TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Warga Nahdliyin Favoritkan PDIP

Elite PKB Kudu Cepat Konsolidasi

Laporan: AY
Kamis, 01 September 2022 | 10:01 WIB
Ilustrasi Simpatisan PKB saat kampanye pada Pemilu. (Ist)
Ilustrasi Simpatisan PKB saat kampanye pada Pemilu. (Ist)

JAKARTA - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mesti waspada menjaga lumbung suaranya di Jawa Timur. Sebab, ada kecenderungan warga nahdliyin di sana menjadikan PDIP sebagai parpol favorit pilihan mereka. Hal itu diketahuidari hasil survei lembaga Surabaya Survey Center (SSC) teranyar.

Menanggapi hal itu Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid tak mau terpengaruh dengan hasil survei ini lebih jauh. “Hehehe. Dari semua survei, cuma ini yang hasilnya berbeda. Jadi tak perlu dikomentari,” kata Cak Udin, sapaan akrab Hasanuddin Wahid kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Anggota DPR dari daerah pemilihan Jawa Timur V ini menegaskan, di luar survei tersebut, mesin PKB lagi panas dan solid. Apalagi setelah deklarasi Ketua Umumnya, Muhaimin Iskandar alias Gus Muhaimin atau Cak Imin sebagai calon presiden (capres).

Kader semakin semangat mengenalkan Gus Muhaimin usai gelaran Gus Muhaimin Festival The Next 2024 awal Agustus lalu. Khususnya, di wilayah Jatim, ada tambahan kekuatan relawan Gus Muhaimin yang ikut deklarasi pada gelaran tersebut.

“Soliditas kader PKB semakin kuat dan bergairah di semua akar rumput, apalagi di Jawa Timur,” tegasnya.
Dikatakan, ada puluhan ribu relawan Gus Muhaimin yang komit mendukung PKB dan mencapreskan Gus Muhaimin.

Bagi Cak Hasan, hal ini menjadi suntikan semangat pengurus PKB. Artinya, bukan hanya pengurus dan kader saja, tetapi para relawan yang bukan kader PKB pecinta Gus Muhaimin ikut mendukung PKB dan ketua umumnya.
“Ada banyak segmen pendukung. Ada kaum marhaen, nasionalis, Milenial, macam-macam latar belakang. Ini menjadikan mesin politik PKB semakin kuat dan pencapresan Gus Muhaimin semakin lancar dan dukungannya membesar,” ungkapnya.

Ditambah lagi dengan berbagai pertemuan yang dilakukan elite partai usai deklarasi Koalisi Indonesia Raya (KIR) bersama Partai Gerindra di Bogor, Sabtu (13/8).

Pertemuan tindak lanjut kerja sama berlanjut ke akar rumput. DPC dan DPD PKB dan Gerindra sudah kerap ketemu untuk membahas strategi pemenangan capres-cawapres yang akan diusung,” bebernya.


Sementara itu Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin memaparkan, berdasarkan datanya, PKB masih merajai di Jawa Timur. “Nahdliyin, khususnya kaum tradisionalis, santri, preferensi partainya mayoritas masih PKB,” kata Ujang kepada Rakyat Merdeka, kemarin.
Dikatakan, Nahdliyin, khususnya di Jatim, sulit untuk tidak memilih PKB. Suka tidak suka, struktural PKB di bawah Cak Imin masih kuat. Cak Imin masih cukup berpengaruh di Jatim. Khususnya di jaringan kiai-kiai dan pesantren-pesantren.
Kecuali, lanjut Ujang, jika ada tokoh Nahdliyin alternatif lainnya yang maju. Misalnya, Khofifah Indar Parawansa atau Mahfud MD yang diminati capres besar untuk jadi cawapres.

“Kalau Cak Imin juga maju, suaranya akan pecah di Jatim. Segmen pemilihnya relatif sama. Makanya, PKB harus konsolidasi tingkat tokoh juga. Lihat realitas politik, pilih salah satu untuk maju,” saran dosen politik Universitas Al Azhar Indonesia ((UAI) ini.

Sebelumnya, hasil survei yang Lembaga Surabaya Survey Center (SSC) di Jawa Timur menyebut, PDI Perjuangan menjadi partai politik yang paling dipilih oleh kalangan responden Nahdliyin atau Nahdlatul Ulama (NU).
“PDIP meraih 27 persen, sedangkan PKB 22,4 persen, dan Gerindra 12 persen,” kata Direktur SSC, Mochtar Wahyu Oetomo di Surabaya, Senin (29/8).

Menyusul di urutan berikutnya Gerindra dam Demokrat 7 persen, Golkar 6,8 persen, PPP 3,8 persen, Nasdem 3,6 persen, PKS 2 persen, Perindo 1,6 persen, dan PAN 1 persen, PSI 0,3 persen. Kemudian sisanya Garuda, Berkarya, Hanura, PBB, PKPI, Ummat, Gelora, PKN, hingga Prima memperoleh 0,1 persen.
Dosen Universitas Trunojoyo ini menyebutkan, untuk kategori responden dari kalangan santri, PKB masih menjadi partai politik yang paling dipilih.

“PKB mencapai 30 persen, kemudian diikuti oleh PDIP 20 persen, Gerindra 10,6 persen, PPP 4,6 persen, Demokrat 4,2 persen, Golkar 4 persen, Nasdem 2,8 persen, PKS 2 persen, PAN 0,9 persen. Garuda, Perindo, dan PBB 0,5 persen.

Survei SSC ini dilaksanakan dari tanggal 1-10 Agustus 2022 di 38 kabupaten/kota di Jatim. Sebanyak 1.200 responden dipilih dengan menggunakan metode stratified multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2,83 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo