pengusung Anies yang tergabung dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KKP) semuanya mendapatkan elektabilitas jeblok dengan total perolehan 18,1 persen. Rinciannya Demokrat 8,0 persen, NasDem 6,3 persen, dan PKS 3,8 persen.

Perolehan angka tersebut lebih rendah dibanding hasil survei Litbang Kompas yang dikeluarkan Januari 2023. Saat itu, perolehan survei yang didapat 3 parpol dar KKP mencapai 20,8 persen. Demokrat meraih 8,7 persen, NasDem 7,3 persen dan 4,8 persen.

Nasib berbeda justu dialami PDIP dan PPP, dua parpol pengusung Ganjar Pranowo. Total elektabilitas kedua partai itu tersebut mencapai 26,2 persen. PDIP 23,3 persen dan PPP elektabilitasnya 2,9 persen.

Angka ini jauh lebih besar dibanding survei Litbang Kompas awal tahun lalu, saat keduanya belum mengusung Ganjar sebagai capres. PDIP 22, 9 persen dan PPP 2,3 persen.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Demokrat Andi Arief mengaku masih mempelajari penyebab elektabilitas partainya makin anjlok. Apalagi penurunan elektabilitas Demokrat cukup tajam dibanding 2 survei Litbang Kompas sebelumnya.

Soalnya pada Oktober 2022 keterpilihan Demokrat sempat mencapai 14 persen, kemudian turun jadi 8,7 persen pada Januari, dan 8 persen pada Mei,” beber Andi.

Eks Stafsus Presiden SBY itu menduga, ada tiga penyebab anjloknya suara Demokrat. Mulai dari persoalan di struktur organisasi, isu politik, hingga persoalan di koalisi. “Rasanya kami tidak banyak melakukan kesalahan kecuali memang koalisi belum terbentuk. Mungkin hipotesisnya soal koalisi,” tambahnya.

Ia menerangkan, persoalan koalisi yang dimaksud terkait dengan belum adanya keputusan soal pasangan bakal capres dan cawapres yang akan diusung koalisinya. “Kalau bulan Juni tidak ada deklarasi, akan sulit bagi anggota KPP. Artinya, kemungkinan opsi lain sudah harus dipikirkan,” beber dia.

Wakil Ketua Umum NasDem Ahmad Ali tidak membantah bila masalah di internal KKP jadi penyebab elektabilitas rekan koalisi merosot. Belakangan ini, kata dia, konsolidasi partai koalisi Anies lemah. Karena keseluruhannya sedang fokus pendaftaran bakal calon legislatif.

Namun, Ali bilang NasDem lebih beruntung dibanding Demokrat dan PKS. Menurutnya, NasDem meraih Anies efek sehingga suara partainya naik. “Elektabilitas NasDem berdasarkan survei Kompas melesat, dari 4,3 persen Oktober 2022 menjadi 7,3 persen pada Januari 2023,” tegasnya.

Juru Bicara PKS Ahmad Mabruri menilai, naik turunnya elektabilitas parpol merupakan hal wajar. Terpenting, turunnya elektabitas tidak terlalu drastis. Meskipun diakuinya, belakangan safari politik yang dilakukan parpol koalisi dengan Anies memang intensitasnya berkurang.

“Pergerakan capres yang diusung KPP, Anies Baswedan, dirasakan belum optimal di periode Ramadan dan Idul Fitri lalu,” ujarnya.

Ke depan, Ahmad bilang partainya sudah mengagendakan kegiatan berkeliling bersama Anies. Harapannya, Anies efek bisa mendongkrak perolehan suara dari 3 partai pengusungnya. “Awal bulan depan (Juni) rencana akan safari (Anies) dengan PKS di wilayah. Detailnya sedang disusun,” bebernya.

Kenapa belum ada Anies efek? Direktur Eksekutif Trias Politik Strategis, Agung Baskoro menilai, faktor Anies dan koalisi memang belum mengena ke masyarakat. Kata dia, publik masih belum mendapat secara nyata narasi perubahan yang selama ini selalu digaungkan Anies bersama parpol koalisinya. (RM.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo