TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Jembatan Penghubung Antar Kampung Ambruk

Saat Melintas, Santri Nyaris Jadi Korban Jiwa

Reporter: Nipal
Editor: Redaksi
Rabu, 02 Juli 2025 | 08:30 WIB
Para santri sedang menyelamatkan diri dan kendaraannya yang terperosok di jembatan bambu yang ambruk, di Kampung Ciliang, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Senin (30/6).
Para santri sedang menyelamatkan diri dan kendaraannya yang terperosok di jembatan bambu yang ambruk, di Kampung Ciliang, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, Senin (30/6).

PANDEGLANG - Jembatan yang menghubungkan antar kampung, yakni Kampung Ciliang dengan Kampung Pasir Haur tepatnya di Kampung Ciliang, Kelurahan Kadumerak, Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang, mengalami ambruk, Senin (30/6), sekitar pukul 16.30 WIB.

 

Ambruknya jembatan yang terbuat dari bambu itu terjadi, saat santri menggunakan kendaraan roda dua melintas melewati jembatan tersebut, nyaris saja santri tersebut jadi korban jiwa.

 

Wajar saja jembatan bambu yang panjangnya sekitar 10 meter itu ambruk, karena memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan alias sudah lapuk dimakan usia, sehingga tidak kuat menahan beban berat.

 

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kadumerak, Iif membenarkan, kejadian tersebut. Katanya, beruntung pengendara motor selamat meski sempat nyaris hanyut ke aliran kali di bawah jembatan.

 

“Iya benar, kejadiannya kemarin sore (Senin). Itu seorang santri pakai motor mau melintas, jembatannya ambruk. Untung tidak sampai jatuh ke sungai, tidak ada korban,” kata Iif kepada awak media, Selasa (1/7).

 

Dia mengungkapkan,

jembatan bambu yang ambruk itu sudah lama menjadi akses utama warga antar kampung. Bahkan katanya, pengajuan pembangunan jembatan permanen beberapa kali diusulkan melalui pihak kecamatan, namun hingga kini belum terealisasi.

 

“Warga di dua kampung itu, memang sangat membutuhkan pembangunan jembatan permanen. Padahal, jalan menuju jembatan dari kedua kampung sudah di paving blok,” katanya.

 

Setelah peristiwa ambruknya jembatan tersebut diharapkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pandeglang memberikan perhatian serius untuk segera merespons dan merealisasikan pembangunan jembatan permanen sesuai harapan masyarakat.

 

Sementara, Camat Karangtanjung, Endin Haerudin membenarkan, kejadian ambruknya jembatan bambu tersebut. Katanya, pihaknya langsung turun ke lokasi setelah menerima laporan dari ketua RT dan RW setempat.

 

“Setelah mendapat laporan, kami langsung meninjau ke lokasi dan segera menindaklanjuti,” ungkapnya.

 

Menurutnya, ambruknya jembatan disebabkan karena usia jembatan yang sudah tua dan materialnya hanya terbuat dari bambu.

 

“Jembatan ini menghubungkan antara dua kampung besar, yaitu Kampung Ciliang dan Kampung Pasir Haur. Jalan ini sangat vital karena merupakan akses utama menuju kantor kelurahan,” jelasnya.

 

Endin memastikan, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut. “Alhamdulillah, santri yang melintas selamat. Motornya sempat tersangkut di tengah jembatan karena patah,” jelasnya.

 

Dia mengaku, pihaknya telah melaporkan kejadian itu kepada Bupati Pandeglang, Raden Dewi Setiani. Tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Pandeglang juga telah meninjau langsung ke lokasi.

 

“Tadi pagi tim dari DPUPR sudah turun ke lokasi dan langsung melakukan pengukuran. InsyaAllah, mudah-mudahan pembangunan jembatan bisa segera direalisasikan,” tandasnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit