Untuk Kurangi Penularan Ada Usulan, Pasien TBC Dapat MBG
JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR Irma Suryani Chaniago mengusulkan agar keluarga pengidap tuberkulosis (TBC) yang berasal dari kelompok tidak mampu turut memperoleh program Makanan Bergizi Gratis (MBG).
Politisi Partai NasDem itu menjelaskan, keluarga pasien TBC membutuhkan intervensi komprehensif. Termasuk dukungan gizi agar imunitas mereka tetap terjaga selama menjalani pengobatan.
“Keluarga pengidap TBC yang tidak mampu itu juga seharusnya diberikan MBG agar imunitas mereka tinggi, pengobatannya juga dilakukan secara baik,” ujar Irma, usai mengikuti FGD bersama Kementerian Kesehatan, di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (27/11/2025).
Menurut Irma, munculnya usulan agar menjadikan MBG sebagai salah satu instrumen untuk pengentasan TBC, karena melihat masih tingginya kasus penyakit tersebut di Indonesia. Komisi IX DPR, terutama Fraksi NasDem, fokus untuk bisa mengeliminir TBC.
"Agar rakyat Indonesia itu bebas dari TBC. Nah, bagaimana caranya? Nah, ini enggak bisa dilakukan sendiri oleh Kementerian Kesehatan, harus lintas sektor,” kata Irma.
Dia meyakini, tambahan asupan gizi dapat membantu pasien menyelesaikan pengobatan hingga tuntas, dan mencegah resistensi akibat putus obat.
Kalau ditambah dengan daya tahan tubuhnya yang bagus, insyaallah kuman yang tadinya bersarang di tubuh pasien itu masih tidur gitu ya, masih pingsan. Tapi dengan daya tahan tubuh yang tinggi, insyaallah itu akan mengurangi apa namanya? Akses ya dari penyakit tersebut,” kata Irma.
Sementara itu, mantan Direktur WHO Asia Tenggara, Prof. Tjandra Yoga Aditama mengatakan, World Health Organization (WHO) sudah mengeluarkan rekomendasi pentingnya gizi untuk pasien tuberkulosis. Dia menambahkan, gizi itu bisa membantu kesembuhan pasien.
"Hubungan antara gizi dan tuberkulosis jelas ada dan itu direkomendasikan oleh WHO," jelas Prof. Tjandra kepada Rakyat Merdeka, Kamis (27/11/2025).
Untuk mengetahui pandangan dari Irma Suryani Chaniago mengenai usulan MBG bagi keluarga pengidap TBC, berikut wawancaranya.
Boleh dijelaskan alasan Anda mengusulkan keluarga pengidap TBC yang berasal dari kalangan tidak mampu turut mendapatkan program MBG?
Sebetulnya ini usulan dari Wakil Menteri Kesehatan pada acara FGD terkait eliminasi tuberkulosis. Karena eliminasi TBC tidak hanya harus dengan obat saja. Tetapi masyarakat perlu ditingkatkan imunitasnya melalui pemberian makan bergizi maupun bedah rumah bagi rakyat miskin yang keluarganya sedang mengidap TBC.
Menurut Anda, usulan pasien TBC mendapatkan MBG sangat baik?
Eliminasi TBC tidak bisa dilakukan hanya oleh Kemenkes, tapi harus dilakukan bersama, oleh lintas kementerian maupun seluruh komponen masyarakat.
Apa alasannya?
Karena pengidap TBC Indonesia peringkat kedua terbanyak dunia setelah India. Namun jika dihitung dari proporsi individu, Indonesia lebih banyak sebenarnya dari India, karena penduduk Indonesia dan India berbeda jumlah yang sangat jauh. Maka usulan pasien TBC mendapatkan MBG sangat make sense sebagai tindakan preventif.
Jika usulan ini bisa disetujui, kapan bisa direalisasikan dengan melihat postur anggaran untuk kebutuhan MBG dan lain-lain?
Sebetulnya setiap kementerian memiliki anggaran program kerakyatan.
Contohnya?
Ya, contohnya bedah rumah di Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman. Jika 10 persen dari program tersebut untuk merehabilitasi rumah-rumah penderita TBC yang tidak layak maka itu akan jadi promotif preventif dalam penyebaran di antara keluarga tersebut.
Kalau untuk MBG-nya bagaimana?
Demikian pula pemberian makanan bergizi bagi keluarga penderita TBC akan meningkatkan daya imunitas yang memungkinkan menghambat penularan di antara keluarga tersebut.
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
Nasional | 1 hari yang lalu
TangselCity | 2 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 1 hari yang lalu
Pos Banten | 2 hari yang lalu
TangselCity | 1 hari yang lalu
Pos Tangerang | 2 hari yang lalu
















