TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Disuruh Angkat Kaki Dari Singapura, Ditolak India

Rajapaksa Lontang-lantung

Oleh: MEL/AY
Rabu, 20 Juli 2022 | 11:27 WIB
Ribuan warga Sri Lanka menduduki kediaman mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa. (Ist)
Ribuan warga Sri Lanka menduduki kediaman mantan Presiden Gotabaya Rajapaksa. (Ist)

JAKARTA - Usai kabur dari negaranya, mantan Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa, lontang-lantung. Hingga kini belum ada negara yang mau menerimanya sebagai pelarian.

Usai Gotabaya Rajapaksa lengser, Sri Lanka berupaya bangkit. Negara di Asia Selatan itu bakal menggelar pemilihan Presiden di Parlemen, hari ini. Pendaftaran kandidat Presiden Sri Lanka telah dibuka Selasa (19/7).

Pelaksana Tugas (Plt) Presiden, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe telah menyatakan akan maju menjadi kandidat pengganti Rajapaksa.

Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Menteri Media, Dullas Alahapperuma dan pemimpin utama oposisi Sri Lanka, Sajith Premadasa juga disebut-sebut mendaftarkan diri. 

Namun belakangan, Predamasa telah menyatakan mundur dari pencalonan, dan menyatakan mendukung Alahapperuma. Parlemen menjadwalkan pemilihan pada 20 Juli 2022.

Negara yang tengah mengalami krisis ekonomi terburuk setelah 74 tahun merdeka itu, kini tengah berjuang dari keterpurukan. Wickremesinghe mengatakan, negaranya hampir menyelesaikan negosiasi dengan Dana Moneter Internasional (IMF), sehari setelah ia mengumumkan keadaan darurat, Senin (18/7).

Keadaan darurat tersebut ditetapkan untuk memadamkan kerusuhan sosial, mengatasi krisis ekonomi, serta mencegah kerusuhan menjelang pemungutan suara untuk memilih presiden baru.Bagaimana kondisi Rajapaksa? Pelarian mantan Presiden Sri Lanka itu menghadapi banyak sandungan. Di Maladewa, ia dihujani protes, sehingga lari ke Singapura. Namun dia dipastikan nggak bisa menetap lama di Negeri Merlion itu.

Di India, kehadirannya ditolak. Menurut sumber Imigrasi dilansir Reuters, Rajapaksa melarikan diri dengan istri dan seorang pengawalnya dengan pesawat militer Antonov-32. Pesawat itu lepas landas dari Bandara Internasional Bandaranaike, Colombo, menuju Maladewa, Rabu pagi (13/7) waktu setempat.

Kedatangan Rajapaksa di Male, Ibu Kota Maladewa disambut puluhan demonstran. Mereka membawa bendera dan spanduk yang mencela Rajapaksa. Tak hanya itu, pendemo juga meminta Pemerintah Maladewa tidak memberikan tempat perlindungan kepada Rajapaksa.

Sehari setelahnya, Rajapaksa dikabarkan meninggalkan Maladewa, Kamis petang (14/7), menggunakan pesawat Saudi Airlines ke Singapura.

Singapura mengizinkan Rajapaksa memasuki negara itu untuk kunjungan pribadi, bukan meminta suaka.

“Tuan Rajapaksa telah diizinkan masuk ke Singapura untuk kunjungan pribadi. Dia tidak meminta suaka dan juga tidak diberikan suaka. Singapura tidak mengabulkan permintaan suaka,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Singapura.

Namun Rajapaksa tidak bisa selamanya di Singapura setelah kabur dari negaranya. Diberitakan News18.com, Pemerintah Singapura telah menyampaikan, ia harus angkat kaki dari negara tersebut setelah 15 hari.

Sebelumnya diberitakan, Rajapaksa akan menuju Jeddah, Arab Saudi setelah singgah di Singapura. Namun menurut informasi terkini, rencana Rajapaksa setelah 15 hari ke depan semakin nggak jelas.

Rajapaksa juga disebut telah mendekati India, tetapi Pemerintah India menolak permintaan untuk mengizinkan kedatangannya. Menurut sumber tersebut, India tidak ingin terlihat bertentangan dengan rakyat Sri Lanka.

Menteri Luar Negeri India S Jaishankar menepis pertanyaan tentang pemberian suaka kepada klan Rajapaksa. Menurutnya, fokus India saat ini adalah pada situasi ekonomi Sri Lanka.

“Kami tidak terlibat dalam hal-hal lain,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo