TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Rakyat Sri Lanka Bersuka Ria

Pilpres Digelar 20 Juli, Pengunduran Diri Rajapaksa Diterima

Oleh: HES/AY
Sabtu, 16 Juli 2022 | 09:31 WIB
Masyarakat Sri Lanka menyerbu kantor Pemerintahan. (Ist)
Masyarakat Sri Lanka menyerbu kantor Pemerintahan. (Ist)

SRI LANKA - Ketua Parlemen Sri Lanka Mahinda Yapa Abeywardana menegaskan, pihaknya telah menerima surat pengunduran diri dari Presiden Gotabaya Rajapaksa. Keaslian surat yang dikirim dari Singapura via email itu telah diverifikasi.

Sebelumnya, Rajapaksa juga telah menyampaikan pengunduran diri secara lisan kepada Abeywardana, via telepon.

Pengunduran diri ini menjadikan Rajapaksa sebagai presiden pertama yang mengundurkan diri, sejak Sri Lanka mengadopsi sistem pemerintahan presidensial pada tahun 1978.

“Dia telah mengundurkan diri secara sah. Saya telah menerima pengunduran diri itu. Dari titik ini, kami akan bergerak untuk menunjuk Presiden baru secara konstitusional. Saya optimis, Pilpres akan berjalan dengan cepat dan sukses,” kata Abeywardana.

“Dengan kebanggaan sebagai negara demokrasi tertua di Asia Selatan, kami akan melakukannya dengan cara yang paling demokratis dan transparan,” imbuhnya.

Menurut rencana, Abeywardana akan memanggil Badan Legislatif pada Sabtu (16/7). Agenda akhir pekan, akan ditetapkan pada hari ini. Sedangkan Pilpres di parlemen, akan dijadwalkan pada 20 Juli mendatang.

“Semoga, proses Pilpres bisa rampung dalam 7 hari. Saya akan meminta kerja sama semua pihak, untuk memenuhi syarat konstitusi,” ucapnya.

Sesuai konstitusi Sri Lanka, Perdana Menteri Ranil Wrickemesinghe – yang juga didesak mundur oleh para demonstran – otomatis menjadi Presiden, hingga parlemen memilih seorang anggota parlemen untuk menggantikan Rajapaksa selama sisa masa jabatannya.

Wickremesinghe juga merupakan pilihan pertama dari partai berkuasa, untuk mengambil alih kepemimpinan secara penuh. Meski belum ada keputusan yang diambil.

Sajith Premadasa dari partai oposisi, siap bertarung memenangkan Pilpres. Sementara anggota parlemen senior Dullas Alahapperuma, tampil menjadi kuda hitam.

Partai oposisi Sri Lanka kini mencoba untuk membentuk pemerintahan yang mengakomodir semua partai, dan memilih kandidat yang dapat menggantikan Rajapaksa dan Wickremesinghe.Rakyat Gembira.

Berita pengunduran diri Rajapaksa, memicu kegembiraan di kota utama Sri Lanka, Kolombo. Para pengunjuk rasa yang berkumpul di luar Istana Presiden, tampak bersuka cita.

Mereka menyalakan petasan, meneriakkan slogan-slogan, dan menari gembira di area demo Gota Go Gama, yang dinamai dengan mengejek nama depan Rajapaksa.

"Kami sangat senang, hari ini dia mengundurkan diri. Ketika berkumpul dan bersatu, kami ternyata dapat melakukan segalanya. Kami adalah kekuatan nyata di negara ini," ujar Arunanandan (34), seorang guru sekolah yang telah berkemah di seberang Istana Presiden, selama tiga bulan terakhir.

Juru Bicara Polisi Nalin Thalduwa mengatakan, jam malam yang diberlakukan di Kolombo pada Kamis (14/7), dicabut pada Jumat (15/7) pagi.

Protes jalanan terhadap krisis ekonomi Sri Lanka yang telah membara selama berbulan-bulan, memuncak pada akhir pekan lalu. Ratusan ribu orang mengambil alih gedung-gedung pemerintah di Kolombo, termasuk Istana Presiden dan Kantor Perdana Menteri.

Mereka menyalahkan keluarga Rajapaksa dan sekutunya atas inflasi yang tak terkendali, krisis bahan pokok, dan korupsi.

Di tengah situasi itu, Rajapaksa kabur ke Maladewa pada Rabu (13/7) dan melanjutkan perjalanan ke Singapura. Dia juga disebut mengincar Dubai sebagai tujuan berikutnya.

Yang pasti, Rajapaksa tak bisa terbang ke Amerika Serikat, karena pengajuan visanya ditolak.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo