TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo
Kapolri Sigit Bernapas Lega

Dipastikan Presiden Posisinya Aman

Laporan: AY
Jumat, 14 Oktober 2022 | 10:08 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Ist)
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Ist)

JAKARTA - Meski kepolisian sedang dilanda “badai”, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo nampaknya tetap bisa bernapas lega.

Pasalnya, Presiden Jokowi memastikan, posisi Sigit sebagai Kapolri aman. Jokowi melihat, saat ini polisi terus memperbaiki diri.

Sejak dua bulan terakhir, kepolisian menghadapi ujian berat. Pertama, kasus pembunuhan berencana yang dilakukan mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo terhadap Brigadir Yosua Hutabarat, yang bikin geger se-Indonesia.

Kedua, tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 orang, yang salah satunya disebabkan polisi menembakkan gas air mata di dalam stadion ke para pendukung Arema Malang.

Atas peristiwa-peristiwa ini, muncul desakan agar Sigit diganti. Dari parlemen, desakan pernah disuarakan Anggota Komisi III DPR Benny K Harman.

Sedangkan dari masyarakat, desakan disampaikan salah satunya oleh Aliansi Masyarakat dan Mahasiswa Provinsi Sumatera Utara (AMPS).

Sigit akan dicopot pun sempat menguat karena dipicu viralnya video saat Jokowi tak menyalaminya dalam peringatan HUT ke-77 TNI, di Istana Merdeka, Rabu (5/10). Namun, isu ini segera dibantah Jokowi. Dia menyebut, kinerja polisi masih baik.

"Kalau dilihat di bawah, saya melihat polisi masih kerja keras untuk membantu masyarakat, melayani masyarakat. Itu yang saya lihat," ucap Jokowi, saat meninjau penyerahan BLT BBM, di Kantor Pos Kota Bandung, Jawa Barat, kemarin.

Kepala Negara pun memastikan, hingga kini, Sigit masih menjabat sebagai Kapolri.

“Kapolrinya masih Pak Listyo Sigit Prabowo,” imbuhnya.

Berita Terkait : Dubes China Resmikan Pabrik Vaksin Covid-19 Bersama Jokowi

Rencananya, hari ini, Jokowi akan mengumpulkan sejumlah perwira polisi di Istana Negara. Namun, Jokowi masih merahasiakan apa yang akan disampaikannya.

"Ya, besok (hari ini, red) didengarkanlah, biar kelihatan," pesannya.

Rencana pengarahan ini sudah disebarluaskan lewat Surat Telegram Rahasia (STR) dengan nomor: STR/764/X/HUM.1./2022, Rabu (12/10). Pengarahan dari Jokowi rencananya akan dilakukan mulai pukul 14.00 WIB.

Dalam STR disebutkan, pengarahan dari Jokowi ditujukan ke Pejabat Utama Mabes Polri, Kapolda seluruh Indonesia, dan Kapolres/tabes seluruh Indonesia.

Mereka yang diminta hadir mengikuti arahan Jokowi diminta mengenakan seragam dinas tanpa penutup kepala dan tongkat. Para Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira Menengah (Pamen) yang dimaksud juga tidak diperkenankan membawa para ajudan. Selain itu, mereka juga dilarang membawa telepon seluler dan hanya boleh membawa alat tulis.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso melihat, kinerja Sigit memang cukup baik. Saat pertama kali kasus Sambo muncul, posisi Sigit sempat terancam.

Namun, situasi sulit ini dapat dilalui dengan baik, dengan menindak secara tepat, proporsional, dan profesional. Sigit sukses menyerat Sambo Cs ke pengadilan dengan dakwaan pembunuhan dan obstruction of justice.

"Tidak mudah menyeret beberapa jenderal polisi, perwira menengah," tutur Sugeng, saat dihubungi, tadi malam. Atas dasar inilah, lanjut dia, Jokowi mengambil sikap dan mempercayakan jabatan Kapolri tetap kepada Sigit.

Soal pemanggilan Kapolri dan perwira tinggi Polri ke Istana, Sugeng menganggap hal biasa. Mengingat, Presiden merupakan pimpinan tertinggi dari TNI dan Polri.

"Dalam pertemuan tersebut, dugaan saya ada dua hal yang penting. Yaitu, persiapan menghadapi Pemilu, dan juga terkait beberapa isu nasional. Termasuk di dalamnya tragedi Kanjuruhan dan penyelesaian kasus Sambo untuk Polisi melakukan pembenahan," kata Sugeng.

Anggota Kompolnas Poengky Indarti mengamini pernyataan Presiden bahwa polisi masih bekerja keras melaksanakan tugas-tugasnya. Khususnya dalam melayani, mengayomi, melindungi, dan menegakkan hukum untuk mewujudkan pemeliharaan keamanan ketertiban masyarakat.

Soal Kapolri, Poengky juga melihat kinerjanya cukup baik, khususnya dalam menangani kasus Sambo dan tragedi Kanjuruhan.

Dengan sikap Sigit yang seperti itu, tak elok jika ada desakan agar mantan Kabareskrim itu, mundur dari jabatannya. (rm.id)

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo