Realisasi Investasi Tangsel Tembus Rp9,07 Triliun, Health Tourism Siap Jadi Andalan Baru
SERPONG — Realisasi investasi di Kota Tangerang Selatan kembali mencatatkan capaian positif. Sepanjang 2024, nilai investasi di Tangsel menembus Rp9,07 triliun, melampaui target Rp8 triliun. Capaian tersebut menguatkan posisi Tangsel sebagai salah satu kota dengan iklim investasi paling kompetitif di Banten.
Hal itu mengemuka dalam Tangsel Investment Forum 2025 yang digelar di Pusat Pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangsel, Selasa (23/12). Forum tersebut menjadi ruang kolaborasi antara pemerintah daerah dan pelaku usaha lintas sektor.
Wali Kota Tangsel, Benyamin Davnie menyebut, capaian investasi tersebut merupakan hasil sinergi yang konsisten antara pemerintah sebagai regulator dan sektor swasta sebagai penggerak ekonomi. Investasi yang masuk berasal dari berbagai sektor, mulai dari kesehatan, pendidikan, properti, industri berbasis teknologi, hingga sektor keuangan.
“Kita lakukan evaluasi dan pencermatan setiap tahun. Dari situ terlihat kontribusi besar pelaku usaha terhadap investasi di Tangsel. Saat ini realisasinya mencapai Rp9,07 triliun, melampaui target yang kita tetapkan,” ujar Benyamin.
Sebagai bentuk apresiasi, Pemkot Tangsel memberikan Tangsel Investment Award kepada pelaku usaha yang dinilai berkontribusi signifikan dalam mendorong pertumbuhan investasi dan ekonomi daerah.
Pada kategori Layanan Kesehatan Inovatif, penghargaan diberikan kepada RSU Tangerang Selatan atas layanan Temporal Mandibular Joint. Sementara kategori Wellness Center dengan Layanan Terbaik diraih Seminyak Wellness and Reflexology.
Di sektor perhotelan, Hotel Mercure Alam Sutera menerima penghargaan sebagai Hotel Pendukung Health Tourism dengan Fasilitas Layanan Terbaik. Adapun kategori Destinasi Wisata Pendukung Health Tourism diberikan kepada BXSEA.
Untuk Realisasi Investasi Sektor Kesehatan Tertinggi, penghargaan diberikan kepada RS Eka Hospital. Sedangkan kategori Pelaku Usaha dengan Nilai Realisasi Investasi Tertinggi diraih oleh PT Surya Selatan Cemerlang, PT Mahakarya Selatan Cemerlang, dan PT Mitra Pinasthika Mustika Rent.
Kategori Penyerapan Tenaga Kerja Tertinggi (BPJS Ketenagakerjaan) dianugerahkan kepada BFI Finance, sementara Bank BJB menerima penghargaan Kolaborasi Health Tourism.
Selain itu, penghargaan juga diberikan kepada pelaku usaha yang mendukung penguatan ekonomi kerakyatan melalui Koperasi Kelurahan Merah Putih. Sejumlah perusahaan seperti PT Alfa Goldland Realty (Alam Sutera), PT Bumi Serpong Damai Tbk, PT Jaya Real Property (Bintaro Jaya), PT Subur Progress (Serpong City Paradise), PT Ciputra Development, dan PT Setiawan Dwi Tunggal (South City) dinilai aktif memberikan dukungan finansial.
Sementara koperasi penerima dukungan tersebut antara lain KKMP Kelurahan Pondok Aren, Sawah, Pakulonan, Cempaka Putih, Bambu Apus, dan Kranggan.
Benyamin menegaskan, ke depan Tangsel akan terus diarahkan sebagai kota jasa dan investasi berbasis modal serta teknologi, bukan industri padat karya. Salah satu fokus pengembangan ekonomi baru adalah health tourism, yang dinilai memiliki efek berganda bagi sektor lain seperti perhotelan, transportasi, kuliner, dan UMKM.
“Kita dorong kualitas layanan kesehatan setara internasional. Bukan hanya rumah sakit, tapi seluruh ekosistemnya,” katanya.
Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kota Tangsel Maulana Prayoga mengatakan, iklim investasi Tangsel ditopang oleh infrastruktur yang kuat, kualitas sumber daya manusia, serta kebijakan daerah yang pro-investasi. Hal itu tercermin dari pertumbuhan ekonomi Tangsel yang berada di atas rata-rata provinsi dan nasional.
“Data kami menunjukkan pertumbuhan ekonomi Tangsel lebih tinggi dari rata-rata nasional dan provinsi. Realisasi investasi saat ini juga sudah melampaui total capaian tahun sebelumnya,” ujarnya.
Yoga menambahkan, Tangsel Investment Forum menjadi wadah strategis untuk memperkuat sinergi antar pemangku kepentingan. Tahun ini merupakan pelaksanaan ketiga, dengan konsep berbeda karena digelar di Puspemkot Tangsel untuk mengoptimalkan anggaran tanpa mengurangi esensi kolaborasi.
Forum tersebut diikuti sekitar 150 pelaku usaha dari berbagai sektor, termasuk pengembang, sektor kesehatan, pariwisata, asosiasi profesi, dan lembaga keuangan. Fokus utama forum tahun ini adalah inovasi dan kolaborasi untuk meningkatkan daya saing sektor kesehatan dan wisata, sejalan dengan arah RPJMD 2025–2029.
“Tren investasi di sektor kesehatan dan wisata menunjukkan peningkatan signifikan. Penerbitan izin tenaga medis hampir setiap hari, dan sektor olahraga serta wisata juga meningkat pesat. Ini yang akan terus kita dorong,” tandas Yoga.
TangselCity | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 23 jam yang lalu
NATARU | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu


