TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Mayat Petapa Ditemukan Membusuk di Makam Keramat Ki Buyut Dalem Paul Pandeglang

Oleh: AY/BNN
Selasa, 04 Oktober 2022 | 19:25 WIB
Warga Desa Palurahan mengevakuasi mayat Misdi yang meninggal di makam keramat Ki Buyut Dalem Paul Pandeglang. Foto : Istimewa
Warga Desa Palurahan mengevakuasi mayat Misdi yang meninggal di makam keramat Ki Buyut Dalem Paul Pandeglang. Foto : Istimewa

PANDEGLANG – Nasib naas menimpa Misdi (45), warga Desa Kadugemblo, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang.
Ia ditemukan tewas di makam keramat Ki Buyut Dalem Paul, oleh warga Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo, Kabupaten Pandeglang, Selasa (4/10/2022), sekitar pukul 14.00 WIB. 

Kapolsek Banjar, Iptu Dadan membenarkan, pihaknya mendapatkan informasi ada penemuan mayat di makam Ki Buyut Dalem Paul, yang berada di wilayah Desa Palurahan. Dari informasi warga, ia bersama jajarannya langsung ke Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

“Tadi siang ada laporan dari masyarakat Desa Palurahan, ada penemuan mayat. Saya bersama anggota, langsung ke TKP dan kami memanggil tim forensik Polres Pandeglang dan Puskesmas Kaduhejo, untuk melakukan pemeriksaan dan pengecekan terhadap korban,” kata Dadan, Selasa (4/10/2022). 

Kondisi mayat ungkap dia, sudah dikerumuni blatung di wajahnya. Maka dari itu, kondisi mayat itu diperkirakan oleh pihaknya sudah sekitar tiga hari tergeletak di makam tersebut. 

“Pas di sana, mayat itu mukanya sudah banyak blatung, diperkirakan kurang lebih tiga hari karena banyak saksi di situ bahwa pada hari Sabtu masih bergerak dan hari minggu dikira warga sedang tiduran, dan ternyata sudah meninggal,” jelasnya. 

Pada saat itu, mayat hendak dibawa ke Rumah Sakit Pandeglang oleh pihak Polres Pandeglang, untuk dilakukan otopsi, hanya saja pihak keluarga tak mengijinkan dan meminta agar mayatnya langsung dibawa ke rumah duka. 

“Kami juga sudah mengingatkan kepada pihak keluarganya, mayat itu mau dibawa ke rumah sakit untuk kepentingan pemeriksaan. Hanya saja pihak keluarga sudah menganggap meninggal biasa (bukan pembunuhan),” imbuhnya.

Supaya tak ada hal-hal lain kemudian terjadi, pihaknya juga telah menekankan kepada keluarga korban jangan sampai ada tuntutan. 

“Kami juga menekankan jika dikemudian hari ada kejanggalan, keluarga sepakat tidak akan ada tuntutan,” pungkasnya. 

Ia juga menjelaskan, hasil keterangan dari warga sekitar, bahwa korban sering melakukan tapa di makam keramat tersebut. Bahkan dibenarkan juga oleh pihak keluarganya. 

“Menurut saksi disitu, orang itu sering tapa disitu. Menurut keluarganya disitu selama 10 hari tapa, balik lagi ke rumah dan tapa lagi. Jadi sering tapa disitu, dan paling lamanya itu 10-11 hari. Itu pemakaman ki buyut dalem paul,” tandasnya. 

Sementara, kaka sepupu korban Amsari membenarkan, dirinya mewakili pihak keluarga menolak dilakukan autopsi.

“meninggalnya korban itu meninggal biasa karena memang tidak ada bekas luka pada tubuh korban. Korban ini tak punya anak dan istri jadi memang hidup sebatang kara,” imbuhnya.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo