TangselCity

Ibadah Haji 2024

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mudik Horor Terjadi Di Merak, Kemacetan Hingga 10 Km

Oleh: Farhan
Senin, 08 April 2024 | 08:28 WIB
Pelabuhan Merak pada Minggu 7/4/2024. Foto : Ist
Pelabuhan Merak pada Minggu 7/4/2024. Foto : Ist

CILEGON - Mudik horor terjadi di Merak, Banten pada H-4 dan H-3 Lebaran Idul Fitri. Kendaraan yang ingin menyeberang lewat Pelabuhan Merak mengular panjang sampai 10 km lebih. Akibatnya, banyak pemudik yang kelelahan dan jatuh pingsan.
Kemacetan telah terjadi sejak Sabtu (6/4/2024). Ekor atau ujung kemacetan menuju Pelabuhan Merak berada di KM 92 Tol Tangerang Merak
Kendaraan pemudik dari arah Tangerang terus berdatangan ke arah Pelabuhan Merak. Mobil pribadi mendominasi, diselingi kendaraan bak terbuka dan truk.

Kemacetan panjang menuju Pelabuhan Merak terjadi hingga ke dalam ruas Tol Tangerang-Merak sudah terjadi sejak Sabtu pagi. Bahkan kemacetan diperkirakan mencapai 19 kilometer sebelum masuk pelabuhan. Butuh waktu 15 jam bagi pemudik untuk bisa masuk ke dalam kapal.

Kakorlantas Polri Irjen Aan Suhanan mengatakan, kepadatan kendaraan yang akan menuju Pelabuhan Merak pada H-4 Lebaran ini merupakan imbas dari penerapan delaying system.
Aan menerangkan, sejak Jumat (5/4/2024) malam tadi jumlah kendaraan yang menuju Pelabuhan Merak meningkat 5 persen. Hal tersebut, kata dia, menyebabkan kepadatan di area pelabuhan sejak malam hingga pagi ini.

“Ada antrean yang cukup panjang, kami sudah melakukan beberapa upaya, beberapa pengaturan di Merak ini, karena merak ini lain dengan jalan tol karateristiknya. Kita harus mengatur kendaraan yang akan masuk ke pelabuhan,” kata Aan kepada wartawan, Sabtu (6/4).
Kemacetan ini berlanjut hingga Minggu (7/4/2024). Pemudik yang ingin buang air harus bisa menahan hajatnya. Sebab di sepanjang tol Tangerang-Merak tidak tersedia toilet portable.

Beranjak ke sisi lainnya. Keadaan di Pelabuhan Ciwandan, Cilegon, Banten, tak kalah horornya. Setidaknya, ada 5 lima orang yang pingsan karena dehidrasi saat antre masuk kapal. Antrean hingga 1 km, dan teriknya panas matahari menjadi penyebab pemudik kehilangan kesadaran.

Lalu, apa penyebab kemacetan panjang di Merak? Sejak Sabtu (6/4/2024), volume kendaraan naik signifikan. Ditambah terjadi kendala bongkar muat kapal di Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
Mengetahui hal ini, Pemerintah tak tinggal diam. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi dan Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy langsung sidak ke lokasi, Minggu (7/4/2024).

Usai melihat keadaan, mereka memiliki cara untuk mengurai antrean. Kata Menhub, Pelabuhan Panjang, Lampung akan dimaksimalkan sebagai jalur alternatif penyeberangan saat ini.

Akan dibuat rute ke Panjang, baik dari Bakahueni maupun Ciwandan. Nanti dipilah peruntukannya. Karena, jika ke Panjang maka menghemat hampir 1 jam perjalanan bagi yang ingin ke Ibu Kota Lampung. Ini sangat positif,” urai pria yang akrab disapa BKS ini.
Selain itu, ia juga meminta Kapolda Banten untuk menindak truk ODOL (Over Dimension Over Load). Mengingat, keberadaan truk ini akan menghambat laju kendaraan pemudik.
Sementara, Muhadjir mengaku telah mengambil kebijakan bahwa kapal dari Merak ke Bakauheni hanya akan menurunkan penumpang, lalu kembali ke Merak. Untuk bongkar-muat, akan dilakukan dari pelabuhan Ciwandan ke Bakauheni atau Ciwandan ke Pelabuhan Panjang.

Muhadjir mengatakan, masih akan melihat perkembangan dari kebijakan itu. Sebab, dalam situasi sekarang jumlah penumpang cukup banyak.

“Tidak ada lagi skema 7-3 atau 4-3 tidak ada, kemudian untuk yang membongkar dan muat itu hanya dari Ciwandan ke Bakauheni, atau ke Panjang. Sementara dari Merak khusus untuk drop saja. Kosong balik untuk isi kembali. Tentu saja ini akan kita lihat perkembangan karena mengingat antisipasi situasi sekarang perkembangan,” tutur Muhadjir.
Dirut PT ASDP Ira Puspadewi mengungkapkan, tiket telah habis hingga Senin (8/4/2024). Sayangnya, tidak ada tambahan tiket sehingga masyarakat yang berangkat adalah masyarakat yang telah memiliki tiket di tangan.

“Memang sudah habis sama seperti naik kerata api atau pesawat, kalau sudah habis tidak bisa ditambahkan,” kata Ira.
Kondisi di pelabuhan hanya sebagian kecil dari potret arus mudik tahun ini. Berdasarkan prediksi, 193 juta masyarakat mudik, atau naik 50 persen dari tahun lalu yang hanya 120 juta pemudik.

Di dunia maya, sejumlah warganet menyoroti mudik horor di Merak. “Liat dehh sender udah 8 jam di Merak dan belum naik-naik ke kapal,” cuit @undipmenfess. “Aku juga dari Subuh sampe sekarang masih di Merak,” timpal @anoozsky. “Teman ku kemarin sampe 12 jam di Merak,” beber @satepdgenak. “Tadi barusan lihat di Tiktok dia 13 jam nunggu baru naik,” kata @vonieck.

“Semalam, pukul 20.30 baru sampai Gerbang Tol Cilegon Barat, sampai 04.43 WIB belum naik kapal,” curhat @ribkanads. “Wew, jam 6 mungkin baru naik kapal,” sahut @wolez4ja.
Sementara itu, sejumlah warganet memberikan usulan agar mudik horor di Merak tidak terus berulang. “Mungkin 10 tahun kedepannya arus mudik dan balik semakin tinggi. Sudah waktunya untuk membangun jembatan Sumatera-Jawa,” usul @sidik_sah. “Solusinya ya jembatan selat Sunda,” timpal @handriwahyudi77. “Tiap tahun begini terus, harus dibangun jembatan Merak Bakauheni,” balas @alvinsony12.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo