TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Bangun Masjid Pake Duit APBD

Emil Diserang Dan Dibela

Laporan: AY
Jumat, 06 Januari 2023 | 10:31 WIB
Masjib Al Jabbar. (Ist)
Masjib Al Jabbar. (Ist)

BANDUNG - Dalam beberapa hari ini, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Kang Emil) masuk dalam trending topic di dunia maya.

Penyebabnya adalah pembangunan Masjid Raya Al Jabbar yang memake duit APBD hingga Rp 1 triliun. Gara-gara ini, ada yang menyerang Kang Emil, tapi ada juga yang membela.

Untuk diketahui, masjid dengan arsitektur ciamik itu, baru saja diresmikan Emil di penghujung tahun 2022, tepatnya Jumat (30/12).

Masjid yang terletak di kawasan Gedebage, Bandung, Jawa Barat itu, diakui Emil, tak hanya jadi pusat religi dan kebanggaan bagi warga Jawa Barat. Namun, masjid yang sudah dirancang sejak 7 tahun lalu itu, akan menjadi pusat wisata bagi masyarakat.

Belakangan, sumber pendanaan yang dipake buat biayain pembangunan masjid itu, mendapat sorotan. Apalagi, dana yang dipake bersumber dari APBD Jawa Barat dengan total biaya mencapai Rp 1 triliun.

Salah satu yang paling kencang menyorot pembangunan masjid pake dana APBD adalah akun @Outstandjing. Akun tersebut heran kenapa Emil lebih memilih membangun Masjid Al Jabbar daripada membenahi transportasi umum di Bandung Raya. Padahal, Emil dalam kampanyenya ingin memprioritaskan masalah penanganan macet.

“Bikin mesjid itu perbuatan mulia, dengan berwakaf jadi amal jariyah. Tapi kalau mesjid pakai dana APBD? Pembayar pajak itu berbagai kalangan. Akad bayar pajak BUKAN akad wakaf. Kalau di agama Islam, tdk sembarang dana bisa dipakai utk Mesjid!” tulis akun tersebut pada Minggu (1/2).

Cuitan akun @Outstandjing di kolom komentar postingan Emil langsung menuai reaksi warganet. “Sebenarnya, apa esensi bangun masjid gede-gede, sementara banyak infrastruktur yang butuh perhatian,” sindir @AkbarNyasar.

“Pak Ridwan, selain masjid, kami minta tolong Jalan Raya Sumedang Malangbong diperbaiki hotmix deui, jangan ditambalin mulu. Hatur nuhun,” pinta @yoes_icha.

Kalau gitu, gereja dan rumah ibadah yang lainnya dibangun dong Pak Kamil,” cetus @fanfanramenudon. “Lebih baik buat pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh wilayah Jabar. Pasti lebih bermanfaat bagi rakyat banyak,” usul @anjarnugro.

Emil yang mendapat serangan dari banyak warganet, akhirnya bersuara. Eks Walikota Bandung itu tak menampik bahwa ada masyarakat yang tak setuju atas pembangunan masjid itu karena niatnya adalah membayar pajak, bukan wakaf.

“Betul. Kewajiban anda adalah membayar pajak, namun hukum positif mengatakan, penggunaannya adalah wilayah kewenangan penyelenggara negara,” katanya.

Tak cukup berdebat di Twitter, debat Emil dengan akun @Outstandjing berpindah di akun Instagram milik Emil. Dalam balasannya, Emil memposting potongan layar soal kritikan dari akun @Outstandjing beserta 3 foto lain terkait pembangunan rumah ibadah yang memakain ABPBN dan APBD. Kemudian, Emil menuliskan penjelasan terkait postingannya itu.

Kata Emil, Masjid, Gereja, Pura semua bisa dibiayai negara selama itu disepakati eksekutif dan legislatif. Masjid Istiqlal dibiayai 7 Miliar rupiah di tahun 1961 melalui APBN. Di wilayah mayoritas kristiani APBD dialokasikan untuk gereja. Di wilayah Bali, APBD/N dipakai untuk membangun kawasan ibadah Pura.

Menurut Emil, jutaan warga Jawa Barat melalui berbagai ormas Islam menitipkan aspirasi agar dibangun Masjid Raya Provinsi sejak 7 tahun yang lalu. Karena selama ini Masjid Raya Provinsi mengkudeta masjid Agung Kota Bandung.

“Dan itulah yang kami lakukan: memenuhi dan membangun aspirasi rakyat. Demikian penjelasan saya, sekaligus edukasi untuk semua yang mau jernih berpikir dan belajar,” cuitnya.

Penjelasan gamblang yang disampaikan Emil itu pun menuai dukungan dari para followers di Instagramnya. Tak hanya di dunia maya, Emil juga mendapat dukungan dari Sekjen PAN, Eddy Soeparno.

Dalam pembelaannya, Eddy percaya bila Emil memberikan perhatian ke semua sektor, bukan hanya perihal rumah ibadah.

“Pembangunan masjid mendapatkan perhatian Ridwan Kamil dan banyak juga program lain, seperti Petani Milenial, dukungan untuk UMKM, bahkan provinsi dengan capaian investasi tertinggi se-Indonesia,” katanya.

Namun, Pengamat Kebijakan Publik Universitas Trisakti Trubus Raadiansyah menilai langkah Emil membangun Masjid Raya Al Jabbar pake duit APBD tidak tepat. Alasannya, di Jabar masih ada prioritas lain yang lebih penting dan mendesak untuk segera didanai dengan dana Rp1 triliun.

“Dari APBD itu harusnya untuk pemantik saja. Sumber lainnya dicari, entah hibah atau apa. Jadi tidak murni semuanya dari APBD. Nah, kekeliruan di pembangunan Masjid Al Jabbar itu sepenuhnya APBD,” kritik Trubus. rm.id

Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo