Transjakarta Sediakan Tempat Khusus Beri Makan
Transportasi Publik Ramah Kucing Liar

JAKARTA - Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta dan Transjakarta kompak menyediakan tempat khusus untuk masyarakat memberi makanan kucing liar. Langkah ini mendapat apresiasi politisi Kebon Sirih karena dianggap sebagai bentuk kepedulian terhadap hewan.
Sejumlah orang duduk di anak tangga Skywalk Kebayoran Lama, Halte Velbak, Jakarta Selatan. Mereka menunggu jemputan atau transportasi online, usai turun dari bus Transjakarta di Halte Velbak, atau Kereta Rel Listrik (KRL) di Stasiun Kebayoran Lama.
Anak tangga yang terbuat dari baja itu tampak bersih. Begitu juga lantai skywalk dari conwood, yang menyerupai kayu. Di ujung anak tangga ini atau di atas, ada dua jalur. Jalur kanan untuk yang masuk-keluar Halte Velbak. Jalur kiri untuk menuju ke Halte Pasar Kebayoran Lama, dan Stasiun Kebayoran Lama.
Pantauan Redaksi pada Rabu (8/10/2025), sekitar pukul 14.30 WIB, suasana tak begitu ramai. Ada dua petugas Transjakarta. Satu berdiri di depan mesin tap in-tap out, membantu penumpang yang hendak keluar atau masuk. Satu lagi membawa sapu dan pengki untuk membersihkan lantai.
Lantai skywalk yang membentang sepanjang 450 meter, berwarna coklat, tampak bersih. Bahkan, mengkilap saat terkena cahaya matahari.
Padahal sebelumnya, jalur pedestrian ini banyak dikeluhkan masyarakat, karena banyak sisa makanan dan kotoran kucing. Penyebabnya, ada penumpang Transjakarta atau KRL yang memberi makan kucing liar di sepanjang jalur tersebut.
Keluhan tersebut juga disampaikan pembaca Rakyat Merdeka dengan akun @rre1499. Dia mengaku, sudah seminggu terakhir mendapati skywalk banyak kotoran kucing.
“Saya sudah berkali-kali melapor melalui aplikasi JAKI, namun laporan hanya dilempar-lempar antar petugas, tanpa ada tindak lanjut yang jelas. Sebagai pengguna fasilitas umum, saya jadi bingung harus melapor ke mana lagi,” tulis @rre1499.
Mohon kiranya Pemprov DKI bisa menangani kebersihan skywalk secara berkala, agar pejalan kaki tetap merasa aman dan nyaman. Selain itu, perketat aturan memberi makan kucing liar di fasilitas umum. Seperti diketahui, kotoran tersebut lantaran ada orang suka memberi makan kucing,” tulisnya.
Namun kini, sudah ada larangan memberi makan kucing di sepanjang skywalk. “Kalau mau kasih makan kucing, sudah disediakan tempatnya, di bawah sana, persis di bawah tangga,” kata Wahyu, petugas Transjakarta.
Dia mengaku sudah diinstruksikan untuk melarang penumpang memberi makan kucing di area skywalk. “Di sepanjang jalur atau tangga, tak boleh. Kami arahkan memberi makannya di tempat yang sudah disediakan itu,” ujarnya.
Direktur Sistem Teknologi Informasi dan Pelayanan Transjakarta Raditya Maulana Rusdi menuturkan, penyediaan tempat memberi makan hewan ini, lantaran banyak warga yang memberi makan kucing liar di jalur pejalan kaki.
Niatnya baik, tapi karena dilakukan di area publik yang ramai, akhirnya menimbulkan masalah kebersihan dan kenyamanan,” kata Rama, sapaan Raditya Maulana Rusdi kepada Redaksi, Rabu (8/10/2025).
Karena itu, ketimbang melarang, lanjut dia, Transjakarta memilih untuk menyediakan tempat khusus agar kegiatan itu tetap bisa dilakukan. Tapi, lebih tertib dan tidak mengganggu pengguna halte.
“Lokasinya sekarang ada di bawah tangga JPO Halte Velbak, dengan papan ber tuliskan, tempat memberi makan hewan,” jelasnya.
Selain di Halte Velbak, tempat memberi makan hewan ini juga ada di Halte Pasar Kebayoran Lama. Menurut Rama, tempat ini disediakan sejak awal Oktober 2025 dan mendapat respons positif dari masyarakat.
“Banyak yang senang, karena ini bukan hanya soal kebersihan, tapi juga bentuk empati terhadap makhluk hidup lain di sekitar kita,” ucapnya.
Dia berharap, lewat langkah kecil ini, pihaknya bisa menunjukkan bahwa kota modern bukan cuma soal teknologi dan infrastruktur, tapi juga soal kepedulian dan harmoni dengan lingkungan.
Rama menyebut, tempat memberi makan hewan di Halte Velbak sebagai proyek percontohan. Karena, di sini titik yang paling sering dipakai warga untuk transit dan tempat kucing liar biasa berkumpul.
Kalau hasilnya baik, kami ingin kembangkan di halte-halte lain. Sudah ada banyak masukan positif dari DPRD dan masyarakat, jadi kemungkinan besar akan kami evaluasi dan lanjutkan,” ujarnya.
Sebagai pengembangan berikutnya, pihaknya juga sedang menyiapkan fitur kecil di TJ App yang dinamai “Cat Corner.” Melalui fitur ini, masyarakat bisa melihat lokasi halte mana saja yang ramah hewan, lengkap dengan titik tempat memberi makan, mendapat notifikasi jika stok makanan kucing menipis, dan bisa ikut berdonasi lewat dompet digital.
Tidak hanya itu, masyarakat juga dapat melihat foto-foto adopsi kucing jalanan yang diambil dari area halte, dan bekerja sama dengan komunitas pecinta hewan. “Jadi, semangatnya bukan cuma menyediakan tempat, tapi juga menghubungkan empati warga lewat teknologi,” terang Rama.
Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Francine Widjojo mengapresiasi penyediaan tempat memberi makan hewan di Halte Velbak dan Pasar Kebayoran Lama.
Kami mengapresiasi Transjakarta yang melakukan langkah baik ini, karena tidak mengesampingkan empati kepada makhluk hidup lain, khususnya kucing jalanan,” ucapnya.
Francine mengaku sering mendapat aduan warga terkait Skywalk Kebayoran Lama yang banyak kotoran kucing. “Saya mendorong disediakannya area khusus memberi makan kucing jalanan. Seperti yang dilakukan MRT Jakarta sejak tahun 2022,” tuturnya.
Pada Selasa (7/10/2025), Francine meninjau tempat memberi makan hewan tersebut. “Ke depan, bisa dibantu juga pengendalian populasinya dengan sterilisasi kucing bersama Suku Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian Jakarta Selatan,” sarannya.
Menurut Francine, langkah berikutnya yang perlu diambil adalah, mengedukasi masyarakat untuk memberikan makanan kepada kucing pada tempat yang disediakan, dengan tetap menjaga lingkungan. “Gunakan wadah yang ramah lingkungan, seperti kertas,” pesannya.
Dia menegaskan, penyediaan tempat khusus pemberian makanan kepada kucing-kucing jalanan, bermakna besar karena membantu memenuhi salah satu hak asasi hewan. Yakni, bebas dari rasa lapar dan haus.
“Transjakarta bahkan memberikan tempat yang aman bagi kucing-kucing jalanan untuk berlindung di haltenya. Kucing-kucing ini bisa juga menjadi maskot di tiap halte Transjakarta,” ujar pecinta kucing ini.
Francine berharap, langkah MRT Jakarta dan Transjakarta ini, bisa ditiru penyedia layanan transportasi publik lainnya. “Seperti LRT Jakarta, KAI, dan KRL Commuter Line,” sarannya.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu