Trump Bilang Terima Kasih ke Indonesia atas Dukungan Perdamaian Gaza
JAKARTA – Dewan Keamanan (DK) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya mengesahkan resolusi usulan Amerika Serikat (AS) untuk mengirim pasukan perdamaian ke Gaza, Palestina. Presiden AS Donald Trump menyambut gembira keputusan tersebut dan menyampaikan terima kasih kepada sejumlah negara, termasuk Indonesia, yang dinilai konsisten mendorong upaya perdamaian di Gaza.
Dalam pemungutan suara Senin (17/11/2025), sebanyak 13 negara mendukung resolusi tersebut, sementara Rusia dan China memilih abstain tanpa menggunakan hak veto. Dengan tidak adanya penolakan, resolusi pun resmi diadopsi DK PBB.
Resolusi ini mendukung rencana perdamaian untuk Gaza yang diajukan Trump pada 29 September lalu. Rencana tersebut mencakup pembentukan Board of Peace (BoP) sebagai pemerintahan transisi yang akan dipimpin langsung oleh Trump. BoP juga diberi mandat membentuk International Stabilization Force (ISF) yang akan bertugas menstabilkan kondisi keamanan, mendukung demiliterisasi Gaza, serta memastikan keselamatan warga sipil Palestina.
Duta Besar AS untuk PBB, Mike Waltz, menyebut pengesahan resolusi ini sebagai langkah penting menuju stabilitas Gaza dan keamanan Israel. “ISF akan menstabilkan lingkungan keamanan, membongkar infrastruktur teroris, menonaktifkan senjata, dan melindungi warga sipil Palestina,” ujarnya seperti dikutip UN News.
Trump mengatakan pemungutan suara DK PBB merupakan momen krusial karena didukung hampir seluruh anggota. Ia juga berterima kasih kepada negara-negara yang sebelumnya mendorong resolusi perdamaian tersebut.
“Qatar, Mesir, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Indonesia, Turki, dan Yordania,” tulis Trump di Truth Social.
Respons Indonesia
Pemerintah Indonesia menyambut positif keputusan DK PBB. Kementerian Luar Negeri menyebut resolusi ini dapat mempercepat upaya gencatan senjata dan memastikan bantuan kemanusiaan tersalurkan ke Gaza.
Indonesia juga menegaskan pentingnya peran Otoritas Palestina dalam setiap proses penyelesaian konflik. “Mandat PBB harus jelas agar misi penjaga perdamaian mampu mewujudkan solusi dua negara sesuai hukum internasional,” demikian pernyataan Kemlu.
Indonesia menegaskan komitmennya mendukung hak bangsa Palestina untuk merdeka melalui penguatan kapasitas, bantuan kemanusiaan, dan dukungan diplomatik.
Indonesia Siapkan 20 Ribu Personel
Sebelumnya, Indonesia telah menyiapkan 20.000 personel untuk misi kemanusiaan dan perdamaian di Gaza. Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan pasukan tersebut terdiri dari prajurit dengan keahlian di bidang kesehatan dan konstruksi, bukan pasukan tempur.
“Pendekatannya kemanusiaan, bukan koersif,” tegasnya.
Menurut Sjafrie, ada dua opsi penugasan pasukan Indonesia: di bawah mandat PBB atau melalui kerja sama internasional yang diinisiasi AS, dengan catatan negara-negara Arab memberi persetujuan.
Kapuspen Mabes TNI Mayjen TNI (Mar) Freddy Ardianzah memastikan seluruh personel yang disiapkan telah berpengalaman dalam operasi kemanusiaan. Mereka akan membawa berbagai fasilitas kesehatan, rumah sakit lapangan, ambulans, peralatan air bersih, hingga alat berat konstruksi.
Selain itu, TNI AU juga terus menyalurkan bantuan logistik melalui airdrop ke wilayah Gaza.
Olahraga | 2 hari yang lalu
Olahraga | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Nasional | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Tangerang | 1 hari yang lalu



