TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Haji 2025

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers

Gubernur Andra Soni Respons Aspirasi Pembangunan Jembatan di Lebak

Reporter: AY
Editor: Ari Supriadi
Jumat, 01 Agustus 2025 | 11:05 WIB
Kunjungan Gubernur Andra Soni ke Kabupaten Lebak terkait kondisi jembatan bambu Leuwi Panjang. Foto : Humas Pemprov
Kunjungan Gubernur Andra Soni ke Kabupaten Lebak terkait kondisi jembatan bambu Leuwi Panjang. Foto : Humas Pemprov

SERANG - Gubernur Banten, Andra Soni merespons langsung aspirasi masyarakat saat melakukan kunjungan ke Kabupaten Lebak terkait kondisi jembatan bambu Leuwi Panjang. 

 

Andra Soni janjikan Pemerintah Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak untuk tindak lanjut akses penyambung antar Desa Binong dan Desa Sindang Mulya, Kecamatan Maja, Kabupaten Lebak itu.

Peninjauan tersebut dilakukan Andra Soni bersama Ketua TP PKK Provinsi Banten, Tinawati Andra Soni serta Kepala DPUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan usai mendapatkan laporan dari masyarakat.

 

"Tadi dalam perjalanan ada aspirasi masyarakat yang menyampaikan terkait jembatan," ungkap Andra Soni, Kamis (31/7/2025). 

 

Andra Soni menyampaikan, jembatan bambu itu digunakan oleh masyarakat sebagai salah satu akses menuju sekolah dan aktivitas sehari-hari.

"Kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Lebak terkait dengan ini. Insyaallah setiap aspirasi pasti akan kita pertimbangkan dan kita kaji sesuai dengan kebutuhannya," katanya.

 

Kepala DPUPR Provinsi Banten, Arlan Marzan menyampaikan pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Pemkab Lebak terkait jembatan itu, seperti kontruksi apa yang tepat dengan kondisi akses jalan seperti itu.

 

"Kami akan koordinasikan juga dengan Pemkab Lebak. Kita juga nanti lihat apakah dari Kabupaten Lebak sudah mendesain kaitan dengan konstruksinya," ujarnya.

 

Di tempat yang sama, Saprol salah satu warga Desa Sindang Mulya menyampaikan jembatan bambu tersebut telah tigakali roboh ketika debit air sungai tinggi dan selalu dibangun menggunakan swadaya masyarakat sekitar.

 

"Sudah tiga kali roboh karena kena banjir. Ini jembatan dibangun pakai swadaya masyarakat," katanya.

 

Selanjutnya, Saprol menuturkan jembatan tersebut menjadi akses penghubung dari kedua desa, yaitu Binong dan Sindang Mulya. Namun ketika hujan sulit untuk dilewati.

 

"Dipakai oleh anak-anak sekolah dan masyarakat, tapi kalau musim hujan tidak dipakai karena akses menujunya licin," pungkasnya.(*)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit