TangselCity

Pos Tangerang

Pos Banten

Politik

Olahraga

Nasional

Pendidikan

Ekonomi Bisnis

Galeri

Internasional

Selebritis

Lifestyle

Opini

Hukum

Advertorial

Kesehatan

Kriminal

Indeks

Dewan Pers SinPo

Belum Pulih Kena Gempa, Dibombardir Israel

Kasihan Suriah, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Laporan: AY
Selasa, 21 Februari 2023 | 09:28 WIB
Musa Hmeidi (6), bocah Suriah yang berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. (Foto : AFP)
Musa Hmeidi (6), bocah Suriah yang berhasil diselamatkan dari bawah reruntuhan bangunan yang ambruk. (Foto : AFP)

SURIAH - Rakyat Suriah semakin menderita. Belum pulih pasca diguncang gempa hebat, negeri mereka dibombardir militer Israel. Kasian Suriah, sudah jatuh tertimpa tangga.

Tentara Negeri Zionis menggempur Suriah melalui serangan udara, Minggu (19/2). Tujuannya diduga melemahkan Iran.

Serangan ini menambah beban masalah negeri yang dipimpin Presiden Bashar Al Assad. Seperti diketahui, Suriah tengah sibuk menanggulangi bencana gempa. Lebih dari 46.000 orang tewas di Suriah dan Turki setelah gempa bumi dahsyat berkekuatan Magnitudo 7,8 dan Magnitudo 7,5 pada 6 Februari lalu.

Jumlah korban tewas di Turki mencapai hampir 41.000 orang, sementara tetangganya, Suriah, melaporkan lebih dari 5.800 orang tewas.

“Serangan itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan, terutama karena Suriah berpacu dengan waktu dalam menghadapi konsekuensi bencana dari gempa yang menghancurkan,” kata Menteri Luar Negeri Suriah Faisal Mekdad.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani mengecam serangan Israel.

“Mencoba memperburuk rasa sakit dan penderitaan rakyat Suriah di saat mereka dihadapkan pada dampak gempa bumi yang merusak baru-baru ini,” tegasnya.

Kanani mendesak Dewan Keamanan PBB untuk bereaksi terhadap serangan terbaru Israel.

Sekutu Suriah, Rusia dan Iran, yang memberikan dukungan militer membantu Presiden Assad dalam perang saudara, mengutuk serangan tersebut dan memperingatkan bahwa hal itu mengancam stabilitas regional.

Dua sumber intelijen Barat dilansir Aljazeera, kemarin, mengatakan bahwa target Israel dalam serangan Minggu (19/2) adalah sebuah pusat logistik yang dijalankan Korps Garda Revolusi Islam Iran.

Iran, menurut intelijen Barat, telah memperluas kehadiran militernya di Suriah dalam beberapa tahun terakhir. Begitu juga dengan Israel, menurut sumber tersebut, hampir satu dekade telah melakukan ratusan serangan udara terhadap tetangganya, terutama menargetkan tentara, personel militer maupun para militer yang diduga disponsori Iran, dan Hizbullah, sekutu rezim Assad.

Para analis militer menyebut, serangan tersebut dengan intensitas rendah, hanya untuk memperlambat pertumbuhan Iran di Suriah. Para pejabat Israel, tak mengakui atas operasi-operasi tersebut.

Serangan terbaru Israel tersebut menewaskan 15 orang, termasuk dua warga sipil Suriah.

Rami Abdel Rahman dari Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) menyebut, serangan Israel merusak bangunan di distrik Damaskus yang menampung badan-badan keamanan negara. Serangan meninggalkan lubang besar di jalan.

“Serangan itu menargetkan pertemuan yang melibatkan pejabat rezim Suriah dan merupakan serangan Israel paling mematikan di Ibu Kota Suriah sejak perang saudara dimulai,” kata Rami, dikutip dari AFP.

Organisasi yang berbasis di Inggris itu menambahkan, serangan juga menghancurkan gedung 10 lantai yang berdekatan di distrik Kafr Sousa, yakni rumah pejabat senior negara dan markas intelijen Suriah.

“Seorang wanita juga tewas di distrik Mazraa, kemungkinan terkena amunisi anti-pesawat Suriah yang jatuh,” tambahnya.

Sementara itu, kata Observatorium, rudal lain menghantam gudang yang digunakan pejuang pro-rezim Iran dan Hizbullah di dekat Damaskus.

Kantor berita Iran, Tasnim, melaporkan, tidak ada orang Iran yang terluka. Serangan itu menghantam lokasi komandan tertinggi Hizbullah Imad Mughniyeh yang tewas dalam pengeboman mobil 2008. Kelompok Syiah Lebanon menuding, Israel sebagai dalangnya.

Seperti diketahui, konflik Suriah dimulai pada 2011. Konflik bersaudara ini melibatkan banyak kekuatan asing dan ekstremis global.

Hampir setengah juta orang telah terbunuh, dan memaksa sekitar setengah populasi Suriah sebelum perang, meninggalkan rumah mereka.

Milisi proksi Iran, yang dipimpin Hizbullah Lebanon, kini menguasai sebagian besar wilayah timur, selatan dan barat laut Suriah serta beberapa daerah pinggiran di sekitar Ibu Kota, Damaskus.

Pemerintah Assad tidak pernah secara terbuka mengakui bahwa pasukan Iran beroperasi membantunya dalam perang Suriah. rm.id

Skuad Liverpool. (Ist)
Pos Sebelumnya:
Liverpool Vs Real Madrid
Pos Berikutnya:
Para Menteri Sibuk Banget
Suasana rapat di Menko Perekonomian. (Ist)
Komentar:
GROUP RAKYAT MERDEKA
sinpo
sinpo
sinpo