TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

RELIJIUCITY

Indeks

Dewan Pers

Imin-Nusron Doakan Semoga Badai NU Segera Berlalu

Reporter & Editor : AY
Selasa, 25 November 2025 | 09:52 WIB
Kantor PB NU. Foto : Ist
Kantor PB NU. Foto : Ist

JAKARTA -  Menko Pemberdayaan Masyarakat (PM) Muhaimin Iskandar dan Menteri ATR Nusron Wahid ikut menyoroti gejolak yang terjadi di internal PBNU. Dua menteri berdarah nahdliyin ini, mendoakan semoga badai NU segera berlalu.

 

Imin dan Nusron bertemu untuk membahas membahas pelaksanaan Inpres 8 tahun 2025 terkait penanggulangan Kemiskinan Ekstrem dan Kemiskinan. Rapat digelar di Kantor Kemenko PM, Jakarta Pusat, Senin (24/11/2025).

 

Di sela-sela rapat itulah, Imin dan Nusron tak menampik ikut menyinggung soal PBNU. Bahkan, pembahasan soal PBNU ini dilakukan secara rahasia antara keduanya saja.

 

"Setelah rapat resmi, saya sama Pak Nusron bicara tentang NU. Isinya apa, kita sepakat rahasia," kata Imin saat ditanya soal gejolak di internal PBNU.

 

Nusron memberikan jawaban serupa. Politisi Golkar ini membenarkan, kondisi PBNU ikut masuk dalam daftar obrolan, meski enggan membeberkan detailnya.

 

Walau ditodong pertanyaan mengenai isi pembicaraan tersebut, Nusron hanya memberi tanda bahwa cuaca di internal PBNU belum sepenuhnya cerah. "Isinya kita doakan badai cepat berlalu," ujarnya.

 

Dua hari sebelumnya, Sabtu (22/11/2025), Imin sudah berkomentar soal surat Rais Aam PBNU yang meminta Kiai Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mundur dari jabatan ketua umum.  Imin meminta semua pihak menunggu mekanisme internal yang ada di PBNU.

 

"Kita tunggu saja. Biarkan proses internal berjalan. Dan, semoga keputusannya terbaik bagi NU," kata Imin di Depok, Jawa Barat.

 

Seperti diketahui, internal PBNU sedang dilanda gejolak. Ketum PBNU Gus Yahya diminta mundur dari jabatannya dalam waktu 3 hari. Perintah itu berdasarkan surat yang ditandatangani langsung Rais Aam PBNU Kiai Miftachul Akhyar. Surat itu merupakan hasil rapat Dewan Syuriyah di Hotel Aston City, Jakarta, Kamis (20/11/2025). Rapat diikuti 37 dari 53 pengurus harian.

 

Menyikapi surat tersebut, Gus Yahya melawan. Dia menolak mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU. Sikap ini diambil setelah Gus Yahya menggelar dua pertemuan penting.

 

Pertama, menggelar pertemuan dengan seluruh Ketua DPW NU di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (22/11/2025). Dalam pertemuan itu, disepakati Gus Yahya yang terpilih pada Muktamar ke-34 di Lampung tahun 2021, tidak perlu berhenti di tengah jalan.

 

Perlawan kedua dilakukan Gus Yahya dengan menggelar Silaturahmi Alim Ulama di Gedung PBNU lantai 8, Jalan Kramat Raya, Minggu (23/11/2025) malam. Dalam undangan bernomor 4773/PB.23/B.I.01.08/99/11/2025 itu, memuat 76 nama tokoh sepuh, ulama kharismatik, dan intelektual NU. Namun, Rais Aam Kiai Miftachul Akhyar dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul tidak masuk daftar undangan.

 

“Saya sama sekali tidak terbesit pikiran untuk mundur,” tegas Gus Yahya, usai rapat.

 

Ia menegaskan, mandat yang diberikan Muktamar ke-34 Lampung harus dituntaskan. “Saya dapat mandat lima tahun, masa khidmat 2021–2026. Insya Allah saya sanggup,” katanya.

 

Gus Yahya menegaskan, Rapat Harian Syuriyah tidak memiliki kewenangan memberhentikan kepengurusan PBNU di tengah jalan. Keputusan yang diambil Rais Aam tak sesuai mekanisme organisasi.

 

Tak hanya itu, Gus Yahya akan menggelar pertemuan dengan para ulama sepuh di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Pertemuan itu akan mengundang alim ulama NU yang memiliki otoritas moral yang lebih kuat, seperti Pengasuh Pesantren Al Falah Ploso Kediri Nurul Huda Djazuli, Pengasuh Pesantren Lirboyo Anwar Manshur, dan Abuya Muhtadi Dimyathi Al-Bantany dari Banten.

 

Namun, di tengah badai yang belum reda, muncul surat baru. Rais Aam PBNU memecat penasihat khusus Gus Yahya, Charles Holland Taylor. Ketentuan itu tertuang dalam Surat Edaran No. 4780/PB.23/A.II.10.71/99/11/2025 tertanggal 22 November 2025. Holland dinilai terafiliasi jejaring yang berpotensi mencederai posisi politik luar negeri PBNU.

 

"Ya itu salah satunya. Nanti yang akan memberikan penjelasan lebih detail adalah jajaran syuriah. Tetapi semuanya bisa mengikuti dengan baik," ujar Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul.

 

Menteri Sosial ini mengimbau kepada seluruh pengurus NU untuk tenang. Permasalahan di tubuh PBNU nantinya akan diselesaikan secara mekanisme keulamaan.

 

"Karena namanya Nahdlatul Ulama, maka yang memimpin adalah para ulama. Para ulama akan mengambil keputusan sesuai nilai-nilai agama dan ketentuan yang ada," ujar Gus Ipul.

 

Gus Ipul juga mengajak warga NU memperbanyak salawat dan menjaga ketenangan hati. Sebab, dinamika internal rumah besar NU hanya bisa diselesaikan lewat mekanisme organisasi yang sah, bukan lewat kegaduhan luar.

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
RM ID
Banpos
Satelit