TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Amerika-Iran Ternyata Pernah Romantis Di Piala Dunia 1998

Laporan: AY
Rabu, 30 November 2022 | 13:19 WIB
Momen indah Timnas Iran dan Timnas AS pada Piala Dunia 1998. (Ist)
Momen indah Timnas Iran dan Timnas AS pada Piala Dunia 1998. (Ist)

QATAR - Tensi tinggi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, bukan pertama kali terjadi.

Sejak lama, kedua negara punya riwayat hubungan geopolitik yang cukup riweuh. Terutama, setelah revolusi Iran menggulingkan Mohammad Reza Pahlevi yang pro-Amerika, pada 1979.

Di tengah ketegangan itu, Amerika dan Iran ditakdirkan berada dalam satu grup di Piala Dunia 1998 Prancis. Bersama Jerman dan Yugoslavia, kedua tim menghuni Grup F.

Tensi tinggi antara Amerika Serikat (AS) dan Iran, bukan pertama kali terjadi.

Sejak lama, kedua negara punya riwayat hubungan geopolitik yang cukup riweuh. Terutama, setelah revolusi Iran menggulingkan Mohammad Reza Pahlevi yang pro-Amerika, pada 1979.

Di tengah ketegangan itu, Amerika dan Iran ditakdirkan berada dalam satu grup di Piala Dunia 1998 Prancis. Bersama Jerman dan Yugoslavia, kedua tim menghuni Grup F.

Mari kita masuk ke dalam, dan memberi mereka bunga yang bagus untuk mengatakan, bahwa kita di sini untuk perdamaian. Kita datang tidak untuk berperang atau apa pun," imbuhnya.

Amerika bersedia mengambil peran sebagai tim yang berjalan ke arah Iran.

Mereka pun foto bersama, dengan banyak pemain tersenyum, menjelang pertandingan yang penuh tekanan.

"Saya pikir itu bagus," kata Cobi Jones, yang saat itu menjadi gelandang tim AS. 

"Ini seperti tanda olahraga mengalahkan politik dan sebagainya. Itu sangat penting. Bagus kita punya foto seperti ini," ucapnya lagi.

Hari-hari menjelang pertandingan Grup B Piala Dunia pada Rabu (30/11), ditandai dengan ketegangan. Di tengah meluasnya protes anti-pemerintah di Iran. Dan tepat setelah Federasi Sepak Bola AS menghapus lambang Republik Islam dari bendera yang diposting di grafis online.

Foto-foto itu kemudian dihapus. Pelatih AS Gregg Berhalter meminta maaf.

"Terkadang, ada hal-hal di luar kendali. Kami hanya fokus pada sepak bola," ujarnya.

Tim AS memasuki pertandingan dengan semangat tinggi. Tak ingin nasib buruk dilibas Iran 1-2 di Piala Dunia 1998, terulang kembali. Meski kedua negara tersingkir dari turnamen setelah pertandingan.

Alexi Lalas, komentator Fox Sports yang merupakan anggota tim 1998, mengatakan kepada Associated Press bahwa tim AS disarankan untuk tidak mengabaikan geopolitik yang lebih luas seputar pertandingan saat ini.

"AS harus memahami pentingnya permainan ini, tidak hanya dari sudut pandang sepak bola. Tetapi juga dari sudut pandang budaya," kata Lalas.

Pertandingan AS-Iran di Qatar berakhir dengan kemenangan  1-0 untuk Amerika, lewat gol semata wayang Christian Pulisic di menit ke-38.

Bersama Inggris yang merupakan jawara Grup B, AS melenggang ke 16 besar. 

Sumber berita rm.id :

https://rm.id/baca-berita/internasional/151004/amerikairan-ternyata-pernah-romantis-di-piala-dunia-1998

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo