TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Kunjungi Ponpes di Bogor

Anies Nggak Mau Jauh dari Kiai dan Santri

Laporan: AY
Sabtu, 28 Oktober 2023 | 11:02 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

BOGOR - Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, nggak mau jauh-jauh dari para santri. Beberapa hari terakhir, Anies muter-muter ke berbagai pesantren untuk menemui kiai dan santri. Teranyar, dia mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Falak Pagentongan, di Kecamatan Bogor Barat, Kota Bogor, Jumat (27/10/2023).

Anies datang bersama rombongan dari perwakilan partai Koalisi Perubahan. Salah satunya, Sekretaris DPD Nasdem Kota Bogor Devie Prihatini Sultani.

Rombongan tiba sekitar pukul 09.00 WIB. Anies datang dengan mengenakan baju koko, sarung biru, dan peci hitam. Kehadirannya disambut hangat pengasuh ponpes dan warga sekitar. Mereka berebut untuk bersalaman. Sementara. para santri, menyambut rombongan dengan melantunkan shalawat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini memulai acara kunjungan dengan berziarah dan bertahlil di makam KH TB Muhammad Falak bin Pangeran Abas, pendiri Ponpes tersebut, di dalam kompleks pondok. Para pengasuh Ponpes Al-Falak ikut di belakang Anies dan dipimpin Ustaz Tubagus Rahmatullah.

Setelah beres memanjatkan doa, Anies berinteraksi dengan para santri di sebuah ruangan yang dihias tirai warna merah dan putih. Mereka semua duduk bersila dengan beralaskan karpet.

Salah satu santri yang bernama Riski diundang Anies maju ke depan. Kepada Anies, santri tersebut meminta sumbangan seikhlasnya. Hal ini langsung disambut gelak tawa para hadirin yang lain. Anies juga. “Insya Allah nanti Al-Falak banyak dukungannya ya,” ujar Anies. 

Pada kesempatan ini, Anies juga menukar pecinya dengan Riski. Setelah itu, dia berpesan kepada para santri agar tetap rajin dan bekerja keras. Kata Anies, Jika ada kesempatan untuk meraih cita-cita, mereka harus mengambilnya dan berusaha semaksimal mungkin mewujudkannya. Seperti yang dilakukannya saat ini.

Saat ini saya sedang mendapat amanat. Amanat menjadi seorang calon presiden. Doakan agar bisa membawa amanat ini dengan baik, karena kita ingin Indonesia yang lebih adil, kita ingin ada perubahan di negeri ini,” ujarnya.

Setelah acara beres, Anies memberi pernyataan kepada wartawan. Dia menjelaskan, tujuan kedatangannya untuk meminta doa sekaligus bersilaturahmi dengan KH Agus Fauzan, cicit Mama Falak, yang kini menjadi Ketua Yayasan Al-Falak Pagentongan. Anies mengaku, KH Tubagus M Falak Abbas selaku pendiri Ponpes merupakan rekan perjuangan kakeknya, Abdurrahman Baswedan, saat sama-sama melawan penjajah sebelum Indonesia Merdeka.

Mantan rektor Universitas Paramadina ini mengatakan, Al-Falak sudah merasakan tantangan dari bangsa penjajah. Para pengajar dan santri di tempat ini sudah secara nyata merebut kemerdekaan di masa lalu. Ia pun mengajak para santri meneruskan perjuangan kiai pendahulu mereka. Dia menyebut, pertukaran peci dengan santri merupakan sebagai simbol harapan masa depan.

“Kita tidak boleh menjadi penonton. Kita harus ikhtiarkan bersama. Tidak mungkin perubahan itu datang dengan sendirinya. Santri harus kerja keras dan mengambil peluang. Semoga yang kita ikhtiarkan ini Allah bukakan pintu-pintu kebaikan di dalamnya,” ujarnya.

Anies meninggalkan Pondok Pesantren Al-Falak Pagentongan sekitar pukul 10.34 WIB, dan meneruskan perjalanannya dengan shalat di Masjid Raya Bogor.

Sebelumnya, Anies sempat berkeliling Jawa Timur hingga blusukan ke Banten untuk menemui para santri dan ulama. Di Jawa Timur, dia sowan ke Banyuwangi, Jember, Pasuruan, Sumenep, dan Jombang. Salah satu Ponpes yang dikunjungi adalah Mambaul Maarif Denanyar, Jumat (29/9/2023).

Sedangkan di Banten, Anies menghadiri acara Gebyar Hari Santri dan Doa Bersama untuk Palestina di Pesantren Al Badar, Balaraja, Tangerang. Kemudian melanjutkan safarinya ke Ponpes Daar El-Qolam, Kabupaten Tangerang, Banten. Di sana, Anies menyebut, pondok pesantren harus diberi kesetaraan layanan oleh negara. Baik itu dari kesempatan pembangunan fasilitas, anggaran hingga akses beasiswa untuk para santrinya.

Ia juga memberi motivasi kepada santri di sana. Antara lain pengembangan berpikir kritis, berpikir kreatif, dan kemampuan bercita-cita demi pembangunan Indonesia. Kata Anies, cita-cita santri harus tinggi. Sebab, bentangan negara berpenduduk muslim di dunia sangat luas dan santri Indonesia bisa hadir di sana untuk bersekolah dan lain sebagainya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo