TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Melantai Lagi, Sahamnya Langsung Wuss Wuss...

Erick: Ini Pertanda Baik Buat Garuda

Laporan: AY
Selasa, 03 Januari 2023 | 18:01 WIB
Maskapai Garuda Indonesia.
Maskapai Garuda Indonesia.

JAKARTA - Emiten maskapai penerbangan milik negara Garuda Indonesia atau GIAA, kembali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (3/1).
Sebelumnya, GIAA diperdagangkan terakhir kali pada 17 Juni 2021.
Di perdagangan hari ini, Selasa (3/1), GIAA langsung menembus batas atas (Auto Reject Atas atau ARA) pada posisi Rp 224 per lembar saham.
Alhasil, maskapai kelas premium ini bertengger dengan peningkatan harga, sejak dibuka perdagangan dan memberikan cuan bagi pemegangnya di level 9,8 persen.
Dibuka di level Rp 204 per lembar saham, GIAA sempat tertekan, hingga menyentuh level terendah di Rp 190 per lembar saham, Selasa (3/1).
Pemberhentian perdagangan GIAA terjadi, karena saham ini disuspensi sejak 18 Juni 2021. Atau absen selama 16 bulan.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perdagangan saham GIAA itu merupakan pertanda baik dan menjadi salah satu bukti kepercayaan serta apresiasi publik, terhadap upaya-upaya bersama pemerintah dan manajemen Garuda Indonesia, dalam melakukan restrukturisasi.
“Langkah-langkah restrukturisasi dan pemenuhan seluruh syarat perjanjian perdamaian, merupakan kabar menyegarkan bagi kita semua. Kami berharap, itu akan menjadi pijakan bagi investor untuk terus menanamkan modalnya di GIAA,” papar Erick.

"Alhamdulillah, transformasi Garuda Indonesia semakin baik dan semakin terlihat. Mulai dari manajemen, keuangan, hingga pelayanan, akan terus meningkatkan kualitasnya agar Garuda bisa terbang lebih tinggi," imbuhnya.
Angin Segar
Banyak angin segar yang membuat GIAA sanggup terbang kembali.
Kabar menggembirakan itu berasal dari paket langkah strategis, demi memenuhi kewajiban perjanjian perdamaian maskapai penerbangan Garuda Indonesia, telah terpenuhi secara lengkap.

Dengan demikian, Garuda Indonesia siap mengimplementasikan Perjanjian Perdamaian secara efektif, mulai 1 Januari 2023.
Paket persyaratan homologasi perjanjian damai Garuda itu antara lain Penerbitan Surat Utang Baru dan Surat Utang Berbasis Syariah (Sukuk) Baru, pada 28 dan 29 Desember 2022.
Langkah strategis juga telah dipenuhi adalah realisasi Dana Penyertaan Modal Negara (PMN) senilai Rp 7,5 triliun. Disusul penerbitan saham baru atau right issue, dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), plus Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD).
Akhir pekan lalu, Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan, pencapaian langkah-langkah strategis itu merupakan bagian dari restrukturisasi terbesar dan terkompleks, dalam sejarah korporasi Indonesia.

"Seluruh rangkaian pemenuhan kewajiban homologasi selesai dilaksanakan kemarin, setelah right issue tuntas. Termasuk partial debt to equity conversion, dan ditutup dengan penerbitan Sukuk Tranche baru mengganti Sukuk lama yang direstrukturisasi. May Garuda fly high again, this time with sustainability and profitability," papar Erick.

Intensif Sejak 2021

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk resmi merampungkan proses restrukturisasi, yang terus diintensifkan sejak akhir 2021.
Terbitnya Surat Utang dan Sukuk Baru merupakan rangkaian akhir dari aksi korporasi strategis, yang dilaksanakan Garuda untuk mencapai tanggal efektif, berdasarkan perjanjian perdamaian yang telah dihomologasi oleh Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, 27 Juni 2022.
Efektivitas dari seluruh ketentuan perjanjian perdamaian ini melengkapi implementasi berbagai tahapan fundamental lain, yang telah dicapai Garuda melalui proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo