TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Nusron Wahid: Elektabilitas Prabowo Pasti Naik Pasca Debat Capres

Oleh: Farhan
Selasa, 09 Januari 2024 | 09:22 WIB
Foto : Ist
Foto : Ist

JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Nusron Wahid menilai, tidak ada kejutan luar biasa yang dilakukan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo untuk mendongkrak elektabilitasnya. Padahal, hari pencoblosan hanya tinggal hitungan hari. Karena itu, Nusron optimis peluang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang Pilpres 1 putaran sangat terbuka lebar.
Pernyataan itu disampaikan Nusron saat menjadi bintang tamu dalam acara Podcast Ngegas di RM yang dipandu Ujang Sunda dan Siswanto, Senin (8/1/2024). Menurut Nusron, Pilpres bisa berlangsung 2 putaran kalau ada kejadian luar biasa. Sementara hingga saat ini, suasana politik masih adem-ayem.
“Pemilu kali ini belum ada kejutan. Tidak ada kejadian luar biasa yang bisa gagalkan Pilpres 1 putaran. Kalau pun ada kejutan, itu justru dari Samsul,” kata Nusron.

Siapa Samsul? Samsul itu, kata Nusron, julukan yang diberikan pihak lawan kepada Gibran yang dianggap tidak punya kompetensi menjadi Cawapres. Tak hanya Samsul, Nusron bilang Gibran juga direndahkan dengan disebut Belimbing Sayur.

Ternyata saat debat Cawapres pada Jumat, 12 Desember 2023, semua hinaan itu dipatahkan Gibran. Putra sulung Presiden Jokowi itu, tampil memukau yang bisa mengalahkan Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar.
“Ternyata belimbing sayur kalau dibuat garam asam enak. Apalagi pakai ayam, panas-panas. Kejadian besar itu hanya satu, Samsul bikin kejutan besar saat debat,” seloroh Nusron.

Tapi di debat Capres, Prabowo diserang kiri-kanan? Menurut Nusron, serangan yang dilakukan Anies dan Ganjar kepada Prabowo saat debat Capres pada Minggu (7/1/2024) tidak memiliki pengaruh apa pun. Justru, pasca debat, malah elektabilitas Anies dan Ganjar yang bakal tambah nyungsep.
“Kultur pemilih Indonesia itu unik, tidak suka terhadap serang-menyerang. Rakyat justru empati pada orang yang ‘dikuyo-kuyo’ atau dizalimi,” terang Nusron.

Politisi Golkar ini mengaku bersyukur, Prabowo tidak emosi ketika dipancing Anies membeberkan masalah pertahanan. Mengingat, banyak unsur kerahasiaan mengenai pertahanan. Namun, dalam demokrasi, ketegangan antara konsep defence and security sudah biasa.

Kata Nusron, pertahanan erat kaitannya dengan national interest atau efek keseganan. Tentunya Debat Pilpres ketiga ditonton para duta besar dan pihak asing lainnya.

Kalau Prabowo kepancing, terus bilang, misalkan kita punya kapal selam, kapal perang sudah usia, senjata pada tumpul, pesawat tempur cuma punya enam, dan delapan tank. Itu kita bisa dilecehkan. Kita nggak punya nilai gertak,” jelang Nusron.

Karena itu, Nusron sangat optimis, pasca debat elektabilitas Prabowo akan makin naik. Peluang untuk memenangkan Pilpres dalam 1 putaran makin terbuka lebar.
“Survei internal kami, elektabilitas Prabowo-Gibran sudah menembus 49 persen. Dan di sisa waktu yang ada, bakal tembus 51 persen,” tegasnya.
Lagipula, Nusron menyebut dengan Pilpres satu putaran negara hemat Rp 27 triliun. Rinciannya, Rp 17 triliun untuk kebutuhan KPU menggelar Pilpres putaran kedua, dan Rp 10 triliun untuk keamanan dan lainnya.

Kata Nusron, anggaran sebesar itu bisa untuk digunakan untuk membangun infrastruktur dan memperbaiki kesejahteraan masyarakat.

“Siapa yang nyoblos 02, sehingga Pemilu ini satu putaran, sama saja berkontribusi atau melakukan amal jariyah kepada negara Rp 27 triliun. Selesai 14 Februari, negara hemat. Kita yang terlibat memenangkan 02 punya investasi amal jariyah,” tuturnya.
Bukankah jelang last minute semua kemungkinan bisa terjadi? Nusron paham, pihak lawan memang mencari-cari celah untuk membuat kejadian luar biasa. Misalnya saat Pilkada DKI tahun 2017, Basuki Tjahja Purnama alias Ahok terpeleset dalam kasus penistaan agama.
Di Pilpres 2024 ini, kata dia, Prabowo-Gibran terus diserang dengan berbagai isu. Mulai dari MKMK, reformasi, dinasti, deklarasi Juanda, dan lainnya.

“Harapannya terjadi amuk massa, ternyata tidak ada,” sindir anggota Komisi VI DPR ini.
Selain berharap amuk massa, Anies juga berharap bisa mengulang strategi menyerang saat Debat Pilgub DKI Jakarta. Hanya saja, Nurson menganggap pemilih Pilpres dan Pilgub sangat berberda.

Menurutnya, debat akan berpengaruh pada dua faktor. Pertama, pemilih yang masih ragu atau dalam hasil survei itu berpotensi pindah. Kedua, terhadap swing voters atau biasa disebut yang belum menentukan pilihan.
“Jadi sampai saat ini, saya belum melihat ada kejadian luar biasa. Strategi tim lawan juga biasa saja. Sulit Anies dan Ganjar mengejar elektabilitas Prabowo,” tegasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo